Sebuah Takdir

1.4K 46 3
                                    

Semua yang di takdirkan Tuhan untuk datang perlahan akan merangkak untuk pergi. Perkara sebuah takdir, kita tidak akan mengetahui apalagi mengubahnya. Biarlah takdir melaksanakan tugas yang diberikan oleh Tuhan. Kita hanya bisa menerima dengan lapang dada dan penuh kesabaran.

Tapi, perihal kepergianmu apakah sesuatu yang ditakdirkan? Bukankah dari awal kita bersama jalani tanpa alasan?

Entahlah, mungkin pertemuan kita bukan untuk saling membahagiakan, melainkan hanya sebuah perkenalan yang pada akhirnya bermuara pada ketidakjelasan. Aku ingin benar-benar ingin terbebas dari semua ini, melupakan semua kenangan yang kita ukir dan membiarkan kenangan itu habis ditelan waktu lalu tersingkir.

Tak adakah sebaris alasan untuk kita bersatu dan menulis bersama seperti waktu itu?
Entahlah, keputusanmu untuk pergi memang sudah menjadi pilihan. Tentang kembali nya kau padaku, mungkin hanya angan yang tak tersampaikan.

Biarkan kepergianmu ini menjadi jawaban atas apa yang tercurah sudah. Tentang dua hati satu janji, yang berakhir pada pernah, bermuara pada kisah.
Biarkan diam ini menjadi ungkapan rasa yang tak lagi bisa di wakilkan kata. Tentang hal yang lebih besar dari benci, tapi pada saat yang sama juga gugup mencintai.

Selamat tinggal, Cinta.
Berbahagialah tanpa harus takut dengan air mata. Sesekali kau perlu tahu, bagaimana perihnya sayatan pertama.

Sampai jumpa di lain hari.
Sampai jumpa di lain arti.

Sajak-Sajak PerasaanWhere stories live. Discover now