3. Kangen Berujung Salah Paham

696 47 0
                                    

Happy Reading





Rani POV

Apa definisi kangen menurut kalian?

Menurutku, kangen itu perasaan yang muncul ketika kita sedang berada jauh dari orang-orang tersayang. Perasaan bagaikan penyakit yang hanya dapat diobati dengan bertemu dengan yang bersangkutan.

Itulah yang aku rasakan saat ini. Suamiku tercinta sedang perjalanan dinas ke luar kota dan aku sementara tinggal di rumah Papa dan Mama ku. Baru dua hari ditinggal, udah kangen aja aku sama Mas Alfian.

Padahal seharian kemarin  aku dan Mas Alfian terus melakukan video call ketika sedang longgar waktu.

"Kangen banget sama Rendra," katanya saat kami sedang video call kemarin.

"Kangennya sama Rendra aja nih Pa?" jawabku setengah merajuk.

Kan Mamanya rendra juga kangen, Papanya Rendra aja yang nggak peka. Huffttt.

"Kangen bangetttt Mama, rasanya Papa pengen cepat pulang biar bisa memeluk kalian sepuasnya," balasnya.

Malam ini rencananya ia akan menelepon ku. Tapi entah sampai pukul sepuluh, suamiku belum juga menelepon.

Ku berani kan mengirim pesan padanya.

Me:

Sayang...

Berharap ada balasan atau ia langsung menelepon ku untuk melepas rasa kangen yang sudah membuncah ini.

Aku tunggu sampai 15 menit tak ada notifikasi muncul. Padahal besok adalah hari anniversary pernikahan kami dua tahun pertama. Aku ingin merayakannya bersama dengan suamiku, namun aku tak boleh egois. Disana ia sedang bekerja untuk memenuhi semua kebutuhanku dan jagoan kecil kami, baby Rendra.

"Udahlah tidur aja, mungkin Mas Al udah tidur," ucapku bermonolog.

Ku putuskan menjemput alam mimpi bersama dengan jagoan kecilku.

******

Tepat pukul dua belas malam, ada notifikasi muncul di handphone ku. Ternyata video call dari suamiku.

"Happy anniversary sayangnya Alfian......," sapanya memulai percakapan.

"Mas? Ngapain video call tengah malam sih?" gerutuku sambil mengumpulkan nyawa.

"Maaf sayang, aku sengaja video call tengah malam buat ucapin happy anniversary," ucapnya.

"Ya terus?" balasku jutek.

"Maaf tadi nggak aku balas, aku udah tidur tadi. Seharian di lapangan terus," katanya.

Jadi, tadi aku sudah salah paham dengan suamiku sendiri?

"Yaudah, kamu tidur lagi aja gih. Besok harus kerja lagi kan?" suruhku yang langsung mendapat pelototan dari Mas Alfian.

"Kamu nggak menghargai aku? Aku tidur awal biar bisa bangun tengah malam buat ucapin anniversary sama kamu. Dan kamu malah nyuruh aku tidur lagi?" balasnya dengan nada yang sedikit tinggi.

"Bukan gitu maksud aku Mas, kamu jangan salah paham dong........" balasku yang mencoba menjelaskan kesalahpahaman ini, namun Mas Alfian malah sudah mematikan sambungan telepon.

Aku merasa bersalah dengan berbicara seperti itu. Jujur aku tidak bermaksud seperti itu. Aku hanya ingin suamiku itu istirahat dengan cukup agar staminanya terjaga untuk esok harinya.

Cintaku Seorang Akuntan 2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang