BERUBAH🌷

9.9K 580 9
                                    

Bantu aku untuk menutupi seribu luka ini dengan senyuman.

Aleeta.

******

"Lu keterlaluan, bro!" Reza menggeleng tak percaya mengingat kelakuan sahabatnya itu.

Azka berdecak, "bisa diem gak?" Azka memijat pelipisnya yang terasa pening karena kejadian tadi.

Flashback

"Hiks....hiks," Azka menghembuskan nafasnya kasar. Ternyata kelakuannya berdampak buruk bagi Aleeta. Ia segera menghampiri Aleeta yang masih menenggelamkan kepalanya lalu duduk disamping Aleeta.

"Sorry," Azka menjulurkan tangannya didepan Aleeta. Aleeta yang mendengar suara, segera mengangkat kepalanya.

"Ngapain kamu disini?" Aleeta tak menghiraukan uluran tangan dari Azka. Azka yang tidak dapat sambutan tangan itu, segera menarik tangannya.

"Emang salah?" Azka menaikan satu alisnya.

"Udah, kamu pergi sana. Ada kamu, mood aku jadi jelek," Aleeta mencoba mengusir Azka.

"Gue minta maaf soal tadi." Ucap Azka sambil menatap wajah Aleeta.

"Kamu ngga salah, Aleeta aja yang ngga jelas," Aleeta membuang mukanya kearah lain, tak ingin menatap Azka.

"Ngga jelas gimana?"

"Aleeta ngga jelas. Udah perduliin orang yang ngga punya hati kaya kamu!" Aleeta segera bangkit dari duduknya lalu meninggalkan Azka yang masih mencerna kata-kata Aleeta.

Apa Aleeta marah ama gua? Batin Azka.

Flashback end

Azka menghembuskan nafasnya kasar. Bagaimana bisa nama 'Aleeta' terus terngiang dipikirannya?

"Terus gimana? Lu dah minta maaf?" Elvanio berseru. Dirinya menatap wajah Azka dengan datar––seperti biasanya.

Kini, mereka berempat––Azka, Reza, Saga dan Elvanio tengah berada di rooftop sekolah. Saat murid lain memilih untuk menyaksikan demo ekskul, tidak dengan empat most wanted ini. Mereka malah memilih untuk ke rooftop sambil menghujani Azka dengan seribu pertanyaan.

"Udah," Azka menatap Elvanio sebentar lalu kembali meluruskan pandangannya.

"Terus-terus? Dia maafin lu ngga?" Saga yang tadi sibuk bermain game diponselnya akhirnya berseru juga.

"Kepo lo ah!" Azka menoyor kepala Saga, berhasil membuat saga mengerucutkan bibirnya.

"Abang tega ama dedek!"

"Jijik gua! Ya Allah buang Saga ke rawa-rawa, Reza ikhlas lahir batin kok," Reza mengadahkan kedua tangannya seperti orang yang sedang berdoa.

"Nauzubillah, Za." Saga mengelus dadanya.

"Gua serius, Ka. Lu dimaafin ngga?" Tanya Saga kembali.

"Jangan serius, nanti baper." Elvanio menyenggol bahu Saga.

"Bacot lo ah!" Saga menggeplak bahu Elvanio dengan kencang.

UNTUK AZKA [SUDAH DIBUKUKAN]Where stories live. Discover now