9. SARKASTIK

1.2K 217 21
                                    


Thank u buat yang kemarin komen tentang lagu akmu!💖
Aku jadi makin terinspirasi:)

***
Backsound
🎵Akmu- How Can I Love The Heartbreak, You're The One I Love🎵


Orang baik juga ada sisi jahatnya, itu kan yang belum kamu lihat dariku?


Minhee melempar tas berwarna hitamnya diatas meja dengan kasar sesampainya di kelas, membuat beberapa temannya keheranan melihat tingkahnya pagi ini.

Lalu kemudian ia mengambil sekaleng softdrink rasa lemon yang di titipkan nya pada Minkyu sudah ada di meja.

Minhee terduduk di kursinya, lalu meneguk minuman kalengnya dengan cepat, seolah ingin meneguk bulat-bulat segala permasalahan yang kini ada di dalam keluarganya.

Berawal dari surat itu, Minhee benar-benar tidak habis fikir dengan setiap kalimat di dalamnya. Bisa-bisanya Papanya itu membawa hadiah tidak penting begitu ke rumah. Parahnya, Mamanya bilang itu hanya sebuah kesalah pahaman.

Tapi Minhee tidak mengerti, salah paham dari sisi mananya kalau Wooseok menjelaskan tentang itu dengan matanya yang terlihat jelas habis menangis. Dan berakhir dirinya yang membentak Wooseok karena terlalu mudah percaya. Ia menyesal? Tentu saja. Padahal niatnya tidak benar-benar membentak, hanya saja semalam Minhee kalut oleh emosinya.

Hati Minhee memang marah saat ini, tapi tubuh dan mulutnya tetap tidak bisa berbuat apapun, terutama pada Seungwoo.

Mungkin karena rasa takut kehilangan Seungwoo dalam keluarganya yang lebih mendominasi Minhee sekarang ini.

Walaupun kemarin malam Wooseok bilang ini hanya salah paham, tapi tetap saja, Minhee takut akan terjadi hal yang tidak di inginkan antara Seungwoo dan Wooseok, karena Minhee tahu sebelum-sebelumnya pun Seungwoo seringkali membuat kesalah pahaman kecil seperti ini.

"Kenapa lo?" Minkyu terduduk di samping Minhee, juga sambil meneguk minuman yang sama dengan yang baru saja Minhee teguk habis.

"Kalau ada masalah di rumah, jangan di bawa-bawa ke sekolah. Nanti stress," Minkyu memperingati, sedangkan Minhee sudah mulai memejamkan matanya dengan kepala yang dia simpan di atas meja, entah dia mendengarkan Minkyu atau tidak.

"Yaudah, tidur aja Min, kaga usah belajar. Biar gue yang bilang nanti kalau lo lagi sakit."

***

Tidak seperti hari-hari biasanya, Dongpyo tidak memperhatikan apa yang di tulis gurunya di papan tulis berwarna putih yang menempel pada dinding di depan kelas, sejak guru seninya yang berambut panjang itu masuk dan mulai menjelaskan beberapa materi yang katanya akan keluar dalam ujian minggu depan, Dongpyo sama sekali tidak memperhatikan.

Tatapannya justru tertuju pada hujan pagi hari ini di luar jendela. Berharap hatinya bisa netral kembali setelah kejadian semalam di rumahnya.

Dongpyo menghela nafasnya, mengingat kembali wajah Wooseok dengan mata sembabnya, membuat dia tidak bersemangat melakukan apapun hari ini.

Ingin rasanya kembali menjadi seusia Wonyoung dan Dohyon yang tidak mengerti tentang masalah ini, karena mereka masih smp. Tapi kini dia dan Minhee bukan lagi seorang anak kecil yang selalu berpikiran tentang main atau hal-hal yang tidak berguna lainnya.

Mereka sudah mengerti keadaannya sekarang.

Dongpyo dan Minhee sama-sama tidak percaya kalau itu hanya sebuah kesalah pahaman. Ya walaupun mereka tidak mengatakannya secara langsung pada Wooseok ataupun Seungwoo.

PERFECT FAMILY?Where stories live. Discover now