Chapter 40 (end)

142 18 2
                                    

Makasih dan maaf

;-)

Bagi Alden, janji harus ditepati. Apalagi dia adalah laki-laki. Seorang laki-laki tidak akan mengingkari janjinya. Kira-kira itulah pemikiran Alden.

Sudah 6 bulan lamanya Alden menjauhi Melody. Dan tepat pada hari ini, Alden berhasil menata kembali hidupnya seperti sedia kala, saat dia belum bertemu dengan Melody. Alden mengakui, bersama Melody dia bisa mengenal banyak warna dan arti hidup sesungguhnya. Tapi disaat yang bersamaan, Alden juga merasa broken heart.

"Selamat ya, bro. Akhirnya lo bisa cepat lulus dari gue."

Alden tersenyum kecil sambil bergumam terima kasih kepada teman-temannya yang mengucapkan selamat kepadanya.

"Yuhuuuu~~"

Feli dan Andin datang sambil membawa bunga untuk Alden. "Cieee...yang baru saja di wisuda. Apa nih rencana ke depannya?"

Alden diam. Bukan, dia diam bukan masih marah kepada Feli. Malahan mereka sudah berbaikan dan kembali berteman seperti dulu.

"Gak perlu lo jawab. Kita tau rencana lo selanjutnya."

"Eh, emangnya apaan?" tanya Feli kepada Gemi.

"Ya apalagi kalau bukan jadi penerus bokapnya."

Apa yang dibilang Gemi memang benar. Dia akan menjadi penerus ayahnya, tapi tidak sekarang. Dia akan melanjutkan S2 di luar negeri sambil menangani proyek barunya di sana.

"Gue bakalan ke luar negeri."

Gemi, Feli dan Andi bungkam.

"Lo yakin?"

Alden mengangguk mantap. Kepalanya boleh berbohong, tetapi mereka tau kalau Alden belum siap meninggalkan tanah airnya beserta teman-temannya.

"Lusa gue berangkat. Gue harap kalian datang pas nganterin gue ke bandara."

"Pasti."

***

"Melll...."

"Melll...."

"MELODYYYYYY"

Aya langsung menanggalkan earphone di telinga Melody.

"Apaan sih, Ay?" tanya Melody kesal. Dia lagi enak-enak dengerin musik malah diganggu sama sahabat luknutnya.

"Peace" Aya menyengir saat melihat Melody lagi badmood. "Lagian lo juga, sih. Gue dari tadi manggil-manggil lo tapi lo cuekin."

"Musiknya enak, bikin gue jadi baper," cengir Melody. "Oh iya. Lo manggil gue kenapa?"

Raut wajah Aya berubah serius. "Lo gak mau ngasih selamat gitu sama mantan gebetan, lo?"

Sejenak Melody terdiam. Dia tau maksud Aya. Pasti maksud cewek itu adalah Alden.

"Gak. Lagian kita cuma kenal sebentar doang," tutur Melody dengan santai. "Dan juga, dia sama gue udah lama gak kasih kabar. So, dia juga gak perlukan sama ucapan selamat gue? Soalnya sudah ada kak Feli yang sudah kasih selamat."

Aya langsung bungkam. Dia menatap Melody sambil menghela napas. " Itu terserah lo, sih. Tapi gue mau bilang, kalau mantan gebetan lo itu bakalan ke luar negeri buat lanjutin kuliahnya."

"Eh, gue duluan, ya. Soalnya abang lo udah sms gue buat buru-buru ke parkiran."

Melody mengangguk. Tak lama kemudian, Melody langsung berdiri dan berjalan mendekati balkon kampus. Dari sana, ia dapat melihat kebahagian senior-seniornya dengan wajah bahagia yang bersinar.

💦AFTER RAIN💦 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang