RAGADERA 38

197K 9.2K 899
                                    

Ada yang nunggu aku re update?

Btw, aku gada bosen bosennya buat ngucapin makasih ke kalian. Makasih buat yg udah share ini di tiktok, grup wa, atau instagram. Makasih yg udah luangin baca. Tanpa kalian aku bukan apa apa

Aku juga gabosen buat ngingetin kalian, nabung ya gais, buat peluk the tenar. Bonus, aku kasih satu quotes disini♥

***

Bukan pergi yang aku mau. Bukan menjauh yang aku inginkan. Dan, bukan jarak yang aku harapkan. Tapi, gengsi menciptakan itu semua

***

Tak terasa, ini adalah hari terakhir murid SMA Elang melaksanakan Ujian Nasional. Semua murid yang yang sudah selesai mengerjakan ujian langsung berkumpul di lapangan. Mereka melakukan salah satu tradisi, yaitu mencoret-coret baju. Dera dan Vina saling berpelukan sambil saling mencoret baju mereka. Dera memberikan tanda tangan dibaju Vina menggunakan spidol warna merah, begitupun sebaliknya. Anak-anak THE TENAR juga sedang asik mencoret-coret baju mereka. Dera memperhatikan Raga yang sedang bercanda bersama teman-temannya, dan ketika mata mereka berdua bertemu, Dera tersenyum manis. Vina pun langsung menarik tangan Dera untuk mendekati anak-anak THE TENAR.

Dera memperhatikan sekelilingnya. Ia akan rindu dengan suasana seperti ini. Meskipun belakangan ini, banyak yang berlaku buruk padanya, namun diantara mereka juga banyak yang sudah baik dengan Dera. Dera menghela nafasnya kasar ketika mengingat jika ia tidak akan bisa mengikuti acara perpisahan. Padahal, itu adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh setiap anak kelas XII, termasuk Dera. Namun, lagi-lagi Dera harus menelan kenyataan pahit, jika dirinya akan pergi dari kota ini, bahkan dari negara ini.

"Hey, lo kenapa sih? Akhir-akhir ini, lo tuh sering ngelamun."

"Gu-gue, gue cuma-"

"Jangan dipaksa kalo emang belom siap untuk cerita. Gue siap kalo harus nunggu-"

Raga belum sempat menyelesaikan ucapannya, namun Dera sudah langsung memeluk tubuh Raga. Rasanya Dera ingin berteriak dan memberitahu Raga soal semuanya. Dera benar-bebar tersiksa.

"Ga, boleh ngga, selama dua hari kedepan, kita pergi jalan-jalan."

"Kemana?"

"Kemanapun yang gue mau. Gue udah list buat jalan-jalan. Lo mau kan, temenin gue?"

"Ya mau lah. Masa gue ngga mau nemenin istri gue sendiri." ucap Raga sambil terkekeh. Dera tertegun ketika Raga menyebut dirinya 'istri'. Dapat Dera pastikan jika dirinya akan rindu dengan suara Raga yang memanggilnya dengan sebutan 'istri'.

"WOY! JANGAN PACARAN MULU! LO BERDUA BELOM TANDA TANGAN DI BANNER." Teriak Navin.

Raga pun menarik Dera untuk menghampiri yang lain dan menandatangani banner yang disediakan. Setelah memakan waktu yang cukup lama, akhirnya acara coret-coretan pun selesai. Dera, Vina, THE TENAR, dan Siska pergi menuju kantin. Entah kenapa, Dera merasa kurang nyaman jika Siska ikut bergabung dengan mereka, tapi Dera juga tidak punya hal untuk melarangnya.

"Gimana, kalo nanti sore kita berangkat ke puncak? Kita nginep sampe besok." ucap Navin.

"Gue setuju tuh." ucap Tito, Ezra, dan Arnold serempak

My Popular Husband [SUDAH TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang