RAGADERA 40

244K 8.9K 2.9K
                                    

Buat pembaca baru, selamat datang di dunia ragadera wkwk

Sesuai kata aku kemarin, usahain part ini 4k komen. Bersatu buat spam ya disetiap paragraf. Jangan lupa banjiri komen pokoknya❤

Absen username dulu yuk, siapa yang lagi mau baca ini

Jangan lupa tekan bintang sebelum reading, and happy reading💛

***

Jarak; ruang yang memisahkan dua manusia yang saling mencintai.

***

Raga menggebrak meja dikantin yang duduki sahabatnya, hingga membuat anak-anak The TENAR yang lain terlonjak kaget. Raga datang bersama dengan Arnold, karena semalam ia menginap di rumah Arnold. Berhubung hari ini, kelas XII mendapatkan free class, anak-anak The TENAR pun menggunakan waktunya untuk berkumpul di kantin.

"Bangsat lo ya, gue kaget," sungut Arnold. "Emang, temen sialan."

"Kenapa lo?," tanya Ezra.

"Kalian tau ngga!-"

"NGGA!" ucap The TENAR kompak sambil teriak, dan kini Raga yang tersentak kebelakang karena kaget. "Sialan lo pada."

"Mampus! Itu yang kita rasain tadi, waktu lo gebrak meja." ucap Navin. Sedetik kemudian, ekspresi Raga terlihat sendu.

"Serius gue mau cerita. Dera mau ngambil beasiswa buat kuliah di luar negeri-"

"Wah, bagus dong. Ngga nyangka ya, bini lo pinter juga."

"Bagus pala lo! Masa iya, dia mau ninggalin gue. Dan parahnya lagi nih ya, dia berangkat hari ini, tapi dia baru ngasih tau gue semalem."

"Lo udah coba buat bujuk dia, supaya dia ngga ambil beasiswa itu?"

"Belom."

"GOBLOK!" ucap The TENAR kompak lagi. Raga yang kaget, hanya bisa mengelus dadanya sabar.

"Harusnya, lo coba bujuk dia dong. Mana Raga yang gue kenal? Raga yang punya sejuta kata-kata manis buat bujuk orang. Kok sekarang lo jadi bego karna Dera sih?." ucap Arnold.

"Dia berangkat jam berapa?" tanya Tito.

"Nih, barusan nyokap gue sms, dan katanya dia berangkat jam 11.00 an."

"Masih ada waktu buat lo mikir, apakah lo harus pertahanin atau ngga. Gue sebagai sahabat cuma bisa bilang, ambil keputusan terbaik dan jangan sampe keputusan itu bikin lo nyesel di suatu saat nanti."

Raga hanya mampu terdiam mencerna setiap kalimat yang Ezra ucapkan. Ezra bernasib sama seperti dirinya, tapi kenapa kisah Raga lebih rumit? Selama ini, Raga tidak pernah mendengar Ezra mengeluh soal Vina, seolah hubungan mereka selalu berjalan mulus dan selalu sesuai dengan apa yang mereka inginkan.

Raga melihat ke arah jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 08.00 WIB. Masih ada waktu tiga jam untuk Raga memikirkan semuanya. Raga memutuska untuk mengajak teman-temannya pergi ke rooftop, karena ia sedang butuh suasana yang sedikit lebih tenang. Raga memutar hp nya sambil memikirkan semua masalah hidupnya dan mencoba untuk menemukan solusinya.

My Popular Husband [SUDAH TERBIT] Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum