2

4.6K 229 11
                                    

Sekolah~•~•~
Setelah 15 menit perjalanan, mereka akhirnya sampai di sekolah. Kim Seok jin yang berperan sebagai Hyung tertua yang mengantarkan mereka, setelah mengantar mereka ke sekolah, jin langsung pergi ke kampus karena aja mata kuliah pagi.

Kriiinggg....
Bel masuk berbunyi, seluruh siswa berlarian menuju kelas, tapi tidak dengan keluarga Kim, ayah mereka adalah pemilik sekolah tersebut, mereka selalu berfikir bahwa mereka bebas melakukan apapun di sana.
Akhirnya mereka terlambat masuk kelas, Taehyung dan Jimin satu kelas, jam pertama mereka adalah BHS Inggris.

"Kenapa kalian terlambat, jam berapa ini?" Tegur guru mereka.

"Mianhae, Mr. Suho tadi kami terjebak macet dijalan." Jawab Jimin dengan santainya.

"Jimin Hyung berbohong lagi, kami kan bukan kena macet di jalan, tapi macetnya di aula karena asik WiFi an". Batin Taehyung. (Kok mirip gua ya😁)

"Ya sudah kalau begitu silahkan kalian duduk di tempat kalian masing-masing, dan kita mulai pelajaran hari ini". Mr. Suho

"Nee Mr. Suho" Taehyung dan Jimin bersamaan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kriiinggg....
Waktu istirahat sudah datang, keluarga Kim berkumpul di kantin.

"Hyung masa tadi Jimin Hyung berbohong pada Suho ssaem, dia bilang kita berdua terlambat karena terjebak macet, padahal tadi kami stay di aula WiFi an" taehyung mengadu pada Yoongi.

"Kau ini jangan mengarang bebas deh, suka sekali melihatku dimarahi Yoongi Hyung." Saut Jimin sinis.

"Sudah sudah jangan bertengkar, lagi pula kalau Jimin berbohong itu pasti di ajari oleh Yoongi juga,hhh". Sambung Namjoon.

"Hyung ini jahat sekali, Yoongi tidak pernah berbohong, tapi tidak berkata jujur." Balas Jungkook yang akhirnya membuat para hyung-nya tertawa kecuali Yoongi yang menatap Jungkook dengan tatapan pembunuh nya. Dan membuat Jungkook berhenti tertawa dan tertunduk takut.

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~••~
Tak lama setelah itu telfon milik Namjoon berdering karena ada telfon masuk.

"Annyeong... ."

"..............."

"Mwo??...."

Entah apa yang Namjoon dengar, seketika raut wajah yang ceria berubah menjadi ekspresi tak percaya, reflek Namjoon menjatuhkan dawainya yang mahal itu ke kursi, dan membuat para dongsaeng-nya terkejut.

"Hyung kau kenapa??". Hoseok

"Hyung bicaralah kau kenapa??". Yoongi

"Hyung jangan diam saja ayo jawab kami". Jimin

"Ap-ap-appa..." Namjoon

"Ada apa dengan Appa Hyung? Cepat katakan!!" Taehyung

"Appa telah meninggal.....". Namjoon

"Mwo??, Kau pasti bercanda kan Hyung, iya kan katakan kalau kau berbohong, ini tidak lucu Hyung ". Yoongi sambil me narik narik kerah seragam Namjoon.

Belum Namjoon menjawabnya Hyung tertua mereka yaitu jin, datang dengan sangat terburu buru,ternyata dia juga mendapat kabar yang sama, dan segera menjemput para dongsaeng-nya untuk segera ke rumah sakit.

Setelah mendapat izin dari pihak sekolah, jin langsung memacu mobilnya dengan kecepatan hampir 100km/jam, mereka sampai di rumah sakit dalam 20 mnt.

Dengan segera mereka berlari ke dalam rumah sakit dan mencari ayahnya.

Lalu suster membawa mereka ke ruang jenazah untuk memastikan apa benar dia ayah mereka.

Saat jin membuka kain yang menutup tubuh jenazah orang yang di tunjukan oleh si suster betapa terkejutnya mereka karena itu benar ayah mereka, tak disangka orang yang selama ini selalu sayang bada mereka meskipun jarang bertemu sekarang terbujur kaku tanpa detak jantung dan nafas.

