Senja

3.9K 122 8
                                    

Senja memang selalu menyinggungkan senyum diantara kita, sama seperti hujan itu berjatuhan memupuk segala asa yang tidak pernah kita sangka bahwa, aku, kamu selalu punya rindu.

Berucaplah kita dengan bersamaan, "Hujan adalah rindu, senja adalah kita! Maka hidup adalah rasa kebersamaan!". Lalu bersama pula kita tersenyum dan memejamkan mata. "Kamu adalah cahayaku." Lirihku dalam hati seraya menyatukan jemari kita seolah tak ingin terlepas.

Inikah cinta ?

Sampai saat ini aku belum dapat menjawabnya, untuk apa dan mengapa? Namun kata itu menuntunku untuk lebih memaknai arti rasa didalamnya meski tidak pernah tersampaikan.

Satu hal yang membuatku mengerti bahwa sebanyak apapun seseorang menerima tak akan sebahagianya ketika dia memberi. Sebaliknya rasa diantara kita, mesti kita saling memberi tapi entah mengapa satu diantaranya belum ada yang menerima.

Aku tak mampu mengalihkan cerita dalam satu hujan dan senja secara bersamaan karena aku tidak mau mereka menghilangkan keindahan mereka dalam sekejap.

Walau begitu kau tetap fanaku dalam lukisan senja disana.

Aku yang masih merindu

Kembalilah jika memang saatnya aku dan kamu, kita akan kembali, membangun rasa dan asa yang dulu ada. Aku tak pernah menganggapmu pergi, kau hanya singgah ke ranah yang lain saja, hanya untuk membuang rasa jenuhmu. Aku paham, berbeda itu tidak akan pernah menyelaraskan warna yang kita suka tapi menyatukan dari perbedaan itu sendiri. Aku dengan warnaku dan kamu dengan warnamu.

Aku selalu belajar dari setiap perbedaan untuk memahamimu. Aku belajar dari senja setiap sore, belajar dari hujan yang turun dan aku belajar memahami rasa cinta hanya pada satu orang saja, tidak akan kubagi pada siapapun kecuali kamu, sampai aku kembali pada-Nya, tetap kamu.

Aku cinta Fana di suatu senja..

Dan...

Aku, masih dengan rasa yang sama.

Sajak-Sajak PerasaanKde žijí příběhy. Začni objevovat