Januari datang lebih cepat, tapi masih saja hati kututup rapat-rapat. Karena aku takingin ada hati lain menyelinap masuk lalu menetap, yang pada akhirnya tetap saja sembab akan sering bergelayut dimataku.
Beberapa kenangan sempat tertulis dalam buku harianku dengan tertanda bulan januari tepat dibawah tulisan itu. Kini januari telah datang, menyisakan kenangan yang belum sempat hilang dari ingatan. Di sudut kamar yang hening, air menghujani pipi dengan begitu derasnya. Genangan air itu menenggelamkan tubuh ini dalam segala kenang, hingga terbasuh basah akibat kalimat yang belum sempat terucap.
karena kamu pun tak tahu, ada harap yang terpenjara dalam detak, ada kenang yang tergugu dibalik degup. Bersenandung indah dalam irama yang teduh, terasa menghangatkan meski rapuh.
Ada harap yang sempat kering karena terlalu lama terasingkan dari kalimat indah yang sering kauucapkan.
Awal Januari, 2020.
YOU ARE READING
Sajak-Sajak Perasaan
PoetrySelamat tinggal, Cinta. Berbahagialah tanpa harus takut dengan air mata. Sesekali kau perlu tahu, bagaimana perihnya sayatan pertama. Sampai jumpa di lain hari. Sampai jumpa di lain arti. #2 in Sastra 14 March 2019 #3 in Prosa 14 March 2019 #1 in Po...