Jin langsung tersungkur lemah karena tak percaya dengan apa yang dia lihat, kemudian datang seorang wanita yang selama ini tak pernah menampakan dirinya di keluarga besar Appa-nya, ya.. dia adalah adik dari Appa mereka yaitu Irene.

"Sabar lah sayang ini adalah takdir untuk Appa kalian, kalian harus menerima semua ini!!" Irene yang memeluk jin dan membantu jin untuk berdiri.

"Apa yang dia lakukan disini, apa dia akan menghancurkan hidup keluarga Kim lagi??". Batin Namjoon yang tidak nyaman atas keberadaan Irene di situ.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pemakaman...
Jin mencoba menghubungi eomma-nya sejak tadi malam tetap tak ada jawaban sama sekali dari eomma-nya, eomma-nya seperti lenyap di telan bumi dan hilang dari radius.

Dan Irene masih setia menemani para kim's son selama pemakaman berlangsung. Hanya air mata yang terlihat selama pemakaman berlangsung. Pemakaman berlangsung selama dua jam. Setelah itu mereka semua pulang kerumah, jin trs berusaha menghubungi eomma-nya tapi hasilnya nihil.

"Aku akan tinggal disini." Kata Irene setelah Jimin membuka pintu rumah mereka.

Spontan semua langsung melirik pada Irene karena masih tak percaya dengan apa yang dia ucapakan.

"Apa maksudmu bicara seperti itu haa??". Yoongi langsung menutup jalan pintu masuk

"Ya kan ini rumah kakak ku, dan sekarang dia sudah tiada, aku ingin tinggal disini apa salahnya?" Irene

"Apa kau tak punya otak haa??.., dulu kau sudah buat keluargaku hancur sampai Appa dan Eomma ku harus memulai semua dari awal lagi, dan sekarang kau mengambilnya lagi, apa kurang apa yang telah kau ambil dari kami dulu haa..." Bentak Yoongi sambil menunjuk wajah Irene.

"Kau ini keterlaluan ya Yoon,lebih baik sekarang kalian angkat kaki dari sini sekarang!!" Perintah Irene kasar.

"Siapa kau berani mengusir kami, yang harus pergi itu kau". Timpal Jimin yang ikut emosi

"Saat ini semuanya sudah jadi milik ku, semua aset di rumah ini sudah jadi milik ku semuanya sudah atas nama ku". Irene tanpa rasa bersalah

Singkat nya, dengan rasa kesal yang amat sangat mereka pergi dari rumah mereka sendiri, mereka bingung harus tinggal dimana, sisa uang yang mereka miliki hanya tinggal sedikit, entah cukup atau tidak untuk menginap di hotel, dan akhirnya mereka memutuskan untuk menyewa kontrakan kecil yang masih layak di huni.

"Aaaaarrrggggg......" Teriak Taehyung membuat semua terkejut.

"Waeyo taehyung-aaa??" Jin langsung berlari untuk mengecek dongsaeng nya itu.

"Ada kecoa Hyung tolong akuuu" taehyung.

Jimin, Jungkook, Yoongi, dan hoseok hanya tertawa melihatnya. Sedangkan Namjoon malah mengambil kecoa itu dan melemparkannya kepada taehyung, taehyung terkejut dan melompat dari atas kursi untung langsung di tangkap jin, kali tidak Taehyung bisa terluka.

2 hari setelah Appa nya meninggal dan mereka di usir dari rumah mereka sendiri, jin mendapatkan kabar bahwa Eommanya mengalami kecelakaan pesawat 3 hari yang lalu

"Kita harus bisa ikhlas menerima semua ini ya!!" Jin menguatkan para dongsaengnya padahal hatinya saat itu menangis.

"Apa Tuhan menghukum kita, karena telah bersikap kelewatan pada eomma dan Appa?" Tangis Jungkook
Jin hanya bisa menenangkan para dongsaengnya dan meyakin kan mereka kalau semua akan baik baik saja dan pasti Tuhan punya rencana yang indah untuk mereka.

.

.

.

.

.

.

.

Makasih dah baca, sampai situ dulu ya
Maaf kalau banyak typonya
Annyeong😁

the beautiful fate[END]Where stories live. Discover now