Bagian 47

413 24 0
                                    


Hallo

Jangan lupa follow ig un_fdllh03 dan watt_padstory terima kasih dan selamat membaca.

Makasih untuk para sinder yang bersedia membaca cerita aku walaupun kalian tidak memberikan komentar ataupun memberi vote kepada karya aku.

TERIMA KASIH...

                              ●●●●●

"Nanti, pulang bareng gue!" serunya lagi dengan suara datar seperti biasanya.

Dinda hanya mengangguk mengiyakan ajakan Niko. Gadis itu bahkan masih merasa bingung melihat Niko yang datang dan langsung mengajak dirinya untuk pulang bersama.

                         ♡♡♡♡♡

Suara bel telah berbunyi yang tandanya jam pelajaran telah selesai dan seluruh siswa dan siswi diperbolehkan untuk pulang.

Dinda berjalan keluar kelas. Namun, tepat di depan pintu ia dikejutkan oleh Niko yang tiba-tiba sudah berada di depan pintu.

"Astagfirullah."

"Kenapa lo?" tanya Niko. Dinda hanya menggeleng saja.

"Ya udah yok pulang," ajak Niko. Mau tidak mau, Dinda harus mengikuti ucapan Niko. Cewek itu mengelus dadanya karena masih kaget dengan kejadian tadi.

Keduanya berjalan menyusuri koridor sekolah. Beberapa pasang mata melihat mereka dengan berbagai tatapan. Mereka bahkan memusatkan perhatian ke arah Dinda. Bagaimana tidak? Siapa yang tidak mengenal Niko, cowok bad boy sekaligus most wanted sekolag mereka berjalan dengan cewek biasa di sekolah.

Tiba di parkiran. Niko mengambil motornya dan menyuruh Dinda untuk menunggu. Niko menyalakan mesin motornya kemudian menjalankan dan berhenti tepat di depan Dinda.

"Naik," suruh Niko. Dinda langsung mengikuti ucapan Niko. Di parkiran, banyak sekali yang melihat mereka, bahkan Dinda merasa risih karena itu.

"Itu sih cupu kok bisa diantar sama Niko?"

"Mungkin dia make apa gitu biar diantar sama Niko."

"Hm, kenapa bukan gue aja sih."

Masih banyak lagi ucapan-ucapan mereka yang membuat hati Dinda sakit. Ia bahkan tidak melakukan apa-apa kepada Niko. Dinda saja, merasa bingung dengan sikap Niko dari kemarin.

"Nggak usah dengarin mereka," ujar Niko. Cowok itu melihat wajah khawatir Dinda lewat kaca spionnya.

"Iya."

Niko pun mulai menjalankan motornya dengan kecepatan rata-rata. Mengantarkan Dinda sampai rumah.

Keduanya selama di perjalanan tidak berbicara sedikitpun. Hanya suara angin dan motor saja yang terdengar. Karena tidak suka dengan kesepian, Dinda berusaha mengajak Niko untuk berbicara kepadanya.

"Lo kok mau ngantarin gue pulang," ujar Dinda. Niko yang mendengar ucapan Dinda langsung mengalihkan pandangannya ke arah kaca spion, melihat wajah Dinda yang juga tengah melihat dirinya.

Cukup lama Niko memandang Dinda dan tidak disadari oleh Dinda bahwa seorang Niko sedang tersenyum kepada dirinya.

"Gue mau aja," ujar Niko. Dinda hanya mengangguk.

Beberapa menit berada di dalam perjalanan. Akhirnya mereka pun telah sampai di depan rumah Dinda. Cewek itu pun turun dari motornya.

"Terima kasih," ujar Dinda dengan senyum di wajahnya. Ia pun masuk ke dalam rumahnya. Namun, suara Niko membuatnya langsung berhenti.

"Din, lo siap-siap," ujar Niko.

Dinda menaikkan alisnya bingung.

"Kenapa?" tanya Dinda.

"Gue mau ngajak lo jalan," ujar Niko.

Dinda terlihat kaget dengan ajakan Niko. Ini kali kedua Niko mengajaknya untuk pergi. Tanpa memikir pajang, akhirnya Dinda langsung mengangguk.

Terlihat Niko tersenyum dan Dinda bisa melihatnya. Sekujur tubuh gadis itu panas-dingin, ia baru pertama kali melihat Niko yang tersenyum kepada dirinya.

"Makasih," ujar Niko sambil mengelus lembut puncak kepala Dinda dan seketika tubuh Dinda tidak bisa digerakkan.

"Ya udah, lo masuk terus siap-siap ntar gue jemput," ujar Niko.

"Oke."

Setelah mengucapkan itu, Dinda langsung masuk ke rumahnya. Ia tidak bisa menyembunyikan senyumnya. Gadis itu sepertinya benar-benar sudah menyukai Niko dan ia sangat senang Niko mengajak dirinya  untuk jalan.

Dinda langsung masuk ke kamar dan membersihkan dirinya terlebih dahulu. Beberapa menit kemudian, akhirnya ia telah keluar dari kamar mandi dengan handuk yang menjadi penghangat tubuhnya. 

Dinda membuka lemarinya, memilih baju yang akan ia pakai.

"Ini, bagus gak, yah?" ujar Dinda sambil melihat ke arah kaca dengan baju di tangannya. Ia menggeleng ketika baju yang ia pegang tidak sesuai. Cewek itu pun memasukkan kembali bajunya dan mencari baju yang lain.

"Yang ini kali, yah," ujarnya lagi dan melakukan hal yang sama seperti yang ia lakukan pertama kali dan ia menggeleng lagi ketika bajunya tidak sesuai.

"Aghh! Ini kenapa nggak ada yang cocok, sih?" tanya Dinda kepada dirinya sendiri.

Ia pun mencari-cari baju yang pas dan tersenyum ketika melihat satu baju yang langsung membuat dirinya jatuh hati.

"Nah, ini baru pas," ujarnya lagi.

Ia pun memakai baju itu dan mencari celana yang pas dengan bajunya dan ketika sudah menemukannya, Dinda langsung memakai celana itu.

Ia memakai sedikit bedak dan liptin agar tidak terlalu pucat. Melihat dirinya di kaca dan tersenyum.

"Ternyata gue cantik," puji Dinda kepada dirinya.

"Dinda! Niko ada di bawah!" teriak sang mama.

Dinda menarik kedua sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman. Ia tersenyum ketika mendengar nama Niko. Cewek itu pun memperbaiki rambutnya, ia merapikan rambutnya agar terlihat bagus kemudian keluar dari kamar dan turun ke bawah.

Ia melihat Niko yang sedang mengobrol bersama papanya. Di sana terlihat Niko sedang tersenyum dan itu sangatlah manis.

"Benar, ya, kata orang kalo cowok dingin senyum tuh, manisnya melebihi gula," ujar Dinda di akhiri dengan cengiran.























TBC....

Aku mau ngasih tau, beberapa part lagi BAD BOY AND NERD GIRL bakal end.

Oke, jangan lupa vote dan komen kalian.

SALAM

UUN FADILLAH

TENTANG KITA (END)✔Where stories live. Discover now