INSIDEN🌷

7.9K 443 22
                                    

Aku tak menyalahkan dia.
Tapi yang aku salahkan, mengapa aku masih mempertahankan mu, sementara kamu lebih memilih dia?

🌷.

Komen apa aja dan like biar aku semangat nulisnya:)

*********

Lapangan utama pada pagi ini sangat ramai. Para murid sibuk menyaksikan kedua orang di tengahnya. Seorang laki-laki sedang bertekuk di depan gadis yang menatapnya dengan bingung.

"Za, apaan sih? ngga usah gitu, deh. Malu tau!" gadis itu tetap pada sifatnya. Galak.

"Gua butuh jawabannya, Zal," laki-laki itu tak menghiraukan ucapan sang gadis.

"Jawaban apa lagi sih?!" gadis itu mulai meninggikan suaranya.

"Will you be mine?" ucap laki-laki tersebut membuat para murid semakin ricuh.

"TERIMA!"

"TERIMA!"

"TERIMA!"

Tepuk tangan semakin riuh. Mereka tak menghiraukan bel bunyi yang sudah berdering dari tadi. Mereka malah sibuk menyaksikan kedua orang di tengah lapangan tersebut.

"HARAP PARA MURID SEGERA MASUK UNTUK MENGIKUTI PELAJARAN JAM PERTAMA,"

Panggilan dari spiker membuat para murid menghela nafas kecewa. Satu persatu murid meninggalkan lapangan dan segera menuju ke kelasnya.

"PANGGILAN KEPADA ZALIKHA REYNALD DAN REZA ORLANDO SEGERA MENUJU RUANG BK," lanjut pengumuman dari spiker tersebut yang terdengar hingga penjuru sekolah.

"Tuh kan, lu sih! lagian ngapain pake gini-ginian? udahlah ayok, daripada tambah lagi masalah nya," Zalikha melangkah terlebih dahulu diikuti dengan Reza yang mengekornya dari belakang.

********

Kelas X IPA 1 melakukan pemanasan sebelum pengambilan nilai bola basket. Pak Anto selaku guru olahraga memberikan pengarahaan kepada pada murid untuk melakukan overhead.

Pak Anto sudah memasangkan para murid. Kebetulan Aleeta berpasangan oleh Dira karena Pak Anto yang terus di desak oleh Dira agar memasangkan nya dengan Aleeta.

"PAK, DIRA YANG CANTIK POKOKNYA SAMA ALEETA!" seru Dira memotong ucapan Pak Anto.

"Shtt, kamu ini! guru ngomong dengerin dulu," omel Pak Anto.

"Udah Pak, udah di dengar. Saya sama Aleeta ya? ya? bapak ganteng deh," Dira menampilkan puppy eyes nya yang berhasil membuat Pak Anto berdecak kemudian mengangguk mengiyakan.

Pak Anto telah memasangkan semua muridnya. Ia meniup pluit, para murid segera melakukan pemanasan sesuai instruksi Pak Anto.

Sekarang giliran Aleeta yang melakukan overhead dan Dira yang harus menangkapnya. Tapi, karena bola yang Aleeta oper terlalu tinggi, Dira tak berhasil menangkapnya.

Risa yang hendak mengambil bola basketnya yang berada di dekat Dira tiba-tiba merasakan benturan keras dipalanya.

Bola yang Aleeta oper tadi malah mengenai kepala Risa. Sedetik kemudian Risa memegang kepalanya yang berdenyut dan pandangannya yang mulai memburam.

UNTUK AZKA [SUDAH DIBUKUKAN]Where stories live. Discover now