16. Kilasan Balik

132 23 6
                                    

TYPO BERTEBARAN
HAPPY READING

Flassback on

Inayah berbalik menyeret kopernya memikirkan kenapa perasaannya tidak enak.

Bruk

Inayah terjatuh bersamaan dengan cewek berhijab di depannya.

"Oh astaga maafkan aku, aku buru-buru. Takut ketinggalan pesawat" cewek itu membantu Inayah berdiri. Mengambil kopernya yang entah kebetulan warnanya sama. Melihat tiket Inayah yang masih tergeletak naas di lantai memungutnya membacanya sepintas."Tujuan kita sama aku ingin ke Surabaya, ini tiketmu" cewek itu menyerahkan tiket Inayah

Inayah menerimanya "Terima kasih, aku juga minta maaf sempat melamun tadi. Sepertinya aku punya teman di pesawat nantinya" tawa inayah terhenti ketika merasakan perutnya sangat sakit.

Cewek itu memperhatikan gerak gerik Inayah melupakan tujuannya tadi.
"Apa ada yang sakit? Yang mana?" Gadis itu memeriksa badan Inayah panik. "Oh astaga-naga, kamu tembus" heboh gadis itu membuka switernya menutupi darah Inayah

Inayah kaget melihat gamisnya sudah ada bercak darah "Terima kasih, tapi sepertinya aku harus mencari toilet dulu. Tolong jaga barangku" tanpa berpikir panjang Inayah menyerahkan koper dan tas kecilnya mencari penjual pembalut disekitar bandara.

Sebelum Inayah benar-benar menghilang dari pandangan cewek itu berteriak
"HAY NAMAKU AWALIAH. CARI AKU NANTI AMBIL BARANGMU" Inayah berhenti sebentar menengok cewek tadi, membalasnya dengan anggukan lalu ngacir mencari toilet tak peduli barangnya dengan orang yang tidak dikenalnya. Hatinya berkata cewek yang membantunya tadi orang baik. Jadi ia mengikuti kata hatinya. Hati tidak pernah berbohong. Pikirannya sekarang membereskan masalah ini kembali ke pesawat. Harap-harap ia tidak terlambat.

Cewek yang bersama Inayah tadi geleng-geleng kepala melihat kelakuan gadis yang di jumpainya barusan, jadwal keberangkatan pesawat semakin dekat tapi Inayah belum datang, Awaliah semakin gusar  dengan terpaksa ia menyeret dua koper serta ransel Inayah check in
"Lebih baik aku menunggunya dalam pesawat. Semoga dia cepat menyusul" pikir cewek itu.

*

Menuntaskan masalahnya Inayah keluar dari toilet memeriksa jam tangannya.
"Astaga tinggal 3 menit" Inayah berlari kecil
"Semoga tidak terlambat" guman Inayah berulang kali.

Tak sengaja mata Inayah menangkap seorang anak kecil yang menangis di pojokan meskipun banyak orang yang berlalu lalang ia masih jeli melihat anak itu dengan permen lolipop di tangannya.

"Hai, dek kenapa menangis" lembut Inayah

Bocah laki-laki itu mengangkat kepalanya "kakak bukan orang jahat kan?"lugu anak itu berhenti menangis.

"Tentu bukan, panggil aku kakak Naya" dengan senyuman Inayah menghapus jejak air mata anak itu
"Laki-laki gak boleh nangis"

"Kak Naya, bantu Raka cari dad ya?" mohon bocah itu menampilkan puppy eyesnya.

Bagaimana bisa Inayah menolaknya. Menggemaskan
"Dadnya Raka mana?"

"Tadi dad menelfon, Raka di cuekin, Raka liat penjual permen jadi Raka lari kepenjualnya beli ini" Raka memperlihatkan permen lolipop di tangannya "tapi pas Raka mau balik sama Dad Raka gak tau tempatnya"

"Kalau begitu ikut kakak yuk cari Dadnya?"

Bocah itu mengangguk menggenggam tangan Inayah erat masih dengan Lolipop di tangan kirinya menjilatnya.

"Raka"
Tak jauh laki-laki dengan pakaian kantornya berlari memeluk bocah itu

"Dad" pekik Raka bahagia memeluk Daddynya erat

Putri Jendela [TAMAT]Where stories live. Discover now