WIP 31

38.7K 2.2K 293
                                    

Setengah berlari, Jeno melangkah menyusuri lorong rumah sakit dengan wajah paniknya.

Tadi, saat Jeno masih berada di kantor ia dikejutkan dengan berita Jaemin masuk rumah sakit karena terjatuh dari tangga. Mommy Winwin menjelaskan, Jaemin terjatuh karena ia tidak begitu bisa melihat anak tangganya karena terhalang oleh perut buncitnya dan menyebabkan Jaemin terjatuh dipijakkan anak tangga terakhir dan membuat Jaemin pendarahan.

Mommy Winwin yang saat itu sedang berada didalam kamar pun terjengit kaget mendengar teriakan Jaemin. Tanpa pikir panjang mommy Winwin bergegas keluar kamar dan menghampiri Jaemin yang terduduk dibawah tangga.

"Ya ampun, kamu kenapa, Na?" Pekik mommy khawatir tadi saat melihat keadaan Jaemin.

"Mom, tolong mom, perut aku," Rintih Jaemin dengan suara lirih menahan rasa sakit diperutnya.

Mommy Winwin semakin dibuat terkejut dan panik melihat darah bercampur cairan yang mengalir dikaki Jaemin dan lantai.

"Sayang, kamu pendarahan!"

Mommy benar-benar panik dan dengan cepat memanggil ARTnya agar membantunya untuk membawa Jaemin ke rumah sakit.

Saat diperjalanan mommy Winwin menyempatkan menghubungi daddy Yuta dan mengabarkan kalau Jaemin jatuh dan akan dibawa kerumah sakit. Daddy Yuta yang mendengar kabar itupun dengan cepat meninggalkan pekerjaannya dan menyusul mommy Winwin dan Jaemin kerumah sakit.

Saat sampai dirumah sakit, Jaemin segera ditangani oleh tenaga medis. Dokter yang menangani Jaemin mengatakan Jaemin harus segera di operasi karena pendarahan yang di alami Jaemin cukup serius di tambah air ketubannya pecah sehingga dokter harus segera melakukan tindakan demi menyelamatkan Jaemin dan kedua bayinya.

Sembari menunggu Jaemin ditangani dokter, mommy Winwin menyempatkan untuk menghubungi Jeno.

Awalnya daddy Yuta melarang keras mommy Winwin untuk memberitahu Jeno perihal Jaemin masuk rumah sakit. Tapi, mommy Winwin bilang bagaimana pun juga Jeno adalah ayah dari calon kedua cucunya dan harus diberitahu jika terjadi sesuatu pada Jaemin dan kedua calon bayinya.

"Saya akan kesana segera, nyonya!" Sahut Jeno lewat telpon yang tersambung sebelum menaiki motornya dengan tergesa-gesa.

Sungguh. Saat ini dia benar-benar khawatir dengan keadaan Jaemin juga calon kedua bayinya.

Jeno juga tidak menggunakan mobil karena ia berpikir jika memakai mobil akan memakan waktu lama untuk sampai dirumah sakit. Sementara jika memakai motor akan lebih cepat sampai dirumah sakit. Namun, karena rasa cemasnya ia jadi tidak fokus dan berakhir jatuh dari motor. Yang menyebabkan tangan sebelah kanannya luka. Tapi, Jeno seolah tidak perduli dengan luka di tangannya, ia tetap melanjutkan perjalanannya walaupun harus menahan sakit dilengannya.

Yang ia pikirkan sekarang adalah keadaan Jaemin dan kedua bayinya.

Disepanjang perjalanan Jeno tak henti-hentinya melafalkan do'a untuk keselamatan Jaemin juga kedua bayinya. Jeno akan sangat merasa bersalah jika terjadi sesuatu pada Jaemin dan kedua bayinya.

'Ya Tuhan, semoga Jaemin dan kedua bayi kami tidak apa-apa," Doa Jeno dalam hati.

Ketika sudah sampai di rumah sakit, dengan tergesa-gesa Jeno memarkirkan motornya. Setelah memarkirkan motornya Jeno masuk ke ruang unit gawat darurat.

Jeno terus mencari-cari ruang IGD dimana Jaemin sedang ditangani.

Akhirnya Jeno menemukannya. Di depan sebuah ruangan, Jeno melihat daddy Yuta dan mommy Winwin sedang duduk di kursi tunggu.

What? i'm pregnant! ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora