Bagian 13

1.3K 88 4
                                    

Menit-menit menuju bel pada jam pelajaran terakhir akan berbunyi. Setelah guru keluar satu jam sebelum bel karena ada rapat, kelas XII Ipa 2 tampak gaduh. Ada yang sibuk mengobrol, becanda, dan kejar mengejar saling ejek. Sedangkan perkumpulan Niko tidak seperti biasanya yang keluyuran keluar kelas, kini mereka tampak berkumpul di bangku paling pojok.

Reza duduk di atas meja, Daniel duduk di kursi sambil menyandar ke tembok dan fokus pada ponselnya, sementara Sandi tetap duduk dibangkunya bersama Niko yang sedang bermain gitar. Yah, Niko memang pintar memainkan gitar dan dia menyukai alat musik itu. Niko juga memiliki suara yang bisa dibilang bagus walau jarang mengeluarkannya. Keempat cowok itu bernyanyi, menambah pecahnya suasana kelas. Suara gitar pun terdengar dan Niko pun bernyanyi.

"pagi telah pergi
mentari tak bersinar lagi.
entah sampai kapan
ku mengingat tentang dirimu.
ku hanya diam, menggenggam menahan
segala kerinduan, memanggil namamu
di setiap malam ingin engkau datang
dan hadir di mimpiku, rindu." Suara Niko langsung menarik perhatian seluruh teman sekelasnya, karena Niko sangat jarang mengeluarkan suara merdunya.

"dan waktu kan menjawab
pertemuanku dan dirimu
hingga sampai kini
aku masih ada di sini.
ku hanya diam, menggenggam menahan
segala kerinduan, memanggil namamu
di setiap malam ingin engkau datang
dan hadir di mimpiku, rindu." Giliran suara Reza yang bernyanyi.

"dan bayangmu akan selalu besandar di hatiku
janjiku pasti kan pulang bersamamu.
ku hanya diam, menggenggam menahan
segala kerinduan, memanggil namamu
disetiap malam ingin engkau datang
dan hadir dimimpiku." Giliran suara Danilpun bernyanyi.

"ku hanya diam, menggenggam menahan
segala kerinduan, memanggil namamu
di setiap malam ingin engkau datang
dan hadir di mimpiku, selalu di mimpiku, rindu." Suara keempat cowok itu mulai bernyanyi bersama.

Kring kring

Suara bel pun berbunyi.

"Pas sekali, kita selesai bernyanyi langsung bel berbunyi." Ucap Sandi

Mereka pun membereskan buku-bukunya yang berada di atas meja untuk di masukkan ke dalam tas. Setelah membereskannya mereka berempat keluar kelas, Niko langsung berpamitan dengan teman-temannya karena dia akan pulang bareng dengan Dinda

"Kita duluan yah, jagain anak orang," pamit Daniel dan langsung dapat agukan dari Niko.

"Oke." Niko berjalan menuju kelas Dinda, mereka berdua akan pulang bareng.

"Udah, selesai?" tanya Niko sembari berjalan mendekati Dinda yang tengah membereskan peralatan tulisnya ke dalam tas. Dinda tersenyum melihat Niko begitu pun Niko.

"Sudah," jawab Dinda

"Kita langsung pulang atau apa, nih?" tanya Niko kepada Dinda sambil mengaitkan tangannya dan tangan Dinda.

"Kita mampir dulu di mall yah, aku mau beli novel mariposa soalnya," ucap Dinda dan mendapat agukan dari Niko.

"Siap sayang," ucapnya sambil menaiki motor merah yang ia bawa.

                         ***************

Dua sajoli itu sudah berada didalam mall tepatnya di granmedia yang sudah banyak dikelilingi oleh novel-novel remaja.

Kini Dinda dan Niko mencari keberadaan novel mariposa yang dicari oleh Dinda. Dinda sangat menyukai cerita itu di aplikasi wattpad miliknya, dia sangat terharu atas perjuangan Acha untuk mendapatkan pangerannya yaitu Iqbal. Dan Dinda sangat bersemangat ketika nelihat diakun Instagram milik Luluk_hf yang mengumumkan bahwa Novel mariposa sudah ada di setiap granmedia.

"Novel ini satu yah, mbak," ucap Dinda kepada kasir itu.

Kasir itupun menyebutkan berapa harga novel itu. "Sembila puluh sembilan ribu yah, mbak." Dinda langsung mengeluarkan uang seratus ribunya dan sebelum Dinda memberikan uang itu kepada mbak kasirnya Niko terlebih dahulu memberikan uang senilai seratus ribu itu kepada mbak kasir.

"Kalo lagi jalan sama aku, gak usah keluarin uang yah," ucap Niko sambil tersenyum lalu mengambil novel tersebut.

Dinda membalas senyum nya lalu berkata. "Makasih."

Setelah membeli novel tersebut keduanya bertujuan ingin makan terlebih dahulu setelah itu mereka akan nonton.

                                         :):):):)

Setelah makan dan berganti baju  kini mereka bertujuan untuk nonton bioskop, mereka akan menonton flm London Love Story.

Setelah membeli tiket keduanya memasuki bioskop, di dalam ruangan tersebut sudah banyak manusia yang dimulai dari remaja, bahkan orang dewasa.

"Kapan filmnya dimulai?" tanya Dinda kepada Niko.

Niko menjawab. "20 puluh menit lagi flm nya dimulai."

Dinda tidak henti-hentinya tersenyum, flm yang sudah lama ia tunggu kini akan tayang. Niko yang melihatnya tersenyum manis.

Satu jam lebih, kini flmnya sudah selesai. keduanya keluar dari bioskop itu dan berjalan menuju parkiran berniat untuk pulang karena jam sudah setengah lima.

Niko mengambil helm dan memakainya, setelah dia menyalakan motornya ia menyuruh Dinda untuk naik.

Beberapa menit mereka sudah sampai dalam kediaman mereka, terlihat bundanya Dinda dan Niko sedang mengobrol di luar rumah yang dapat mereka lihat.

"Loh, bunda," ucap Niko ketika memasuki area rumah Dinda.

"Cie, yang habis jalan-jalan," goda bundanya Niko. Dinda tersenyum malu-malu dan langsung menyalami tangan kedua wanita paruh bayah itu begitu pun Niko.

"Kayaknya kalo kalian udah sukses semua kalian harus nikah,"  usul Shinta dan langsung membuat pipi Dinda memerah

"Mama," ucap Dinda

"Cie, yang merah pipinya nih," goda Shinta lagi.

"Mama udah dehh, gak usah goda Dinda terus, Dinda kan malu," ucapan Dinda langsung membuat mereka tertawa.







































TBC

TENTANG KITA (END)✔Where stories live. Discover now