19. TIDAK SIAP

2K 354 259
                                    

*Vote dulu ayok

Backsound wajib puter!
Karena ngena banget pokoknya sama chapter ini😌

Backsound
🎵Rossa-Tega🎵

***

Memakai topeng di dalam hidup itu terkadang perlu, seperti sekarang. Wooseok harus memasang senyumnya di depan Seungwoo yang baru saja pulang, agar semua terlihat baik-baik saja. Padahal jauh di dalam lubuk hatinya, ada perasaan yang patah dan sulit untuk disembuhkan.

Pilihan dalam hidup itu akan selalu ada.

Tapi Wooseok tak tahu mengapa dia memilih pilihan untuk tetap memakai topengnya. Wooseok juga tidak mengerti, kenapa Seungwoo bisa sampai menjadikannya seperti ini.

Jika kalian mengatainya bodoh hanya karena tetap bertahan, ketahuilah, Wooseok pun ingin menghapus perasaannya seperti apa yang Seungwoo lakukan. Tapi Wooseok sadar bahwa cintanya sudah tertancap terlalu dalam di hatinya.

Jadi Wooseok tidak bisa dengan mudah menyuruh cintanya pergi walaupun dia menginginkannya.

Sejak kejadian kemarin pagi itu, saat Wooseok melihat foto dan surat di dalam ruang kerja Seungwoo. Wooseok sudah bertekad, dia akan mengatasi ini sendirian, karena mau bagaimanapun Wooseok masih istri sah Seungwoo dan bisa dibilang bermain sebagai pemeran utamanya jika dibandingkan dengan peran Byungchan.

Dan kalian pun pasti punya pemikiran yang sama dengan Wooseok, tentang pemeran utama yang akan selalu bisa untuk menyingkirkan pemeran lain mau bagaimanapun dan selambat apapun alurnya.

Disini, jika memang harus ada yang tersingkir, Wooseok rasa itu bukan dia. Tapi Byungchan.

Ya, itu tekadnya.

"Aku benci kamu, Woo."

Tidak, Wooseok tidak benar-benar mengatakannya. Tapi benar-benar tertahan di tenggorokan Wooseok sejak tadi.

Wooseok sudah tidak lagi mengharapkan ucapan selamat ulang tahun dari Seungwoo. Lagipula, pasti pria itu lupa, atau bahkan sudah melupakannya.

Benar atau tidak benarnya, tapi itulah isi pikiran Wooseok sekarang ini.

"Selamat ulang tahun..."

Tapi,

Seungwoo mengucapkannya.

Wooseok mengerjap, ucapan itu adalah ucapan yang tidak ingin Wooseok akui jika dia merindukannya.

"Aku orang pertama kan?" Tanya Seungwoo, sedikit menundukan kepalanya untuk mensejajarkan tingginya dengan Wooseok.

"Ayo, masuk." Wooseok memiliki dada gemuruh, sampai dia tak ingin menggubris kalimat apapun yang di ucapkan Seungwoo.

Wooseok berjalan masuk ke dalam lebih dulu, lalu kemudian diikuti Seungwoo yang sempat menutup pintu rumahnya dulu.

Tapi tak lama Seungwoo langsung mencekal lengan Wooseok sampai membuat wanita itu berbalik menghadapnya.

"Iya kamu yang pertama." Ujar Wooseok saat tahu apa yang akan Seungwoo tanyakan lagi padanya.

Seungwoo mengulum senyum tipis, menundukan lagi kepalanya untuk melihat wajah Wooseok lebih jelas pagi ini.

"Aku tau, ini mungkin bisa dibilang cukup gak tau malu. Tapi aku... rindu kamu."

Bola mata Wooseok bergerak, mencari perasaannya ke dalam mata Seungwoo yang dia rasa pagi ini berubah menjadi lebih lembut.

Sebuah senyum tipis kembali tersungging di bibir Seungwoo.

PERFECT FAMILY?Where stories live. Discover now