28. KEINGINAN TERBIASA

1.7K 290 103
                                    


Backsound
🎵Park Jimin-Time shinning like a star🎵

***

Di luar sana, hujan turun deras. Walaupun hari masih siang, tapi suasananya sekarang seperti sudah mendekati sore hari yang mendung. Dan disini, di dalam kelasnya disaat jam istirahat, hanya ada Dongpyo sendirian. Terdiam di balik meja sembari mendengarkan gemuruh riuhnya hujan yang turun.

Makan siang diatas meja milik Dongpyo terasa hambar, begitupun dengan jus jeruk yang nyaris tidak lagi dingin. Sepasang netranya hanya menatap lurus ke arah luar jendela kelas yang hanya memperlihatkan langit. Ia menghela napas berat, dadanya tidak terasa ringan sama sekali.

Ingin merasa cepat kembali ke rumah dan segera memeluk Mamanya sepanjang hari. Berharap sakit yang dirasakan Wooseok selama ini cepat hilang dengan pelukan kasih sayangnya. Juga berharap penyakit yang baru ia dan keluarganya ketahui kemarin malam itu akan dengan segera menghilang dari tubuh Wooseok.

Karena Dongpyo merindukan sosok Wooseok yang baik-baik saja.

***

Bisakah Minhee mengubah cita citanya yang semula ingin menjadi seorang penerus perusahaan Seungwoo berganti menjadi seorang dokter? karena jujur saja hatinya terlalu sakit saat ia mengetahui kalau Wooseok ternyata selama ini menahan penyakit sialan di dalam tubuhnya itu sendirian.

Sepanjang malam, pagi, hingga siang ini, bohong jika Minhee tetap mengatakan bahwa ia baik-baik saja. Mungkin fisiknya memang baik-baik saja, kecuali hatinya. Sosok Wooseok yang selama ini menjadi seorang penyemangat bagi Minhee, dan juga ketiga adiknya. Kini berubah menjadi seseorang yang butuh atau bahkan harus di semangati oleh Minhee dan ketiga adiknya.

Minhee tau, gagal ginjal itu bukanlah suatu penyakit yang mudah di sembuhkan layaknya demam yang seringkali terjadi pada Minhee. Butuh beberapa pengobatan, dan ia pun tau kalau itu semua tidak mungkin bisa dilakukan hanya dengan jangka waktu yang sebentar.

Minhee ingin Wooseok sembuh, karena ia benar-benar tidak ingin pagi esok dan seterusnya terjadi seperti pagi ini.

Tidak ada Wooseok yang sibuk membangunkan dirinya dan ketiga adiknya. Tidak ada Wooseok yang sibuk memasak dan menuangkan susu di masing-masing gelas di atas meja makan. Dan tidak ada Wooseok yang memarahi Wonyoung karena memakan sarapannya terlalu sedikit. Juga tidak ada Wooseok yang mengeluarkan suara tawanya saat ia melihat Seungwoo bertingkah seakan cemburu ketika Wooseok tengah mengecupi keempat wajah anaknya sebelum masuk ke dalam mobil.

Tadi pagi, hanyalah Wooseok yang berbaring di atas tempat tidur dengan mata terpejam dan dengan infusan yang baru semalam di pasangkan di lengannya yang Minhee lihat.

Fyi, karena Mamanya itu tiba tiba saja tidak sadarkan diri saat sedang berada di kamar mandi.

"Abang!!"

Minhee mengerjap, belum sempat ia melihat wajah gadis yang berteriak itu, Yujin sudah terlebih dahulu menerjang dan memeluknya erat-erat tanpa memperdulikan lingkungan kantin yang sedang ramai siang ini.

Bahkan saking eratnya pelukan Yujin, ia hampir merasa sesak karenanya.

"Kenapa?"

Yujin menggeleng pelan. Pelukannya mengerat, seakan mengabaikan pertanyaan dan erangan tertahan dari Minhee yang di peluknya. "Gue mau kerumah lo pulang sekolah." lirih Yujin dengan sesegukannya yang langsung terasa oleh dada Minhee karena memang posisi mereka yang benar-benar sedang menempel.

PERFECT FAMILY?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang