WIP 5

37.5K 4K 209
                                    

Double up!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Double up!

Sepanjang perjalanan menuju apartmentnya Jaemin hanya diam, memandang kosong keluar jendela mobil. Pikirannya masih di penuhi dengan ucapan-ucapan dokter Kang. Ia ingin tak percaya dan menyangkalnya tapi semuanya benar adanya. di dalam perutnya ada sebuah kehidupan lain.

Jaemin bingung apakah ia harus mempertahankan janin ini atau menggugurkannya? Jika ia mempertahankan janin ini bagaimana nanti tanggapan orangtuanya, Bagaimana tanggapan orang-orang di luar sana apakah mereka akan menerimanya atau justru meninggalkannya lalu membuangnya seakan ia adalah makhluk menjijikan?

Tapi jika ia menggugurkannya, sama saja ia membunuh anaknya sendiri dan dia akan menyesal seumur hidup karna telah melenyapkan nyawa yang tak berdosa. Bayi yang ia kandung tidak bersalah, yang salah adalah apa yang ia dan laki-laki itu lakukan yang sekarang entah dimana keberadaannya sehingga ia tumbuh dalam perut sang ibu.

Mungkin nanti ia bisa memikirkan itu nanti, yang terpeting ia harus mendengarkan apa yang di katakan dokter Kang padanya tadi ketika dirumah sakit. Meskipun ia belum sepenuhnya menerima janin yang ada dalam perutnya. Jaemin tetap harus berusaha mempertahankan calon bayinya walaupun dia harus berjuang sendiri.

Ia menunduk menatap perutnya yang masih rata lalu mengusapnya lembut. Dalam hati Ia berjanji, akan menjaga calon bayinya dengan baik tak perduli ayahnya tidak mengetahui keberadaannya walau sebenarnya ia memang tak berniat memberitahu pria itu.

Flashback...

"Jadi apa yang di katakan dokter Taeil itu benar dok?" Ujar Wendy sontak membuat Jaemin langsung mengalihkan pandangan padanya.

"Maksud kakak apa? Jadi kakak sudah tahu jika aku sedang hamil?" Tanya Jaemin tak percaya.

"Maafkan kakak, Na, kakak telah berbohong padamu. Kakak melakukan ini agar kau tidak terlalu shock saat mengetahuinya, dan kakak bisa dengan mudah membawamu ke sini. Kakak benar-benar minta maaf, Na." Ujar Wendy dengan wajah menyesal.

Jaemin tak menjawab ia hanya diam dan diamnya itu justru membuat Wendy semakin merasa bersalah.

"Na__"

"Aku tidak marah kak. Aku mengerti maksud kakak baik jadi jangan merasa bersalah seperti itu." Sela Jaemin memotong ucapan Wendy lalu memberikan senyum manisnya pada Wendy agar tidak merasa bersalah.

Flashback end

.

.

.

.

"Na! Boleh kakak bertanya sesuatu padamu?" Tanya Wendy memecah keheningan didalam mobil.

What? i'm pregnant! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang