(03) Curhatan [REVISI]

88.5K 5.4K 190
                                    

"Enggak apa-apa. Masih ada besok. Namanya juga mencoba. Kan, enggak mesti langsung sukses."

-Fiersa Besari-

***


Selesai dengan sebelas cowok itu makan nasi goreng, mereka masih belum beranjak membuat Melody kesal di tempatnya duduk. Apalagi duduknya diapit Leon dan juga Jo, sahabat Leon yang sangat datar.

Melody menghela nafas berat sebelum panggilan masuk membuatnya tersentak sendiri. Gila! Awas aja kalo gue tahu yang nelpon! batinnya masih terkejut.

Segera Melody melihat si penelpon dan disana tertera nama Tn.Mars lah yang memanggilnya. Dengan cepat Melody mengangkat telepon itu tanpa mempedulikan tatapan anggota gengnya Leon.

"Hm?" ucap Melody berdehem saat Tn.Mars berteriak di seberang sana.

"Di mana, elah?!"

"Makan." Mata Melody dialihkan ke segala arah, asal jangan kawanan Leon saja. "Gue abis makan, laper."

"Elah!! Mau curhat, nih! Balik napa!" titahan dari seberang sana membuat Melody mendengkus.

"Ngapain sih?" tanya Melody mulai kesal. Bukan pada si penelpon, tapi si Leon yang terus memandangnya.

"Gue abis berantem Melody Brianna Mackenzie!"

Melody mendengkus. "Gue balik, bentar lagi. Tapi jangan sampe gue liat lo selonjoran depan gerbang!"

"Iye ah! Orang gue tiduran di ranjang lo, nih!"

Melody melotot dan hal itu tak luput dari pandangan Leon. "Enggak di kamar gue juga dong, Bambwang!" kesal Melody dengan wajah memerah.

"Ah elah, Na! Cepet dong! Muka gue keram banget, nih!"

"Iya-iya, gue balik. Jangan sentuh barang gue, lo!" tegas Melody.

"Gue enggak janji, karena sekarang lagi meluk by bear."

Sudah cukup! Cowok di seberang sana itu tidak akan berhenti jika Melody belum kembali. Setelah memutus sambungan, Melody berdiri membuat Leon mendongak.

"Gue duluan, ya. Ada urusan," ucapnya menatap kesebelas cowok di depannya.

"Urusan apa?"

Bukan hanya Melody, tetapi seluruh anak buah Leon memandang cowok itu takjub dan tak percaya.

"Hm.. temen gue lagi kena musibah, jadi gue cabut dulu, ya." Melody berjalan meski Leon tak menghiraukan. Kemudian Melody berbalik dan menatap Leon.

"Hoodienya masih basah, kalo udah kering gue balikin."

***

"Ahh! Sakit, munaroh!" kesal cowok dihadapan Melody yang tengah meringis sakit.

"Lagian, Gar! Lo ngapain gelut lagi, coba?!" tanya Melody gemas sendiri.

Cowok bernama Garry itu menatap Melody yang tengah gemas. "Anna! Gue tuh enggak akan gelut kalo mereka enggak nantangin!" cetusnya membuat Melody menatapnya.

𝙺𝙴𝚃𝚄𝙰✔Where stories live. Discover now