🌺 3 🌺

854 91 35
                                    

"Ray, sudah cukup kau menertawakanku. Kau yakin tidak mau bicara denganku? Biasanya sehari saja kau tidak ketemu denganku, kau pasti gelisah. Kalau begitu aku akan matikan video call ini dan kau akan menyesal," Kata Kinan yang sebenarnya tidak benar-benar mengancam.

"Haha oke baiklah, jadi apa rencanamu besok?" Tanya Ray dari ujung sana. Terlihat ia sedang menyesap kopinya perlahan.

"Pertama, aku akan ke rumah sahabatku, kedua menemani Ibuku di butik."

"Hanya itu?" Tanya Ray kembali.

"Aku tidak ingin kemana-mana Ray. Aku hanya ingin di rumah saja selebihnya. Lagipula aku baru sampai hari ini," Jelas Kinan sambil menghembuskan napasnya. Lalu melanjutkan kembali pembicaraannya.

"Baiklah Ray, aku tidur duluan ya. Aku benar-benar lelah. Bye Ray. Miss you."

"Oke. Miss you too Ki," Jawab Ray tersenyum.

Kinan menutup aplikasi video call itu beserta laptopnya. Ia melemparkan tubuhnya di atas tempat tidur king size yang super empuk di kamarnya.

Kinan sudah puas melihat wajah Ray. Baginya Ray adalah segalanya. Sahabat, keluarga, teman, musuh dan yang lainnya. Kinan sangat menyayangi Ray, karena baginya Ray satu-satunya keluarga untuknya selama di Paris.

Mata Kinan terasa begitu berat. Terlalu lelah dan memang sudah larut malam.

Akhirnya Kinan pun terlelap.

🌺🌺🌺


"Kinaaaann. Aku rindu sekali padamu. Astaga! Kau terlihat jauh lebih cantik." Sambut Naya dengan hangat, merenggangkan tangannya untuk memeluk Kinan.

Kinan membalas pelukannya dan berkata,
"Nay, aku juga rindu. Sudah 3 tahun. Maafkan aku setahun terakhir ini tidak membalas emailmu ataupun video call dirimu. Kau juga tahu kan kalau aku menghilang dari sosial media."

"Oke. Tahan dulu ceritanya, ayo kita ke kamarku." Naya menarik tangan Kinan dan membawanya menuju kamar.

"Ah iya lupa. Kau mau minum apa? Masih suka susu cokelat kan?"

"Iya boleh. Es susu cokelat. Terima kasih Nay. Kau masih ingat saja," Kata Kinan sambil terkekeh.

"Oh ayolah Kinan. Kita ini sudah bersahabat sejak kecil. Rumah kita saja masih satu komplek hanya beda blok," Kata Naya sambil tersenyum.

🌺🌺🌺

Kinan menceritakan semuanya panjang lebar, apa yang dilakukannya selama 1 tahun terakhir. Bagaimana hubungannya dengan Ray (bahkan Naya pun sudah mengenal Ray karena mereka sering video call bersama), bagaimana kehidupan kuliah jurusan fashion designer, dan kehidupan balletnya.

"Aku hanya ingin menghilang sebentar. Itu saja. Lagipula aku sedang mempersiapkan ujian balletku saat itu. Kalau ujianku tidak lolos, aku mungkin tidak bisa pulang sekarang. Kuliahku juga belum selesai. Aku akan melanjutkan kuliahku disini."

"Aku kira, kau menghilang karena... Karena kau tidak bisa melupakan...." Naya menghentikan ucapannya, dan menutup mulutnya dengan sebelah tangan. Merasa tidak enak dengan Kinan, ia melanjutkan pembicaraannya.

"Kinan, maaf aku tidak bermaksud."

"Aku tidak apa-apa sungguh. Aku sudah melupakan semua yang sudah terjadi." Kinan memegang lengan sahabatnya, berusaha memperlihatkan bahwa semuanya baik-baik saja.

"Bagaimana dengan kampusmu? Aku belum pernah menginjakkan kaki disana. Aku rasa aku akan pindah kesana. Ada jurusan fashion designer kan? Bagaimana?" Tanya Kinan dengan mata yang berbinar-binar.

Naya terkejut dengan pernyataan Kinan. 'apa? Kinan akan meneruskan kuliahnya di kampusku? Bagaimana kalau? Apakah aku harus memberitahunya?' Pikirnya dalam hati.

"Nay?" Kinan mengguncangkan bahu Naya.

Naya terkejut dan sedikit gugup. Kinan berpikir sepertinya Naya sedang menyembunyikan sesuatu. Tapi apa? Tidak. Dia tidak akan bertanya.

"Ah baiklah. Kalau kau ingin melanjutkan studi di kampusku. Apapun yang terjadi, kau tidak akan marah padaku kan?" Tanya Naya dengan hati-hati.

"Pertanyaanmu ini aneh sekali. Ada yang kau sembunyikan?" Tanya Kinan dengan alis berkerut. Tapi Naya hanya diam saja.

"Hmm sudahlah. Apapun alasanmu aku akan kuliah disana. Menjadi mahasiswi yang sama denganmu," Kata Kinan sambil menghembuskan napasnya dan merebahkan dirinya di atas tempat tidur.

Memory Of First Love [Completed] ✓Where stories live. Discover now