Bagian 09

1.6K 101 5
                                    

💥

Seminggu belakangan ini, dari semenjak Niko menembak Dinda, hari-hari Dinda tidak bisa dibilang baik. Bahkan mungkin lebih buruk dari yang dia perkirakan. Niko selalu mengganggu Dinda bahkan menjadi bayangan Dinda, dia selalu mengikuti Dinda ke mana pun Dinda pergi. Bahkan Niko sering pergi ke rumahnya jika dinda tidak membalas atau mengangkat telponnya.

Karena sikap dan prilaku Niko yang seperti ini nama Dinda mendadak menjadi famous di sekolah. Satu sekolah sudah tahu bahwa Niko dan Dinda berpacaran. Entahlah Dinda saja tidak tahu kapan mereka resmi berpacaran, Dinda kan belum mengiyakan apa yang dikatakan oleh Niko.

Pada saat semua orang tahu bahwa Niko menembak Dinda, semua fans Niko langsung membully Dinda. Pertama ada juga fans Niko yang menyerang Dinda pada saat Dinda ke toilet dan yang paling keterlaluan juga para fans Niko membully Dinda diakun sosial media Dinda. Niko juga pernah memposting foto Dinda ke dalam akun sosial medianya dan itu membuat para fansnya patah hati. Bahkan caption yang Niko gunakan juga sedikit menyindir para fansnya yang membully Dinda. Menurut Dinda fans alay Niko itu bodoh karena mereka hanya membuang waktu dan kuoto hanya untuk membullynya.

"Ayo, makan." Suara yang tidak asing menurut Dinda itu datang dan mengagetkan Dinda. Niko tersenyum ketika melihat wajah Dinda yang kaget.

"Ayo makan," ajaknya lagi. Sebelum Dinda mengiyakan Niko langsung menarik Dinda dengan cara mengambil tangannya.

"Niko, gue gak lapar," ucap Dinda, Niko tidak mengubrisnya, ia tetap jalan sambil memegang tangan Dinda.

Kenapa Niko berubah gini sama gue. batin Dinda

Mereka berduapun sudah sampai di kantin.

"Mbak!" teriak Niko. Mbak yang bernama Mbak Mimin itu berjalan menuju tempat duduk Niko dan Dinda.

"Iya mas,"

"Nasi goreng dua sama es teh dua," pesan Niko

"Tunggu ya mas,"

Beberapa menit pun Mbak Mimin datang dengan membawa nampan yang berisi nasi goreng dua dan es teh dua.

"Ini mas,"

"Terima kasih,"

Mbak Mimin pun berpamit pergi meninggalkan Niko dan Dinda.

"Ayo, makan nasinya," suruh Niko. Namun, Dinda tidak mendengarkannya, dia malas makan sekarang, mana di sini banyak siswi yang melihat mereka seperti tidak suka lagi, itu membuat Dinda risih dengan tatapan para siswi itu.

"Kamu makan atau aku cium," ucapan Niko membuat Dinda salah tingkah dan langsung mengambil sendok lalu memasukan nasinya ke dalam mulutnya beberapa kali karena Dinda makannya terburu-buru, sehingga disudut bibirnya ada nasi yang nyangkut. Niko tersenyum melihat itu, apalagi wajah Dinda terlihat lucu.

"Hahahaha." Tawa Niko meledak karena tidak tahan lagi melihat wajah lucu Dinda, mana nasi masih nyangkut disudut bibirnya.

Niko mendekati Dinda dan Dinda langsung menatap Niko dengan rasa takut di sekujur tubuhnya. Takut jika Niko beneran menciumnya. Niko semakin mendekat sehingga Dinda merasa deru napas Niko.

"Kalo makan, jangan sampe belepotan," ucapnya sambil membersihkan sudut bibir Dinda.

"Oh mungkin bibirnya kamu mau aku cium kali ya," Lanjutnya lagi sambil menyeringai.

Dinda langung tersedak karena mendengar ucapa Niko. Niko langsung mengambil es teh didepan Dinda lalu memberikan nya ke Dinda.

