Chapter 25

100 26 0
                                    

Don't forget VotMent

Karena suara dan dukungan kalian memang sangat berarti bagi aku

Happy Reading....and Sorry for typo🙏

***

Melody menghela napas panjang saat melihat Delon yang sejak siang tadi cuma diam. Setelah pembicaraan Alden, Delon dan Brand selesai, mereka tidak ada yang membuka pembicaraan. Bahkan Brand sendiri pergi dari rungan Alden tanpa pamit. Melody benar-benar cemas melihat Alden, Brand dan Delon berada di satu ruangan yang sama.

"Bang, Melody boleh masuk?"

Delon menoleh ke arah pintu yang memang dia buka sedari tadi. Di sana, Melody menatapnya cemas dan bingung. Delon mengingat kembali kapan terakhir kali Melody mengkhawatirkan nya seperti itu. Mengingat kalau mereka lebih sering bertengkar dari pada berdamai.

"Masuk aja, Mel" senyum Delon supaya menghilangkan rasa cemas kembarannya. Delon yakin kalau perasaan Melody sangat gelisah sekarang. Mengingat mereka sering merasakan perasaan kembaran mereka.

"Abang baik-baik aja kan?," tanya Melody.

"Baik." Delon terkekeh santai. Berbeda dengan Melody yang menatapnya semakin khawatir. "Yaelah gak percaya banget sih lo sama gue," decak Delon yang risih melihat Melody mengimitidasinya.

Melody mendengus sinis. Baik?. Hell!

Emang Delon bisa apa membohonginya?. Jangan lupakan kalau mereka ini kembar tak seiras.

"Lo jangan bohong deh, bang. Gue ini kembaran lo. Jadi lo gak bisa bohong sama gue"

Delon terkekeh pelan. Cowok itu menepuk kasurnya supaya Melody mendekat kepadanya.

"Ada apa?" tanya Melody saat menduduki pantatnya di sebelah Delon.

Delon menggeleng pelan sambil menyenderkan kepalanya di bahu kembarannya. Dia sangat butuh bahu Melody untuk menenangkan nya saat dalam masalah. Begitupun juga Melody. Cewek itu juga sangat butuh pelukan dari sang kakak untuk menenangkan nya kalau ada masalah. Mungkin ini hampir semua dialami oleh anak kembar di dunia. Lebih membutuhkan kembarannya dari pada orang lain.

Melody memilih diam saat Delon menyenderkan kepalanya di bahu Melody. Tangan mungilnya bergerak untuk menghelus punggung lebar Delon. Dan Delon sangat nyaman di situasi ini. Belum ada yang membuatnya senyaman ini selain Bunda dan kembarannya, Melody. Mungkin karena itu pulah Amel memberikan namanya kepada Melody. Karena cuma dua wanita itu yang mampu membuat Delon dan Sam nyaman.

"Salah gak sih Mel, kalau gue suka sama pacar sahabat gue sendiri?" Delon membuka suaranya setelah berdiam lama. "Padahal, gue duluan yang kenal sama Mona"

Melody tersenyum lirih mendengar suara Delon yang menyayat hati. Terakhir Delon seperti ini mungkin 5 tahun yang lalu. Dia juga bertanya seperti itu. Apa mungkin 5 tahun yang lalu itu berkaitan dengan Mona dan Brand.

"Mel jawab!"

"Gue...gak tau" ujar Melody. "Tetapi yang gue tau. Mona gak pernah cinta sama lo, bang"

Delon tersenyum kecut. Dalam hatinya, dia juga membenarkan perkataan Melody.

"Kalau gue rebut dia kembali, lo mau bantu gue?"

Delon menatap Melody yang tampak shock mendengar pertanyaan Delon.

Melody tertawa sumbang. "Emang lo sanggup?"

"Gue sanggup!" ujar Delon mantap.

"Tapi, Mona sendiri GAK MAU SAMA LO!" ujar Melody muak.

Mona Mona Mona! Selalu cewek itu membuat Melody tak bisa berkutik! Selalu cewek itu yang membuat nya sakit hati! Dan sekarang, cewek itu juga yang membuat abang nya ini terluka!
Gak cukup apa Mona mengambil Alden darinya?!

💦AFTER RAIN💦 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang