• Tiga Puluh : Makan Bareng •

44 21 0
                                    

Jangan lupa vomment temen-temen🌻

✨✨✨

Njaa

Kau pramuka?

Iyaa
Nja pramuka jg kan

Iya

Setelah itu, Nafira bergegas berangkat ke sekolah untuk mengikuti ekstrakurikuler pramuka.

"Gue mau jalan abis ini sama Dewa." ucap Shalma saat ekstrakurikuler pramuka baru saja selesai.

Nafira menoleh ke arah gadis itu. "Tumben dia inget lo."

"Jangan gitu dong, Naf. Ini Dewa yang ngajakin tau." jawab Shalma kesal seraya melipat kedua tangannya.

Gadis di hadapan Shalma ini pun tertawa. "Ya ampun, lo PMS ya? Gue bercanda Shalma sayang. Have a nice day ya sama Dewa!"

Shalma langsung memeluk teman semejanya selama hampir dua tahun belakangan itu. "Gue seneng banget bisa kenal lo."

"Kok tiba-tiba ngomong gitu?" tanya Nafira heran.

"Lo tuh ngerti gue banget. Selalu support gue juga. Intinya makasih ya, Naf!" jawab Shalma.

Setelahnya, Shalma langsung menghampiri Dewa yang sudah menunggunya. Sementara Nafira, kini tengah berjalan ke arah Zavian yang nampak sedang mengobrol dengan Haris dan Risyad.

"Yaudah, mau main kapan?" tanya Zavian.

Haris nampak berpikir, begitu pun Risyad. "Ntar malem sabi?" tanya Risyad.

Zavian mengangguk. "Sabi aja."

"Yaudah ntar malem fix ya?" tanya Haris memastikan.

Nafira tiba-tiba muncul dan mengagetkan ketiga cowok itu.

"Anjir ini orang kayak jelangkung. Dateng nggak diundang, ntar pulang nggak dianter." sindir Risyad yang mendapat balasan tatapan tajam dari Nafira.

Haris dan Risyad pun pamit untuk pulang duluan. Risyad ingin melanjutkan tidurnya yang terganggu karena pramuka di hari Sabtu. Sementara Haris, ingin mencoba bermain game-game baru.

"Tadi ngomongin apa sama dua kutu?" tanya Nafira yang kini tengah berjalan bersama Zavian menuju ke rumah cowok itu.

Dua kutu adalah sebutan bagi Haris dan Risyad dari Nafira jika gadis itu tengah kesal pada mereka.

Zavian mengantongi ponselnya. "Ntar malem."

"Mau ngapain ntar malem?" tanya Nafira.

"Kepo ya si bawel ini." jawab Zavian seraya mengacak pelan rambut Nafira.

Mereka sampai di kediaman Zavian. Rumah berlantai tiga itu terlihat sepi karena hanya ada Mama Zavian di dalamnya.

"Mama dimana?" tanya Nafira saat memasuki rumah itu.

Zavian menunjuk ruangan yang biasanya memang digunakan Mama Zavian untuk mengerjakan pekerjaan kantor.

Pain Reliever [ END ]Where stories live. Discover now