RAGADERA 32

210K 10.1K 1.8K
                                    

Kebohongan : kalimat yang menutupi sebuah kebenaran

💍💐💍

Dera duduk di ruang tunggu dengan air mata yang terus bercucuran. Tak lama, dokter keluar dari ruangannya, dan Dera pun langsung berlari menghampiri dokter.

"Dok, gimana keadaan Raga?"

"Maaf jika saya harus membawa berita buruk. Pasien dinyatakan koma, karena benturan yang terlalu keras."

"Dokter bohong kan!? Saya mau liat sendiri gimana keadaan Raga."

Dera menerobos masuk ke dalam. Kenapa belakang ini Dera selalu saja mendapat masalah yang begitu. Dera hanya manusia biasa, tapi kenapa cobaannya terasa berat sekali. Dera tak kuasa menahan tangisnya. Ia memilih untuk keluar, dan diluar ruangan sudah ada kedua orang tua Raga. Dera pun langsung memeluk sang mama.

"Ya Tuhan jangan ambil lagi nyawa orang yang aku sayang." gumam Dera.

"Kamu tenang ya. Raga itu orang yang kuat, dia pasti bisa sembuh."

"Ma, kenapa kehadiran Dera selalu membuat nyawa orang lain pergi."

"Sst, kamu ngga boleh ngomong kayak gitu. Allah ngga akan ngasih cobaan ke hambanya diluar batas kemampuannya. Kalo kamu dikasih cobaan kayak gini, berarti Allah yakin kalau kamu bisa lewatin ini semua."

"Kamu mau nungguin Raga disini atau pulang kerumah?" tanya papa.

"Aku disini aja, pa."

"Yaudah, mama sama papa pulang dulu buat ambil baju Raga. Yaza juga dirumah sendiri, kasian."

"Iya, ma. Hati-hati."

Dera melihat jam di hp nya, dan ternyata sudah menunjukkan pukul 07.00 malam. Dera ingat jika ia belum memasukkan makanan apapun kedalam perutnya, pantas saja jika saat ini perutnya terasa sedikit sakit. Dera pun memutuskan untuk pergi ke kantin yang berada di rumah sakit. Setelah perutnya terisi, Dera kembali ke ruang rawat Raga.

Dera duduk di sebuah sofa hingga tanpa sadar, matanya sudah tertutup di karenakan kantuk yang melandanya. Namun, siapa sangka jika orang yang terbaring di ranjang rumah sakit justru membuka matanya. Siapa lagi jika bukan Raga. Sebenarnya, Raga tidak koma. Raga terpaksa menyuruh dokter yang memeriksanya untuk berbohong. Raga ingin melihat, apakah Dera mencintainya atau tidak. Ini cara satu-satunya yang terlintas di pikiran Raga. Di dalam bayangan Raga, Dera akan menangis sambil memeluk tubuhnya dan mengatakan cintanya, tapi kenapa kenyataannya Dera tidak melakukan itu. Saat ini, Dera justru tidur dengan nyenyak meski posisi tidurnya di sofa tidak nyaman.

"Emang bener, Der, kalo lo ngga cinta sama gue? Tapi kenapa? Gue kurang ganteng? Apa kurang terkenal? Semoga, besok bayangan gue bisa terkabul."

💍💐💍

Dera memegang lehernya yang terasa sedikit sakit. Posisi tidurnya saat ini memang sangat tidak nyaman. Dera melihat kearah jam di hp nya, dan ternyata sudah menunjukkan pukul 05.00 pagi. Dera melihat kearah Raga yang masih terbaring dengan mata yang masih tertutup. Dera berjalan menghampiri ranjang Raga.

"Ga, lo masih betah tidur ya? Emang mimpi lo seindah apa, sampe lo ngga mau bangun." ucap Dera sambil memegang pergelangan tangan Raga.

Suara pintu kamar yang terbuka, mengalihkan perhatian Dera. Ternyata itu mamanya.

"Kamu pulang sama papa ya. Hari ini kan kamu harus sekolah. Biar mama yang sekarang jagain Raga."

My Popular Husband [SUDAH TERBIT] Where stories live. Discover now