(09) Tidak Sadar [REVISI]

63.2K 3.7K 90
                                    

Yah..

Ayah marah, 'kan sama Anna? Maaf ya,
Yah.
Maafin, Anna karena sudah jadi anak pembangkang untuk Ayah..

Yah..

Anna tahu, Anna tahu banget malah, Jennifer itu kesayangannya Ayah.
Maafin anak tidak berguna ini karena udah sakitin kesayangan Ayah.

Tapi, Yah..

Anna juga seperti Ayah. Saat seseorang menghina kesayangan Anna, Anna juga marah dan tidak terima.

Maaf ya, Yah.

Tenang aja, Anna sayang Ayah, kok. Anna juga sayang Mama. Dan Anna.. sedang berusaha menerima kesayangan Ayah..  Jennifer.

-MelodyBriannaMackenzi-

January, 20..

***


Leon memandang Agatha dan Renata bergantian. Kemudian cowok itu menghembuskan napas kesalnya. "Jadi kalian enggak tahu Melody kemana?" tanyanya untuk kesekian kalinya.

Renata dan Agatha lagi-lagi hanya bisa menunduk. Sekolah juga baru saja bel pulang, tetapi enam orang itu belum juga beranjak dari parkiran sekolah.

"Padahal tadi guru BK manggil Melody, terus bokapnya Melody juga dateng. Kayaknya, kalo Melody pulang pasti dimarahin." Renata menunduk membayangkan jika Felix memarahi Melody, apalagi sampai main tangan.

"Apa Melody punya keluarga lain atau.. siapa gitu?" tanya Jo pada dua gadis yang duduk di atas motor matic milik Agatha.

Lagi-lagi hanya gelengan kepala yang di dapat Leon dan sahabatnya. Kemudian, dering ponsel Alvin memecah keheningan.

"Yo? Apa?" tanya Alvin saat mengetahui jika anak buahnya yang meneplon.

"Pak waketu! Di sini ada utusan geng vigor nih, mereka nanya, kita masih perang apa enggak?"

Alvin mengeryit, "Utusan? Siapa?" tanya Alvin penasaran.

"Nandan, bosqyuu."

"Nandan?" beo Alvin membuat Renata berbinar. Tanpa sadar, kemarin Nandan kembali mengoyak hatinya.

"Bentar, bilang Pak Bos dulu." Alvin memandang Leon yang terlihat berpikir. "Bos, Nandan, utusan vigor nanya, kita masih mau lanjut perang gak?" tanya Alvin

"Lah?" sahut Leon seperti kebingungan. "Mau perang ngapain kirim utusan segala? Terus maksud mereka nanya gini apa?" tanya Leon.

"Jay, maksud mereka nanya lanjut atau enggak tuh, apa, ya?" tanya Alvin.

"Maksud lo nanya gitu kenapa?" Suara Jay bertanya pada Nanda. "Ceweknya Garry sakit, dia enggak bisa ditinggalin."

Leon sontak tertawa. "Ceweknya si Garry? Yang mana tuh? Oy?!" teriak Leon.

"Lo gak perlu tahu yang mana. Gue nanya, lanjut apa enggak? Gue harus cepet kabarin Garry."

𝙺𝙴𝚃𝚄𝙰✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang