Epilog

136 19 9
                                    

Sorak sorai menyapa di ruangan bioskop yang terkenal di Bandung. Para remaja yang tadinya menangis langsung menghapus air matanya saat melihat para pemain dari film yang mereka tonton sudah ada di depan layar lebar.

"Huaaaa...ganteng bangett"

"Sedih banget endingnya, tapi gak apa-apa deh. Gue juga kesal sama cowoknya"

"Ceritanya sampai ke hati banget"

"Gimana? Sukseskan?"

Niko, pameran laki-laki itu tersenyum kecil kepada pembuat novel After Rain, Melody.

"Film ini sukses, karena pemain-pemainnya dapat bekerja sama dan disiplin," ujar Melody merendah.

Niko tersenyum sambil mengusap rambut gadis di depannya. " Pasti cerita ini real life banget ya?. Sampai-sampai semua penonton pada nangis."

Melody tidak membalas, dia menatap semua penonton dominan adalah remaja SMA. Bibir Melody tertarik, tidak menyangka ceritanya bisa menjadi film yang di nanti-nantikan oleh para remaja sekarang.

Ah...di novel kan saja, Melody saja tidak menyangka. Apalagi ceritanya itu sudah menjadi film.

"Ciee...tambah lengket aja lo Nik sama buk bos," goda Gwen, pemain utama cewek di film After Rain.

Niko tersenyum sambil mengedipkan matanya, "Ya dong, gue kan sekali sayang sama cewek bakalan gue perjuangin sampai titik darah penghabisan. Ya kan, beb?"

Gwen bergidik ngeri, "bucin lo!"

Setelah mengatakan itu, Gwen pergi dari hadapan Niko dan Melody.

"Jangan kaya gitu lagi," tegur Melody tak nyaman.

"Kenapa?" Niko bertanya. Melihat Melody membuang pandangan membuat Niko menghela napas. "Udah 5 bulan gue ngedekatin lo, tapi gak ada kemajuan kayanya. Lo bilang lo gak punya pacar, tapi kenapa lo selalu nolak gue? Kenapa Mel?"

Melody menatap Niko sedih. Dia tidak buta kalau Niko menyukainya. Selama proses syuting film After Rain, cowok itu selalu perhatian kepadanya. Selalu mengingatkan Melody untuk selalu istirahat, padahal itu berlaku buat Niko yang notabene seorang aktor terkenal.

Melody memilin jarinya, "Sorry, Nik." Niko tertawa mendengar suara bersalan Melody.

"Gak ada kesempatan buat gue?" Gigih Niko. Bagaimanapun, dia sangat sayang pada Melody. Niko suka dengan cewek yang sederhana seperti Melody. Selama ini dia selalu dekat dengan Artis yang di identik dengn gaun dan baju glamornya. Tapi saat pertama melihat Melody, Niko tau kalau cewek yang berpakaian sederhana lebih cantik dari pada cewek yang bergaun glamor.

"Melody, ada yang nyari lo tuh di depan?"

Mira, asisten Niko datang menghancurkan ketegangan antara keduanya.

"Bang Delon?"

"Gak. Cowok bule ganteng parah," kata Mira berlebihan. "Pacar lo, ya?" goda Mira sambil melirik bos nya yang tampak cemburu.

"oh...makasih, Ra."

Setela Melody pergi, Niko langsung menatap Mira tajam. "Lo pilih mana, gantengan gue atau cowok yang nyariin Melody di depan?"

Mira tersenyum jenaka, "Kalau boleh jujur, gantengan cowok di depan sana. Tapi karena gue gak mau jadi pengangguran, gue pilih lo aja deh."
Niko mendengus sebal dengan jawaban asistennya.

"Gaji lo gue potong!" Niko pergi begitu saja tanpa melihat ekspresi Mira yang sangat shock oleh ucapannya.

"NIKO KAMPRET!!!"
.
.
.

💦AFTER RAIN💦 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang