RAGADERA 27

220K 11.1K 978
                                    

Kehilangan ; rasa yang muncul, ketika seseorang yang disayangi pergi dari sisinya - Dera

💍💐💍

Dera bangun dari tidurnya, saat melihat kearah jam, ternyata sudah menunjukkan pukul 06.00 pagi. Hari ini, Dera akan ikut ke pemakaman Keno. Dera, Vina dan anak-anak THE TENAR sudah izin ke sekolah untuk tidak masuk. Dera bangkit dari kasurnya dan langsung menuju ke kamar mandi. Dera membasuh mukanya, lalu melihat ke arah kaca.

"Andai lo ngga nyelametin gue, pasti sekarang lo masih bisa mengejar kebahagiaan yang belom pernah lo rasain." ucap Dera sambil terisak kecil.

Tok tok tok

Dera keluar dari kamar mandi saat mendengar ada suara ketukan pintu. Dera yakin jika itu Raga. Dan tebakannya benar saat pintu sudah terbuka lebar.

"Ngapain lo?" tanya Dera dengan nada datarnya, namun wajahnya menyiratkan luka yang amat dalam.

"Gue cuma mau ngasih tau kalo pemakaman Keno dipercepat. Lo siap-siap sekarang ya. Gue tunggu di basemant."

"Gue berangkat sendiri."

"Tapi, lo mau naik apaan? Lo masih marah sama gue? Yaudah, gini aja deh, gue pesenin grab-"

"Ngga perlu." Dera memotong ucapan Raga, lalu ia kembali menutup pintu kamarnya untuk bersiap-siap.

Dera menggunakan pakaian yang serba hitam. Saat keluar dari kamarnya, Dera masih melihat Raga yang duduk di sofa. Dera keluar dari aprtemen tanpa memperdulikan Raga. Saat sudah sampai diluar, Dera melihat Vina yang berdiri didepan sebuah mobil yang terpakir dipinggir jalan.

"Der, kita berangkat bareng aja. Sekalian sama Raga juga."

"Kalian aja sama Raga, gue mau naik taksi aja."

"Jangan! Vin, lo sama Dera aja ya, biar gue naik motor."

"Dera, lo ngga kasian sama Raga? Perjalanan ini bakal jauh banget. Lagian kalo ada Raga, Ezra bisa gantian nyupir sama dia."

"Ngga apa-apa, Vin. Ezra kuat kok. Gue ambil motor dulu." ucap Raga lalu berbalik ingin pergi, namun sebuah panggilan menghentikan langkahnya, dan itu membuat Raga melengkungkan senyumnya.

"Tunggu. Lo ikut aja." ucap Dera, namun sedetik kemudian, ia langsung masuk ke dalam mobil.

"Der, kayaknya lo ngantuk banget ya, mending tidur aja." ucap Vina saat ia menengok kebakang, dan Dera langsung mengangguk setuju. Vina dan Ezra memang duduk dikursi depan, sedangkan Raga dan Dera duduk dikursi belakang.

Awalnya Dera menyenderkan kepalanya di jendela mobil, namun jika ada jalanan yang rusak atau tidak rata, kepala Dera jadi terbentur. Raga langsung menaruh kepala Dera dibahunya. Awalnya Dera menolak.

"Sekali ini aja, turutin kata suami." perkataan Raga langsung membuat tubuh Dera terdiam kaku.

Setelah menempuh perjalanan selama dua jam, akhirnya mereka sampai di sebuah TPU yang diberitahu neneknya Keno. Sudah banyak orang yang berkumpul, termasuk anak THE TENAR yang lain. Raga membangunkan Dera. Mereka berempat turun dari mobil, dan langsung menghampiri tempat peristirahatan terakhir Keno. Dera melihat seorang wanita paruh baya yang terus berusaha terlihat tegar, meski air matanya tak berhenti turun.

Setelah pemakaman selesai, semua orang mulai kembali. Yang tersisa disini hanya THE TENAR, Vina, Dera, dan neneknya Keno.

"Lo ngga balik?." tanya Arnold pada Raga.

"Kalian duluan aja. Dera kayaknya masih pengen disini."

"Gue tunggu di parkiran aja ya." ucap Navin.

My Popular Husband [SUDAH TERBIT] Where stories live. Discover now