Bab 8 Melepas Rasa

48 3 2
                                    

~Melepas seseorang yang menjadi bagian dari hidup kita tidaklah mudah, namun suatu saat kita akan mengerti jika keputusan itu tidaklah salah~ MyVioletta27

=============

Pagi yang spesial untuk Sukma dan seluruh mahasiswa universitas Airlangga, hari yang bersejarah setelah empat tahun mengeyam pendidikan. Acara wisuda yang dihadiri oleh mahasiswa dan juga orang tuanya, Sukma telah berdandan cantik mengenakan kebaya dan juga kain batik. Raka pun tak kalah gagah, ia mengenakan setelah jas berwarna silver. Rambut panjang Raka di ikat kebelakang sehingga kadar ketampanannya makin naik beberapa level.

"Non, yakin diam di mobil terus?" tanya Raka.

"Sudah sampai ya?" balas Sukma dengan pertanyaan.

"Ngelamunin apa sih? Jatuh cinta ya, sama aku," goda Raka.

"Apaan sih, ayo turun," dumel Sukma.

Raka tersenyum melihat semburat merah di pipi Sukma, ia tahu jika perasaan gadis itu telah berubah kepadanya. Hanya saja, ia masih belum menyadari karena rasa cinta kepada sahabatnya. Mengingat hal itu Raka jadi cemburu, kenapa bukan dirinya yang dicintai oleh Sukma. Mencintai seorang diri itu sangat menyesakkan.

Kepada seluruh mahasiswa dan mahasiswi di harapkan memasuki aula karena acara segera di mulai.

Pengumuman terdengar nyaring di telinga Sukma dan Raka, mereka berdua saling berpandangan dan berjalan menuju aula kampus. Raka mengenggam tangan Sukma memintanya untuk melingkarkan pada lengannya. Mereka berdua terlihat sangat serasi, seperti pasangan pengantin yang akan melaksanakan ijab kabul. Apalagi warna baju mereka senada, berwarna silver yang elegan.

"Cie yang dateng berduaan," goda Hani.

"Drama queen, tukang godain cowok orang," ejek Ayu.

"Dasar lampir sirik," balas Hani.

"Hei, mata empat aku gak ngomong sama kamu, tapi tuh sama pelakor sok drama," ujar Ayu.

Raka dan Sukma melewati Hani dan Ayu tanpa sepatah kata, ini hari spesial bukan saatnya untuk meladeni sindiran. Ayu yang melihat Raka begitu tampan, langsung saja memeluknya dari belakang.

"Raka, jadi pasanganku saja, bukan sama pelakor drama queen itu," manja Ayu dan bergelayut manja di lengan kanan Raka. Sedangkan Sukma masih setia di lengan kirinya.

"Ayu, lepaskan tanganku!" pinta Raka.

"Yang harus lepas itu dia, si drama queen!" kesal Ayu, "Lepaskan Raka, ia milikku,"

Sukma pun pergi memilih masuk ke dalam aula, tidak perlu juga ia bertahan di sana Raka bukanlah siapa-siapa. Entah kenapa saat ia melepas genggaman tangan Raka ada rasa kecewa di hatinya.

"Apakah ia cemburu dengan, Ayu?" Sukma membatin.

Sukma duduk sendiri, memikirkan Raka yang tak jua masuk ke dalam Aula. Apalagi ia melihat Hani yang masuk seorang diri, perasaannya makin tidak menentu saja. Pembawa Acara sudah naik ke panggung, tapi Raka dan Ayu tak jua nampak batang hidungnya. Kegelisahan Sukma berkali lipat, acara demi acara terlewati tapi tak dapat ia temui Raka ataupun Ayu.

"Lelaki sama saja, saat menemukan yang lebih cantik dan seksi dia pasti terpesona," gumam Sukma.

"Aku tidak seperti itu, Non. Aku tetap menanti rasamu, meski telah menjadi milik orang lain," balas Raka.

Sukma terkejut, suara Raka terdengar merdu di telinganya. Apalagi embusan napas Lelaki itu, terasa hangat sampai ke dalam dada. Desir halus pada hatinya sesaat kemudian menggila, jarak mereka terlalu dekat, jika Sukma menoleh bisa dipastikan Raka mencium pipinya.

"Kamu kemana saja?" tanya Sukma untuk mengalihkan debaran jantungnya yang kian menggila.

"Ada, di belakangmu dari tadi? Merindukanku ya? Jangan mengelak lagi, Non," ujar Raka.

Rahasia Cinta Sukma (Completed)Where stories live. Discover now