Mencintainya adalah kata kerja yang setiap hari kautekuni. Pertemuan dengannya menjadi hadiah terindah yang diberikan Sang Maha kepadamu. Hatimu pun rasanya ingin ikut berkenalan dengan hatinya. Lalu menyelinap ingin mengenalnya lebih jauh. Tetapi kamu hanya dipersilahkan duduk diruang tunggu hatinya.
Berdiam diri disana untuk satu waktu. Tak banyak yang bisa kau lakukan; karena kau wanita. Menunggu atau melangkah mundur. Itu menjadi pilihanmu. Tak ada yang perlu disesali, jika suatu saat; malam mengundang tangis untuk bersemedi di hatimu; lantaran hatinya ternyata sudah menjadi milik orang lain. Mencintainya bukanlah suatu kebodohan; tetapi Sang Maha ingin kau belajar menjadi satu langkah lebih dewasa bahwa cinta tak bisa dipaksakan. Kamu akan bertahan atau pergi, Itu pilihanmu. Cukup berterimakasih kepadanya sebab kamu pernah mengenalnya; kini kamu menjadi mengerti bahwa cinta tak selamanya harus memiliki.
Di dedikasikan untuk para wanita.
Cilegon, April 2020.
YOU ARE READING
Sajak-Sajak Perasaan
PoetrySelamat tinggal, Cinta. Berbahagialah tanpa harus takut dengan air mata. Sesekali kau perlu tahu, bagaimana perihnya sayatan pertama. Sampai jumpa di lain hari. Sampai jumpa di lain arti. #2 in Sastra 14 March 2019 #3 in Prosa 14 March 2019 #1 in Po...