"Makanya, kalo makan jangan buru-buru," ucapnya

*************

Bel berakhir menandakan waktu berakhirnya kegiatan belajar mengajar telah berbunyi.

Dinda berjalan menuju gerbang, tiba-tiba Dinda mendengar suara yang tidak asing lagi ia dengar telah memanggilnya, Dinda langsung membalikkan badannya dan melihat Niko yang memanggilnya.

"Kenapa?" tanya Dinda sambil menaikkan satu alisnya

"Lo, pulang pake apa?" tanya Niko

"Pake angkot,"

"Pulang sama gue aja." Belum sempat dinda berbicara Niko langsung memotongnya, "gak ada penolakan."

Niko langsung mengambil tangan Dinda dan membawanya pergi ke parkiran motor. Setibanya di parkiran, Niko langsung memakaikan Dinda helmnya, Dinda terdiam dengan setiap perlakuannya Niko.

"Lo udah suka sama, gue?" tanya Niko

Dinda terdiam lama

"Gak usah jawab, gue bakalan nunggu sampai lo suka sama gue," ucapnya.

"Ya udah ayo kita pulang." Dinda mengangguk, Niko langsung menyalakan mesin motornya dan menyuruh Dinda naik.

"Semoga lo cepat suka sama gue, karena hati cowok itu bisa berubah," ucap Niko, sambil tetap fokus kedepan, Dinda yang berada di belakangnya terdiam bingung mau jawab aja, tetapi pada saat Niko berkata seperti itu hatinya Dinda sakit.

Sepuluh menitpun Niko telah sampai di depan gerbang rumah Dinda dengan selamat.

"Gak mampir?" tanya Dinda. Niko menggeleng

"Besok aja, gue datang ke rumah lo," ucapnya

"Eh," Belum sampai Dinda berbicara Niko lagi-lagi memotong pembicaraannya, "gak ada penolakan."

Dinda pasrah, lalu ia mengangguk.

"Gue pulang yah, rumah kita kan dekat," ucapnya. Dinda menangguk.

Niko menyalakan mesin motornya dan berpamitan dengan Dinda. Setelah Niko pergi, Dinda masuk ke dalam rumahnya.

***********

"Mah, Niko pulang!" teriak Niko sambil masuk ke dalam rumahnya.

"Iya, mandi terus makan, ya!" teriak sang mama

Niko langsung masuk kedalam kamarnya sambil bersiul, suasana hatinya selama seminggu ini bahagia, mungkin karena kehadiran Dinda.

Ceklek..

"Baaaaa." Suara itu mengagetkan Niko.

"Dasar bego, kalian kenapa kagetin gue sih," ucap Niko kesal. Sedangkan dua orang kakak beradik itu hanya tertawa berbahak.

"Udah, ketawanya?" tanya Niko dengan suara ketusnya. Nako dan Nilam langsung terdiam.

"Sama saudara sendiri bicaranya ketus," ucap Nako langsung diagukan oleh Nilam.

"Oh ya kak, gue dengar lo udah punya pacar, lo kok gak asik sih, gak bilang ke kita, iyakan kak?" tnya Nilam ke Nako.

"Iya sih, lo kok gak asik gitu sama kita," ucap Niko menambahkan perkataan Nilam.

"Udah, bicaranya?" tanya Niko

"Untung adek sendiri, kalo gak, udah gue tabok," ucap Nako.

"Untung kakak sendiri, kalo gak, udah gue tabok," ucap Niko mengikuti.

"Gimana? benar gak sih kak kalo kakak punya pacar, namanya itu....emm...oh kak Dinda kan namanya," ucap Nilam tampak bahagia.

"Iya, gue punya pacar, emangnya harus gitu kasih tau kalian," ucapnya kesal. Sedangkan Nako dan Nilam melongo sendiri. Setahu mereka setelah Niko putus dengan pacar pertamanya Niko langsung tidak membuka hatinya lagi. Wah Dinda berhasil meluluhkan hati Niko yang batu.

*************
Lanjut?

Jangan lupa sisahkan jejaknya

TENTANG KITA (END)✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora