• Tiga Puluh : Makan Bareng •

Start from the beginning
                                    

Mereka lalu berjalan ke halaman belakang. Ya, tentunya untuk bertemu Momo karena kata Zavian, Momo sudah menanyakan Nafira sejak kemarin. Zavian memang aneh. Mana ada rakun bisa berbicara?

"Ya ampun, kangen banget sama Momo." ucap Nafira ketika pintu kandang terbuka dan menampakkan wajah hewan itu. Mereka memang sudah satu minggu ini tidak bertemu.

Momo langsung melompat ke pelukan Nafira. Zavian yang melihatnya, hanya bisa tersenyum melihat keakraban keduanya.

"Momo bandel nggak selama nggak ketemu aku?" tanya Nafira. Hewan itu hanya bergerak tak menentu sebagai jawaban.

Nafira nampak gemas sekali dengan Momo. "Momo makin gendut. Gue bawa pulang ya, Nja?"

"Kaga kaga. Gue yang udah ngebesarin sama ngerawat dia sampe badannya subur gini. Dengan mudahnya lo bilang mau lo bawa pulang." jawab Zavian yang membuat Nafira tersenyum heran.

Nafira kini menyadari satu hal tentang Zavian. Jika cowok itu benar-benar menyukai sesuatu, entah itu barang atau bahkan hewan, ia akan menyayanginya dengan sepenuh hati. Seperti Zavian yang menyayangi koleksi gelang, boneka, dan tentunya Momo.

"Bercanda kali. Serius amat sih lo." jawab Nafira.

Zavian berjalan mengambil minuman di meja. "Ya lo minta diseriusin mulu."

"Apa kata lo?" tanya Nafira. Ia sebenarnya dengar apa yang Zavian katakan walaupun cowok itu berada cukup jauh darinya. Ia hanya ingin cowok itu mengatakannya lebih jelas.

Cowok itu kembali dengan membawa dua gelas minuman. "Nggak. Nih minum."

Satu hal yang tak kalah menyebalkan dari Zavian. Cowok itu tidak akan mau mengulang apapun yang telah ia katakan. Nafira kan jadi kesal.

Waktu demi waktu mereka lalui tanpa terasa karena suasana yang sangat menyenangkan bagi keduanya dan Momo. Hingga akhirnya, sebuah suara menghentikan kegiatan mereka.

"Kalian nggak makan siang?" tanya Mama Zavian yang tiba-tiba muncul di pintu halaman belakang.

Zavian melirik jam di tangannya yang sudah menunjukkan pukul 12:30.

"Mau makan, Naf?" tanya Zavian.

Nafira mengedikkan bahu. "Bebas gue mah."

"Mama mau nitip makan juga?" tanya Zavian kepada sang Mama.

Mama Zavian mengangguk. "Iya, Mama ikut kalian aja mau makan apa."

Mereka pun akhirnya pergi dari halaman belakang setelah memasukkan Momo kembali ke dalam kandang.

Di perjalanan, keduanya sama-sama bingung hendak makan siang dengan menu apa.

"Mau makan apa, Naf?" tanya Zavian.

Setelah berpikir cukup lama, akhirnya Nafira memutuskan untuk mengajak Zavian makan ayam geprek. Dan cowok itu menyetujuinya.

"Lo pesen apa?" tanya Zavian.

Nafira melihat menu yang terpampang di hadapannya. "Ayam geprek biasa aja deh level 2. Sama minumnya es teh."

Pain Reliever [ END ]Where stories live. Discover now