Part 5

189 12 16
                                    


Senangkah?
Atau sedihkah?
Ntahlah
Aku juga bingung dengan perasaanku sekarang

•••

“Avaaaaa, sayang udah siap apa belum? Mama udah siap nih ayuk kita berangkat.” Ava terkesiap dan seketika itu juga sadar dari lamunannya tentang masa lalu. Ia pun beranjak membuka pintu kamarnya dan melihat Mama sudah siap dengan pakaian perginya.

“Bentar ya Ma, Ava siap-siap. Bentar kok yaaaaaaaaa”

“Yaudah mama tunggu di bawah, lama yaaa mama tinggal.” Timpal Mamanya

“Emang Mama berani jalan sendiri tanpa Ava?” Ava tergelak dan beranjak dari pintunya memasuki kamarnya mencari baju yang hendak dipakainya di lemari.

Mamanya yang melihat tingkah menyebalkan anaknya itu pun mengeluarkan smirknya jahatnya dan sejurus kemudian ia pergi dari sana sambil berujar mengancam Ava

“Mama bisa ngajakin Zoya kok, apa susahnya.” Balas telak Mamanya dan seketika itu juga Ava keluar kamar sambil teriak memohon kepada Mamanya yang sudah duduk santai di sofa ruang keluarga.

“Mamaaaaaaa ih kok ngancem Ava sih, iya ini lagi bedakan dikit doang kok ntaran juga siap.” Ujarnya yang cepat-cepat memakai baju berwarna kuning dan rok kotak-kotak hitam putih dan secepat  kilat bedakan plus memakai lip tint serta menyambar tas plus kunci mobil dan sepatu hitamnya.

” Ujarnya yang cepat-cepat memakai baju berwarna kuning dan rok kotak-kotak hitam putih dan secepat  kilat bedakan plus memakai lip tint serta menyambar tas plus kunci mobil dan sepatu hitamnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah beres, ia kembali melihat penampilannya dikaca full body dan beranjak turun nyamperin Mamanya.

“Cuusss Ma berangkat.” Ucapnya selengekan dengan jalan sambil sedikit meloncat ke arah mobilnya terparkir.

Mamanya mengikuti langkah Ava keluar rumah dan hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah Ava bak anak kecil yang diajak ke pusat permainan anak, semangatnya malah ngalahin bocah-bocah disana.

Ava memang terkenal kalem di kampus oleh teman-temannya, namun akan berubah seratus delapan puluh derajat bila sudah ada di rumah atau disekitar orang tuanya ataupun orang terdekatnya.

Living World Pekanbaru

Seusai memarkirkan mobilnya di basement, Ava dan Mamanya beranjak masuk ke mal tersebut sambil bergandengan tangan. Tingkah manjanya kadang membuat orang terdekatnya heran dan meragukan usia Ava yang sudah kepala dua.

“Mama laper ga? Makan dulu yuk Ava lapeeerrrr.” Rengek Ava mengajak Mamanya

“Iiihhh Ava, yaudah ayuk makan.” Geram Mamanya kerena sudah tidak sabar ingin berkeliling mencuci mata melihat yang segar-segar.

Ava hanya cengengesan melihat respon kesal Mamanya dan langsung menarik Mamanya ke salah satu restoran yang ada disana. Setelah mendapat tempat duduk, ia langsung memesan beberapa makanan dan minuman untuk ia dan Mamanya.

Just be QuietWhere stories live. Discover now