Part 7

157 11 2
                                    


Aku akan berusaha
Berusaha mengendalikan perasaan sialan ini
Agar tidak mudah jatuh lagi

•••

“Eh ada Yofan, akhirnya kamu main lagi ya ke rumah Ava.” Sapa Mama Ava yang baru memasuki ruang tamu rumahnya

Yofan beranjak dari duduknya dan menyalami Mama Ava, ia pun membalas sapaan dari Mamanya Ava

“Hai tante, kan udah janji main ke rumah makanya main. Tadi juga sekalian jemput Ava di kampusnya.” 

“Ooh tadi Ava pulang sama kamu?” tanya Mama Ava penasaran

“Iyaa tan, Av--.”

“Iyaa Ma tadi Ava pulang sama Yofan” Perkataan Yofan terputus oleh kedatangan Ava yang menjawab pertanyaan dari Mamanya dan menyerahkan minuman serta cemilan ke hadapan Yofan.

“Makasih ya Fan, udah anterin Ava pulang.”

“Iyaa tan sama-sama, kan sekalian main juga.” Ujarnya tersenyum

“Ma Ava ke kamar dulu ya, Fan aku ke atas bentar.” Pamit Ava kepada kedua orang tersebut.

Ia berniat ingin membersihkan diri karena baru pulang dari kampus dan yaaa mennghindari Yofan lebih tepatnya untuk ketentraman jiwa raganya.

“Mama Papa kamu apa kabar Fan?” tanya Mamanya Ava kembali membuka pembicaraan sepeninggalan Ava

“Kabar baik semua kok tan, oh iya om Raihan dimana tan kok ga kelihatan ya dari tadi?”

“Papanya Ava ada operasi mendadak makanya tadi ga jadi jemput Ava, paling bentar lagi pulang Fan.” Seadaanya Mamanya Ava menjawab pertanyaan Yofan

Keasikan mengobrol, mereka tidak menyadari keberadaan Ava yang ada di undakan tangga, ia mengamati kegiatan Mamanya dan Yofan. Berat rasanya kaki ia untuk melangkah kesana dan ikut nimbrung dengan keduanya, tapi akhirnya ia memberanikan diri untuk menghampiri keduanya di ruang tamu.

“Eehh Ava udah disini ternyata, yaudah tante tinggal ke belakang bentar ya Fan? Va kamu temenin Yofan dulu ya?” yang dibalas anggukan oleh keduanya.

Hening, canggung, itulah susasananya sekarang diantara mereka berdua. Merasa akan mati bosan, Yofan akhirnya kembali membuka suara untuk memecah keheningan.

“Kamu udah semester berapa Va?”

“Aku udah pertengahan semester 6 Fan, ya bisa dibilang hampir akhirlah” Jawab Ava

“Gimana belajar di kedokteran? Ya kan banyak yang bilang kedokteran itu susah.” Tanya Yofan lagi penasaran

“Ya yang dibilang orang sih emang benar, susah pake banget tapi ya kalau kuliahnya sambil menikmati ya fine-fine aja.” Jelas Ava

Yofan yang masih penasaran tentang belajar di dunia kedokteran pun terus bertanya ke Ava “Apa faktor yang membuatnya susah sih Va?”

“Apa ya Fan? Sebenarnya banyak sih salah satunya disistem belajarnya kan ada yang belajar dikelas, ada sistem kelas tutorial trus ada sistem kelas keterampilan medis dan yang terakhir tentu saja ada sistem kelas pratikum.” Jelas Ava sebisanya

“Trus yang bedain ke-empat sistem belajar itu apa Va?” lagi Yofan penasaran dengan penjelasan yang Ava jelaskan barusan

“Nah kalau untuk belajar dikelas, itu bisa satu angkatan atau satu kelas dikumpulin jadi satu diruangan besar auditorium untuk penyampaian materi nah setelah itu ada kelas tutorial, untuk kelas tutorial biasanya bisa disebut juga dengan small group jadi mahasiswa yang ada kelas diruangan besar tadi dipecah jadi beberapa kelompok yang isinya bisa sepuluh sampai sebelas mahasiswa. Nah biasanyanya dalam seminggu ada dua atau tiga hari untuk kelas ini yang membahas CVS Blok Case gitu misalnya senin ada kelas tutorial jadi pertemuan pertama itu kita memperagakan seperti dokter ke pasiennya, kayak nanya apa keluhannya dan mencari materi dari apa yang menjadi keluhan si pasien, di pertemuan dua misalkan hari rabu materi yang dicari itu dipresentasikan di depan dosen dan pada pertemuan tiga hari jum’at biasanya bakal ada simulasi.” Jelasnya panjang lebar dan Yofan hanya terdiam mendengarkan penjelasan dari Ava

Just be QuietOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz