RAGADERA 30

220K 11K 2.6K
                                    

Khayal ; imajinasi yang menjebak seseorang kedalam pikirannya yang membuat ia lupa dengan dunia nyata

💍💐💍

"Der, gue cinta sama lo."

Uhuk uhuk. Dera yang sedang mengunyah nasi gorengnya sontak langsung tersedak. Raga pun langsung menyodorkan segelas air putih untuk Dera.

"Lo ngga apa-apa kan?"

"Gue ngga apa-apa. Tapi, bisa ngga sih, lo tuh kalo mau ngomong kayak gitu jangan dadakan."

"Lah, lo pikir gue tukang tahu bulet yang dadakan. Lagian nih ya, masa iya gue mau ngomong kayak gitu harus minta ijin."

"Ya seenggaknya lo kan bisa- alah udahlah lupain aja, ngga penting juga."

"Jadi gimana?"

"Ga, maaf. Tapi, gue-"

"Gimana akting gue? Bagus ngga?" belum sempat Dera menyelesaikan ucapannya, Raga sudah memotongnya lebih dulu

"Hah?"

"Iya, tadi gue lagi latihan buat nembak cewe yang gue suka. Keren kan? Udah pasti keren, orang lo sampe kaget beneran. Do'a in ya, semoga lancar."

"Gue ke kamar duluan ya, udah kenyang." ucap Dera yang langsung berlalu ke kamarnya, meninggalkan Raga sendirian.

Dera menghempaskan tubuhnya dikasur, lalu memeluk gulingnya. Tanpa sadar, air matanya sudah menetes. Sakit. Itu yang Dera rasakan saat ini. Apakah dewi asmara salah mengarahkan panahnya ke Raga, jika tidak, kenapa cintanya tak pernah membahagiakan.

"Harusnya gue sadar diri. Gue bukan siapa-siapa dan ngga akan pernah jadi siapa-siapa buat Raga. Semua yang Raga ucapin hanya sebatas rasa bertanggung jawab dia sebagai seorang suami. Gue ngga akan pernah bisa memasuki pintu hati Raga." gumam Dera.

Entah luka apa lagi yang akan Dera dapatkan esok. Padahal, hari ini ia baru merasakan bahagia karena Raga mengajaknya jalan. Namun, malam ini juga, ia kembali menorehkan sebuah luka dihatinya. Dera yang kelelahan karena menangis, tanpa sadar sudah memejamkan matanya dan memasuki alam mimpi. Di area yang sama namun di tempat yang berbeda, Raga baru saja menyelesaikan makanannya. Berhubung Dera sudah lebih dulu masuk kedalam kamarnya, jadi Raga harus membersihkan makanannya sendiri dan mencuci piringnya asal, yang penting bagi Raga piringnya terkena air sabun dan bersih.

Setelah membereskan semuanya, Raga memutuskan untuk mengecek keadaan Dera. Dia memasuki kamar Dera tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Raga pun melangkah mendekati ranjang Dera, lalu duduk disamping Dera yang sedang terbaring. Raga menyelipkan rambut Dera kebelakang karena menghalangi wajah Dera. Namun, saat menyentuh pipinya, Raga tertegun kaget karena merasa ada sisaan air mata yang belum mengering.

"Sesakit apa sih lo, sampe lo nangis kayak gini. Sebesar apa sih beban lo, sampe lo ngga mau berbagi sama gue." gumam Raga.

"Seandainya lo tau, kalo apa yang gue ucapin tadi itu beneran buat lo. Berhubung lo bilang maaf, gue mikir kalo lo pasti nolak gue. Makanya gue langsung mengelak dan motong omongan lo. Karena gue ngga mau denger penolakan lo, yang bakal bikin gue sakit hati. Lo orang pertama yang bisa bikin gue sebucin ini sama cewe."

Raga menarik selimut untuk menutupi tubuh Dera. Lalu, ia memberikan kecupan di dahi Dera.

"Good night my wife." bisik Raga.

💍💐💍

Paginya, Dera sudah rapih dengan seragamnya. Kali ini ia harus fokus, karena akan ada try out untuk anak kelas XII. Semoga Dera tidak larut dalam rasa sakit hatinya. Ia harus berusaha untuk bersikap seperti biasa pada Raga. Pagi ini juga, Dera setuju untuk berangkat bersama Raga. Raga yang mendengarnya pun tersenyum senang.

My Popular Husband [SUDAH TERBIT] Where stories live. Discover now