Bagian 23

793 48 1
                                    

Ketika bunyi bel sekolah berdering menandakan bahwa sudah waktu istirahat, semua murid  itu pun bergegas untuk pergi ke kantin, dan ada juga yang tidak mau pergi ke kantin.

Seperti hal nya di kelas Niko dan Aurora yang kini sudah terasa sepi karena sudah bergegas kekantin untuk mengisi perut mereka yang sedari tadi telah kosong, kini tinggal lah Niko dan Aurora saja yang dikelas, jangan tanya kan kemana Reza, Sandi dan Daniel mereka setelah mendengar suara bel langsung bergegas ke kanti tanpa menunggu guru keluar. Dasar bocah

Kini Niko beranjak dari tempat duduknya begitu juga dengan Aurora yang bangun dari tempat duduknya, Aurora berbalik menatap Niko dengan senyuman manisnya. Sedangkan Niko hanya memasang wajah datarnya saja.

"Lo mau kemana?" Tanya Aurora ke Niko.

"Ke Dinda." Ucapnya padat dan jelas.

Niko pun bergegas menuju kelasnya Dinda, Namun Aurora langsung menahannya, Niko langsung mengangkat alisnya bingung seperti berkata Apaan?.

Seakan mengerti, Aurora langsung mengatakan apa yang ingin dia katakan sedari tadi.

"Lo gak ingat gue Nik?." Tanya Aurora

Niko tersenyum sinis, bagaimana bisa dia melupakan kejadian beberapa tahun yang lalu, kejadian yang membuatnya tidak bisa membuka hati untuk gadis mana pun. Niko masih ingat jelas kejadian itu, dimana dia melihat dengan mata kepala nya sendiri orang yang dia cintai selingkuh di belakangnya. Yah Aurora dulu adalah orang yang paling di istimewa kan oleh Niko, dan orang yang membuat nya sakit hati sekaligus kecewa.

"Siapa sih yang gak ingat orang yang sudah bikin gue kecewa sekaligus sakit hati." Ucap Niko dengan wajah datar nya

Aurora tersenyum mendengar jawaban dari Niko, dia memang salah akan hal ini, Niko pantas membenci nya.

"Maafin gue yah Nik, gue bukannya ninggalin lo karena dia."

"Ohw ya?, lo ninggalin gue bukan karena dia?, trus karena apa bitch." Ucap Niko karena sudah sangat emosi.

"Gue memang salah dalam hal ini, maaf kalau dulu gue pernah buat lo kecewa dan sakit hati, maaf." Lirih Aurora, mata nya sudah berkaca-kaca, mata nya sudah memerah.

Niko muak melihat tangisan palsu itu, Niko pun bergegas keluar dari kelas itu tanpa berbicara sepatah kata pun kepada Aurora.

Aurora masih terdiam di tempat nya, air matanya sudah terjatuh, dia pantas di benci oleh Niko, mungkin ini lah karma nya karena dulu pernah nyakitin orang yang sangat mencintai nya tapi dia telah menghianiti nya. Aurora akan terima hal itu, tapi pikiran aneh nya akan hal ini membuatnya berubah. Entahlah dia akan berbuat apa nanti. Doa Niko semoga dia tidak merusak hubungannya dengan Dinda.
.
.
.

Niko sudah di depan kelas Dinda,  dia pun masuk ke dalam dan untung saja di kelas Dinda sudah sepi begitu juga dengan Lina dia sudah duluan pamit pergi ke kantin karena sedari jam pertama perutnya sudah berbunyi meminta untuk di isi dan tinggal lah Dinda seorang di kelas.

"Pagi sayang." Sapa Niko, Dinda meliriknya dan kemudian tersenyum begitu manis.

"Udah makan?." Tanya Niko, Dinda menggeleng kan kepalanya.

"Kenapa belum makan sih."

"Soalnya aku harus catat dulu ini Nik."

Niko pun terdiam sejenak memikirkan hal tadi.

"Kenapa?" Tanya Dinda, Niko tidak mengubrisnya, dia masih kepikiran dengan hal tadi.

"Hei, kamu kenapa Nik?" Tanya Dinda dengan sedikit khawatir.

"Eh...ga..gak pa-pa kok, iya aku gak pa-pa." Ucap Niko dengan terbata-bata. Dinda hanya mengangguk saja.

"Yaudah ayo ke kantin, aku lapar banget soalnya." Ajak Dinda, Niko lalu mengangguk dan setelah itu pun Dinda langsung merapikan peralatan tulisnya kemudian menyimpan kedalam kolom meja.

Setelah itu, keduanya pun berjalan keluar kelas dan menuju kekantin, Niko mengaitkan tangan nya dengan tangan Dinda, Dinda membiarkan saja karena itu memang sudah terbiasa mereka lakukan, di perjalanan  menuju kantin, banyak sekali pasang mata yang melihat ke arah mereka dengan berbagai tatapan mata.

Niko dan Dinda tidak menanggapi mereka, mereka berdua tetap jalan, di perjalanan, terdengar suara panggilan nama Niko, Niko dan Dinda pun berbalik dan melihat siapa yang memanggilnya itu.

"Nikoo!!." Teriak orang itu.

TBC

Pertama-tama terima kasih kepada teman-teman yang tetap setia membaca cerita yang saya buat dan terima kasih untuk 1 ribu nya, terima kasih sebesar-besarnya dan maaf kalau saya baru up. Tetap baca cerita saya yah.

TENTANG KITA (END)✔Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