HILANG🌷

11.8K 546 19
                                    

PERGI.

Datang ku tak pernah dinanti.
Hilang ku pun tak dicari.
Sabar ku pun tak ada arti.
Dirimu tak mengerti arti menghargai.
Biarkan aku pergi.
Memendam rasa sakit hati.
Ku ikhlaskan diri ini untuk sendiri.
Walau ragu menghampiri,
ku coba melawan rasa ini.
Walau sepi, ku coba lewati.
Membiarkan pemilik hati mu terganti.
Untuk mu sang pemilik hati,
aku izin pergi.

-ALEETA ZEVANIA

-puisi ala kadarnya ciptaan author hehe.

-jangan lupa tinggalin jejak.

-spam komen biar cepet up.

********

Mata cantik itu perlahan terbuka. Dilihatnya rahang tegas dan mata tajam itu sedang menatap lurus ke depan. Senyuman kecil terbit di bibirnya. Ternyata impiannya salah. Bukan pujaan hatinya yang menolong dirinya, tetapi lagi-lagi dia. Dia yang selalu ada untuk dirinya.

"Kak El, makasih."

El menunduk, melihat gadis di dalam gendongannya. Tersenyum membalas senyuman gadis itu. Perlahan, mata itu tertutup kembali. Kantuknya sangat berat.

"Aleeta, gue cinta sama lu. Izinin gue menjadi pemilik hati lu. Bukan Azka." ucapnya sembari menatap gadis yang sudah masuk ke alam mimpinya.

Namun, dugaannya salah. Gadis itu belum sepenuhnya masuk ke alam mimpinya. Ia masih bisa mendengar ucapan El.

'Apa maksud kak El? apa jangan-jangan, gadis itu aku?'

********

Setelah dua hari di beri waktu istirahat di rumah, para murid sudah mulai kembali ke sekolah untuk melanjutkan kegiatan pembelajaran.

Seperti sekarang ini, Aleeta yang sibuk mencatat materi yang sedang dijelaskan oleh guru. Dira disamping nya hanya menggambar asal di bagian belakang bukunya, malas mendengar penjelasan guru didepan.

Dua jam berlalu terasa sangat lambat. Bel istirahat mulai berdering. Membuat para murid yang tadinya mengantuk kembali segar. Dira merenggangkan ototnya karena baru bangun dari tidurnya.

"Ada pr ngga?" tanyanya pada Aleeta yang sedang memasukan buku pelajaran yang telah lalu.

"Ngga ada, tapi minggu depan ulangan harian." Dira hanya mengangguk malas.

Keduanya menuju kantin. Dua gadis itu bercanda ringan sembari berjalan menelusuri koridor yang sangat ramai. Mata Aleeta bertemu dengan manik mata Azka yang berjalan berlawan arah dengannya. Mungkin Azka sudah lebih dahulu pergi ke kantin karena dapat dilihat dirinya yang sedang membawa sebotol air mineral dan sebungkus roti.

"Hai Leet! mau ke kantin?" Aleeta hanya menatapnya sekilas lalu kembali melangkah menuju kantin.

"Leeta, Leeta? lu kenapa?" tangan kekar itu berhasil membuat langkahnya terhenti.

"Dira, kamu duluan. Nanti aku nyusul." Dira memberi ruang pada mereka. Ia langsung menuju kantin.

"Apa?" tak ada nada hangat. Hanya nada dingin yang sangat ketara pada ucapan gadis itu.

UNTUK AZKA [SUDAH DIBUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang