3

3.5K 208 0
                                    

Dua bulan setelah kejadian itu, kehidupan 7 saudara ini sangat sangat memburuk, jin jarang pulang karena dia harus bekerja di sana sini untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Sedangkan adik adiknya hrs tetap sekolah, agar cita cita mereka tergapai.

"Aku kerja dulu, mungkin aku akan pulang malam,jaga diri kalian baik-baik". Jin dan langsung meninggalkan rumah

"Aku rindu Appa dan Eomma...hiks.. hiks..". Jungkook sambil menangis pelan.

"Hei sudahlah, jangan seperti ini, jika Appa dan Eomma melihat nya mereka pasti akan ikut sedih". Jimin menenangkan dongsaeng-nya itu.

"Sudahlah Jungkook-ah, besok pagi kita ke makam mereka ya jika kau merindukan mereka". Namjoon menenangkan dongsaeng kecilnya itu.

Senyum langsung terlukis di wajah Jungkook dan setelah itu mereka pergi ke sekolah.


SEKOLAH...

mereka berangkat menggunakan bus, dan mereka sampai di sekolah pukul 07.15, masih ada waktu 15 mnt untuk santai.

Saat mereka masuk ke kelas masing-masing terasa ada yang sangat aneh, semua murid di dalam ruang kelas itu tiba-tiba terdiam dan menatap para kim's son, Dan langsung saling berbicara dengan murid yang lain dengan berbisik.

Tapi mereka tak memperdulikan apa yang di lakukan oleh orang² yang ada di kelas itu.

~••~

Kriiiinnggggg....

Bel pulang berbunyi, kim'son sudah berkumpul di dekat gerbang keluar.

"Hyuuunngg..." Teriak Taehyung yang berlari menuju para hyungnya bersamaan dengan Jimin.

"Diam lah Tae, ini sekolah bukan lapangan bola". Saut Yoongi geram dengan dongsaengnya itu

"Jimin-ah, apa kau sakit". Hoseok membuat yang lain langsung menatap Jimin.

Pasalnya, sejak pagi setelah sarapan, Jimin menjadi sangat pendiam dan wajahnya juga terlihat pucat.

"Aniyo, Gwencana hyung". Jawab Jimin pelan.

"Tpi wajah mu pucat sekali dan..... Badanmu panas jimin-ah". Namjoon sambil memegang kening Jimin.

"Aku tak apa Hyung, jangan khawatir dengan ku". Jimin

"Ya sudah, kalau begitu ayo kita pulang". Ajak Hoseok

Saat itu jalanan sangat sepi karena musim dingin, banyak orang yang memilih untuk tidak beraktivitas pada waktu seperti ini.

Bahkan tak ada satu kendaraan umum pun yang lewat, akhirnya Namjoon, Yoongi, Hoseok, Jimin , Taehyung, dan Jungkook memutuskan untuk jalan kaki. Belum sampai setengah perjalanan tiba-tiba mereka dikagetkan oleh teriakan Taehyung.

"Hyuuunngg..." Taehyung

Sontak semua terkejut dan berbalik, ternyata Jimin pingsan dan Taehyung sedang berusaha memapahnya. Mereka bingung harus bagaimana membawa Jimin kerumah sakit, karena tak ada kendaraan satupun yang lewat.

Tiba-tiba ada sebuah mobil yang cukup besar lewat dan berhenti di depan mereka, di dalam mobil itu ada seorang namja yang mungkin usianya sekitar 47 tahun.

"Anak-anak ayo masuk, aku akan antarkan kalian ke rumah sakit!!" Suruh namja itu.

Tanpa pikir panjang Namjoon menggendong Jimin dan menidurkannya di dalam mobil, karena mobilnya cukup besar, mereka semua langsung ikut.

~••~

10 menit kemudian mereka sampai di rumah sakit, dan segera membawa Jimin masuk.

"Suster.. tolong....hiks...tolong adikku". Namjoon sambil menggendong Jimin.

"Baiklah tuan, silahkan anda menunggu di sini sebentar!!" Perintah suster itu

Jin, Namjoon, Hoseok, Yoongi, Taehyung dan Jungkook menunggu di luar dengan perasaan cemas. Pasalnya sudah hampir 1 jam mereka menunggu tapi tak ada yang keluar dari ruang UGD itu.

Ceklek..

Pintu ruang UGD terbuka dan keluarlah dokter dan 2 suster.

"Bagaimana keadaan adikku? Apa dia baik-baik saja?" Sang dokter langsung di serang oleh pertanyaan dari Yoongi.

"Hei, Yoon tenanglah Jimin baik-baik saja, dia hanya demam dan mungkin dia mengalami Mag, itu yang membuatnya drop". Jawab dokter itu yang tak lain adalah kang Daniel, yang dulu pernah menjadi dokter pribadi dari keluarga Kim.

"Gomawo Hyung, maaf di hari seperti ini kami malah merepotkan mu" jin

"Aniyo jin-aa, kalian ini sudah ku anggap sebagai dongsaeng ku jadi tak perlu sungkan." Daniel.

"Gomawo Hyung "

"Ne, apakah ada yang bisa aku bantu lagi?"

"Aniyo Hyung '". Sebenarnya jin sangat bingung bagaimana caranya membayar rumah sakit ini, apalagi Jimin harus di rawat, tapi dia tak ingin membuat orang lain ikut repot dengan masalah mereka.

Setelah Jimin sadar, ia di pindahkan ke ruang rawat, dan jin langsung pergi dari rumah sakit itu.

•~•~•~•~•~•~•~••~

Di tempat lain...

"Bagaimana keadaan mereka?"

"Mereka sudah ku pastikan baik baik saja"

"Baiklah sekarang kau kembali lah"

"Ne..."

Tbc

the beautiful fate[END]Where stories live. Discover now