Masa Lalu Kita

1.8K 52 3
                                    

Kita bersama, berjanji untuk tak saling menghilang dan meninggalkan satu sama lain. Hidup memang tak sempurna, tapi kau menyempurnakanku. Hidup memang tak selalu bahagia, tapi kau membahagiakanku.

Saat kita berjanji untuk setia dan terus bersama, mau tak mau kita harus terus bersama. walau tak semua hal harus kita jalani berdua.

Aku diajarkan untuk setia dan bertahan dengan pilihanku apapun keadaanya. Susah ataupun senang, aku harus selalu ada. Dengan beban ataupun tanpa beban, dengan masalah ataupun tanpa masalah, aku harus tegar berdiri disana. Menjalani komitmen memang tak sederhana, karena itu aku mengajak kamu melakukan ini bersama. Melawan hal yang buruk didepan mata, saling mendukung, percaya, menjaga dan menerima.

Sulit memang harus terpaku pada satu nama. Sulit untuk selalu melihat dan berdiskusi pada orang yang sama dengan waktu yang lama. Apalagi untuk terus mencari cara untuk merasa tak pernah beda. Tapi satu hal yang membuatku bertahan adalah kita ini manusia yang harus tetap belajar menerima hingga waktu "pulang" tiba.
Kita belajar menerima menyambut seluruh kekurangan yang ada. Seperti kita belajar untuk mensyukuri kelebihan sebagai alasan untuk menetap lebih lama, bersama selamanya.
Kita akan selalu belajar memperbaiki kualitas diri yang ada pada diri kita, terutama hal yang membuat kejenuhan pada diri satu sama lain dan belajar memperbaiki kualitas hati untuk hubungan antar dua manusia.

Bersamamu, menciptakan sebuah perjanjian untuk saling bertahan bukanlah hal yang terlalu sukar untuk dilepaskan. Sebab, rasa jenuh pasti akan menyelinap masuk membuat sesuatu yang kita bangun menjadi acuh.
Bersamamu semua hal terasa menyenangkan, pun dengan hidupku.
Sekalipun kita adalah dua pribadi yang mudah sekali merasa bosan, kita tak pernah berfikir semua telah berakhir hanya karena hubungan kita mulai tak semanis awal pendekatan.

Saat aku bertanya "bagaimana akhirnya aku bertemu dan jatuh cinta denganmu?" Pada saat itu aku tahu jawabannya cuma satu. Pertemuan kita bukanlah sebuah kebetulan semata, cerita kita mungkin sudah tertulis dan tercipta. Punya banyak makna didalamnya, membuat setiap insan yang tahu akan merasa ingin mempunyai cerita yang sama. Semua tentang kita terangkai dengan manis dengan segala tawa dan air matanya yang ikut serta. Bahkan jauh sebelum kita dikeluarkan dalam rahim bunda.

Takdir memang membawa kita kepada hal-hal yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya. Kita tak pernah tau masa depan itu bentuknya bagaimana. Dimana akhirnya harapan-harapan kita berdua akan bermuara. Berpisah atau terus bersama hingga tua, ditinggal pergi atau ditinggal mati, kau kan pergi atau tetap disini, kita tak pernah tahu halaman terakhir cerita kita seperti apa.

Selama aku denganmu, aku takkan mencoba untuk lari. Aku kan tetap bertahan hingga raga ini tak sanggup lagi menahan. Aku akan seperti itu, seperti saat kita setuju untuk saling menaruh hati.
Kita telah menghadapi berbagai masalah sejauh ini. Dan untuk semua masalah di masa depan yang akan kita temui, kuharap kita masih mau untuk senantiasa mengisi, ruas-ruas jari.
Kuharap, cerita kita tak bergantung ditengah episode, seperti halaman terakhir pada sebuah buku. Semoga cerita ini selalu menyenangkan untuk dikenang dan diceritakan kembali. Nanti, saat kita sudah terikat sempurna dan memutuskan untuk menua bersama tinggal ajal tiba.

Sajak-Sajak PerasaanWhere stories live. Discover now