RAGADERA 14✔

262K 12.6K 2.2K
                                    

Boleh minta satu kalimat untuk dey sebagai author?

Kalian baca jam berapa?

Absen askot yuk

***

Memang susah saling memiliki tanpa mencintai. Padahal diluaran sana banyak yang saling mencintai, namun tak saling memiliki.

***

Pagi ini, Raga sudah siap dengan seragamnya, sedangkan Dera masih asyik bergelung dengan selimutnya. Raga sengaja tidak membangunkan Dera, untuk membiarkan cewe itu beristirahat. Raga juga meminta tolong mamanya membuat surat izin sekolah untuk Dera. Setelah mamanya selesai membuat surat, Raga langsung memasukkan kedalam tasnya, dan ia langsung melesatkan motornya membelah padatnya jalanan ibukota.

Raga sengaja memarkirkan motornya diluar area sekolah, agar ia tidak perlu menunggu lama saat pulang sekolah. Setelah melepas helmnya, Raga melihat ke spion sambil membenarkan jambulnya yang sedikit berantakan, lalu ia memasuki area sekolah. Sebelum memasuki kelasnya, Raga menuju kelas Dera dulu untuk memberikan surat ijinnya. Dan kebetulan dia bertemu dengan Ezra yang juga ingin memberikan surat ijin milik Vina. Raga berjalan bersama Ezra untuk menuju kelasnya. Namun, ditengah perjalanan, Raga mendengar percakapan yang menyebutkan nama Dera dan Vina. Raga pun menarik Ezra untuk bersembunyi dibalik tembok, agar mereka bisa lebih jelas mendengarnya.

"Mik, lo yakin kalo Dera Sama Vina ngga akan bisa balik lagi kesini."

"Gue yakin banget, soalnya dari lokasi yang dikirim sama orang suruhan gue, itu lokasi yang jarang berpenduduk. Dan kalo pun mereka mau kekota, jalannya itu masih tanah, banyak batu-batu, terus disampingnya banyak pohon-pohon liar yang menjulang tinggi, hampir mirip sama hutan."

Raga mengepalkan tangannya. Ia ingin keluar dari persembunyiannya untuk menghampiri Mika, namun langkahnya dihentikan oleh Ezra. "Lo jangan gegabah. Semua udah gue rekam, kita harus main cakep."

Raga pun akhirnya setuju, ia langsung mengirim pesan terhadap teman-temannya untuk berkumpul di rooftop. Mereka akan bolos pelajaran.

"Jadi, ada apa gerangan, hingga lo nyuruh kita kesini."

"Kemaren, Dera sama Vina habis diculik." ucap Ezra.

"Vina itu yang lo bilang, mau dijodohin sama lo? Terus Dera siapa?."

"Dera itu orang yang udah beberapa hari ini, sah jadi istri gue."

"Apa!? Gila, lo beneran married."

"Sekarang, bukan waktunya ngejelasin itu. Intinya adalah, pelaku dibalik penculikan mereka itu adalah Mika."

"Ngga mungkin, gue ngga percaya," ucap Arnold tiba-tiba yang membuat Raga mengernyit bingung, pasalnya Arnold terlihat lebih membela Mika.

"Lo pikir, gue main-main? Apa untungnya gue bohong soal siapa dalang dari penculikan itu? Mika tuh udah kayak cewek murahan yang ngga terima diputusin, jadi dia ngelakuin rencana licik-" Bugh. Tanpa apa-apa sebuah pukulan mendarat di pipi Raga.

"Lo ngga tau apa-apa soal Mika!," desis Arnold dan segera keluar dari rooftop.

Jika sudah seperti ini, rasanya Raga sudah tidak mood lagi berada di sekolah. Ia memilih untuk kekelas, mengambil tasnya. Untung saja, kali ini sedang jam kosong. Setelah itu, ia pulang menuju rumahnya, dan saat digerbang sekolah, ia berbicara kepada pak satpam jika ia sudah izin pulang, dengan alasan sakit.

My Popular Husband [SUDAH TERBIT] Where stories live. Discover now