WIP 19

24.5K 2.7K 266
                                    

Jeno menghempaskan tubuhnya ke sofa diruangannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jeno menghempaskan tubuhnya ke sofa diruangannya. Lagi-lagi ia membuat Jaemin menangis. Ia ingin sekali menghapus air mata yang mengalir di pipi pujaan hatinya tapi sebisa mungkin ia harus menahannya. Jeno harus berpura-pura tak perduli pada Jaemin untuk sementara waktu.

"Huuuffftttt..."

Jeno menghela nafas berat. Lalu bangkit dari sofa dan berjalan menuju mejanya untuk menyelesaikan berkas-berkas yang sudah menumpuk diatas mejanya.

Saat Jeno sedang fokus dengan berkas-berkasnya, pandangannya tak sengaja jatuh pada kalender yang terletak di meja sebelah kanannya. Jeno menepuk dahinya saat mengingat jika hari ini seharusnya ia dan Jaemin pergi ke dokter untuk memeriksakan kandungan Jaemin.

'Mungkin saja Jaemin sudah pergi ke dokter bersama kak Wendy.' Bathin Jeno menerka-nerka.

Sebenarnya Jeno ingin sekali mengantar Jaemin ke dokter seperti rencananya karena ini adalah kali pertama ia akan melihat perkembangan buah hatinya. Tapi, rencana tinggal rencana. Karena sekarang hubungan mereka sedang dalam keadaan tidak baik maka dari itu Jeno harus merelakan jika hari ini ia tak bisa mengantarkan pujaan hatinya untuk melihat pertumbuhan buah hati mereka.

Tadi saat Jeno baru saja mendarat di bandara, ia membuka ponselnya yang sudah beberapa hari tidak mati karena kehabisan daya dan lagi dia lupa menaruh dimana chargernya dan setelah ia cari-cari ternyata benda tersebut menyelip di antara lipatan  pakaiannya didalam koper sehingga ia kesulitan mencarinya.

Ketika ia mengaktifkan kembali ponselnya, banyak notifikasi yang bermunculan diantaranya dari Jaemin dan Wendy. Jaemin mengiriminya banyak pesan hingga beberapa panggilan tak terjawab. Tapi ada satu pesan yang menarik perhatiannya yaitu, pesan terakhir yang dikirimkan Wendy dua hari lalu padanya.

'Jaemin sudah menjelaskan semua yang terjadi diantara kalian berdua. Kakak tahu kau pasti merasa sangat kecewa dengan apa yang telah Jaemin lakukan. Tapi kakak mohon padamu Jeno, dengarkan dulu penjelasan Jaemin. Apa kau tidak kasihan padanya? Akhir-akhir ini dia sering melamun bahkan pola makannya pun tak teratur. Apa kau tega melihat kekasihmu seperti mayat hidup? Dan lagi, kasihan bayi dalam kandungan Jaemin. Bayimu butuh asupan makanan juga. Dokter pernah bilang, Jaemin tidak boleh stres dan memikirkan hal yang terlalu berat karna itu akan berpengaruh pada kesehatan dan juga pertumbuhan janin yang ada dalam kandungannya.'

Begitulah isi pesan yang dikirimkan Wendy padanya.

Memang saat pertama kali Jeno menatap wajah yang sangat dirindukannya itu terlihat pucat dan pipi yang terlihat chubby sekarang sedikit menirus.

Apa yang dilakukannya ini terlalu berlebihan hingga membuat Jaemin tersiksa.

Jeno mengusak rambutnya kasar. Ia semakin merasa bersalah karna ia yang menyebabkan Jaemin seperti itu.

What? i'm pregnant! ✔Where stories live. Discover now