*Vote dulu biar berkah
Backsound
🎵As one-Februari 29th🎵
Hari ini tepat satu tahun pdx syuting ep 1.
So, hppy 1st anniversarry guys!
:')
***
Siang hari ini, setelah selesai dengan urusan kedua anaknya yang sedang dalam kondisi tak sehat, Seungwoo langsung bergegas pergi ke kantornya. Karena meeting dengan para pemegang saham benar benar tak bisa ia lewatkan. Atau kalau tidak, bisa saja perusahaan yang selama ini ia pimpin itu akan selesai begitu saja.
"Baik, meeting pembahasan proyek gedung mall ini saya cukupkan sampai disini. Terima kasih." Seungwoo tersenyum, berdiri dari duduknya lalu kemudian bersalaman dengan beberapa dari mereka sebelum ia benar benar pergi keluar untuk kembali ke meja kerjanya.
Tapi setelah hampir sekitar 30 menit ia terduduk di depan laptopnya, Seungwoo malah terlihat terus menopang dagunya sambil memainkan pulpen di tangan kanannya. Ia tiba tiba saja tidak bisa berfokus pada pekerjaannya.
Ini semua karena dokter yang Seungwoo akui berwajah lumayan itu terlihat mengenal dan dekat dengan Wooseok saat mereka berada di rumah sakit tadi.
Seungwoo tak tahu kapan mereka bisa saling mengenal seperti itu dan bisa saling banyak berbicara satu sama lain. Wooseok yang sesekali tertawa karena pembicaraan dokter itu membuat Seungwoo sedikit tak suka.
Bagaimana tidak? bahkan Wonyoung dan Dohyon pun sampai tak memperdulikan keberadaan Seungwoo ketika dokter itu mengajak mereka banyak berbicara sambil memeriksa kondisi mereka.
'Sampai ketemu besok, Wooseok.'
Kalimat itulah yang sebenarnya membuat Seungwoo jadi merasa penasaran sampai detik ini. Sampai ketemu besok? bukankah itu jadi lebih terdengar seperti sepasang kekasih yang akan pergi berkencan?
Tapi besok pun sebenarnya adalah hari sidang perceraiannya dengan Wooseok. Setelah mereka sama sama tak bisa untuk menghadiri sidang mediasi tempo hari karena Seungwoo dengan pekerjaannya di kantor dan Wooseok dengan deadline project gaunnya.
Anehnya, semakin Seungwoo membayangkan tentang hari esok, itu semua malah membuat hatinya semakin tidak tenang.
Tapi bukankah perceraian ini yang dia inginkan?
Seungwoo menggelengkan kepalanya pelan, meregangkan sedikit tubuhnya yang benar benar terasa lelah. Mengingat dirinya ini selalu sibuk dengan tumpukan kertas dokumen di kantor maupun di rumah yang sangat menyita waktu. Seungwoo bahkan tidak menyadari waktu begitu cepat berlalu semenjak dua minggu yang lalu ia mengatakan tentang perceraian dan besok adalah hari perceraian mereka.
Dan Wooseok juga terlihat tidak terbebani dengan semuanya. Dia melakukan kegiatannya seperti hari hari biasanya. Tapi bedanya, kini Wooseok jadi lebih sering pulang saat hari hampir gelap dari butik. Karena jika biasanya ketika ia pergi saat pagi, sekitar jam istirahat kantor itu biasanya Wooseok selalu pulang untuk memasak dan langsung pergi untuk menemui Seungwoo.
Tapi kini kegiatan itu sudah benar benar Wooseok hapus dari jadwalnya. Ia benar benar pergi ke butik setelah sarapan pagi dan baru pulang saat hari hampir gelap, lalu kemudian ikut menemani makan malam walaupun dirinya sendiri sama sekali tidak ikut melahap nasi. Dan setelah nya pun Wooseok hanya akan langsung masuk ke kamarnya terlebih dahulu tanpa pernah menunggu Seungwoo lagi seperti biasanya.
