21

1.8K 130 5
                                    

"kita bergerak sekarang!".

~••~

Tak ada yang pernah siap menghadapi sebuah peperangan bukan? Orang-orang pasti ingin berdamai, begitu pun juga wanita bermata elang ini.

Takdir yang memaksanya berada di dalam situasi serumit ini, keadaan dimana dua harus pasrah akan pilihan, bertahan sebagai pengecut atau mati sebagai pahlawan.

Rara tak mau keduanya, dia ingin menjadi seorang pahlawan yang tetap bertahan.

Rara hanyalah seorang wanita dewasa yang mendambakan sebuah keluarga kecil yang bahagia di masa depan. Tapi tugasnya menghalangi semua itu, bahkan dia harus mempertahankan sesuatu bukan?

Keluarganya.

Dan disinilah mereka sekarang, berdiri berjajar di belakang seorang laki-laki dalang dari semua ini.

Saling menggenggam tangan satu sama lain untuk saling memberi semangat. Meyakinkan diri bahwa semua akan segera berakhir.

"Kau menyerah, Nona?".

Rara hanya tersenyum remeh menanggapi itu.

"Jangan meremehkan kami, Tuan!".

Orang itu terkekeh, mulai memajukan dirinya menatap remeh pada Rara.

Tato naga berkapak jelas terpampang di punggung tangan lelaki bertubuh besar itu.

"Berikan chips itu, Rara-ssi".

"Kau mau chips itu? Ambil sendiri".

Rara menyelinap ke belakang tubuh orang itu, sebut saja dragon. Dengan cepat dragon mencekal tangan Rara yang membawa chips itu.

Terjadi tatap-tatapan antara keduanya. Dan berakhir dengan munculnya senyum kemenangan dari Rara.

Bruk

Di luar dugaan, Suho mendorong dragon yang hampir masuk ke dalam jebakan itu.

Rara mulai gemas pada Suho, tangannya gatal untuk sekedar ingin memotong kepala lelaki itu.

Semua pasukannya kini sedang terlibat perkelahian dengan para anak buah dragon.

Suara tembakan mengalun berkali-kali tak membuat mereka berhenti.

Darah sudah membanjiri lantai, bau anyir yang menusuk tak membuat semangat gentar.

"Rara, 5 menit".

Rara tersentak mendengar perkataan kai dari sebrang sana.

Srink~

Suara samurai keluar dari pelapisnya menggema ke seluruh sudut ruangan.

"Mati saja kau, bajingan!".

Rara menyerang Suho brutal membuat sang empu kewalahan. Suho tak bersenjata apapun. Berbekal tangan kosong dan kemampuan menghindar agar tak terkena sayatan samurai terasah itu.

"Dragon! Bantu aku?".

"Apa? Membantumu? Urus urusan mu sendiri, Bodoh!".

the beautiful fate[END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz