41

1.9K 246 7
                                    


double upppp

.

.

.

....

Selama perjalanan pulang Taehyung hanya diam tanpa berniat untuk mengobrol dengan ayahnya. Ayah Kim yang merasa canggung pun akhirnya memulai obrolan.

"Jadi, apa kau sudah mendengar kabar dari ibumu?" pertanyaan ayah Kim membuat Taehyung menunduk diam.

"Sudah. Beberapa minggu yang lalu ibu pulang kerumah.." ucapan Taehyung terhenti sejenak.

"Membawa Kookie bersamanya."

"Kookie?" ayah terheran

"Anak dari suaminya. Dia terlihat sangat akrab dengan ibu dan tampaknya ibu juga menyayanginya." Ucapan Taehyung tersirat akan rasa saki, Ayah Kim tahu itu.

"Taehyung..."

"Dia anak yang lucu dan manis yah. Bahkan katanya dia juga ikut klub basket disekolahnya." Taehyung melanjutkan ceritanya dan menghiraukan panggilan sang ayah.

"Aku jadi iri dengannya" ucap Taehyung kemudian terkekeh pelan. Ayah Kim menepikan mobilnya di bahu jalan. Taehyung masih terdiam.

"Tae.. dengarkan ayah nak." Ayah Kim memegang bahu anaknya perlahan seolah Taehyung adalah barang yang begitu rapuh jika terlalu erat di pegang.

"Maafkan ayah karena melibatkan dirimu pada masalah kami. Maafkan ayah karena terlalu sibuk dan baru sempat pulang hari ini. Maaf karena tak bisa merawatmu dan membuat dirimu seperti anak dengan keluarga yang normal seperti yang lain. Sungguh ayah minta maaf Tae" ucap Ayah Kim panjang lebar.

"Tidak yah. Taehyung yang harus minta maaf pada Ayah karena tidak bisa menjadi anak yang baik hingga ibu meninggalkan kita. Taehyung minta maaf yah. Taehyung tak bisa membuat ayah bangga"

"Hei, siapa bilang anak ayah tidak membanggakan yah? Lihat kemari, lihat ayah. Kau sudah tumbuh dengan baik Tae, menjadi sesosok pemuda tampan dan berbakat. Bahkan diusiamu yang semuda ini kau bisa menghidupi dirimu sendiri dan tak menyentuh uang ayah sepesermu. Kau bahkan adalah pelukis yang memilki banyak penggemar dimana-mana. Itu sudah membuat ayah bangga padamu Tae. Kim Taehyung, anak ayah, yang dulunya suka sekali menangis dan penakut sekarang sudah menjadi kebanggaan ayahnya. Ayah bangga padamu Tae. Ayah benar-benar bangga padamu."

Ucapan Ayah Kim membuat Taehyung terdiam. Entah sudah sejak kapan Taehyung menangis dalam diamnya. Airmata yang sudah mati-matian ia tahan akhirrnya terjatuh juga. Taehyung dengan erat memeluk ayahnya. Menangis sekencang-kencangnya dibahu sang ayah.

Ayah Kim yang mendengarkan tangisan anaknya mau tak mau ikut menangis tanpa suara. Bukan karena senang melainkan karena sedih. Sedih mendengar raungan Taehyung anaknya yang sirat akan kerinduan yang mendalam. Yang sirat akan kesedihan yang mendalam seperti beban hidup dan lukanya sudah bertahun-tahun ia tahan sendirian.

Ayah Kim semakin mengeratkan pelukannya pada sang anak. Seolah takut jika Taehyung akan pergi jauh dan tak lagi bisa capai. Cukup istrinya yang meninggalkannya dan memiliki keluarga baru yang bahagia disana. Cukup Ibu Taehyung yang pergi dari kehidupan mereka. Cukup itu dan jangan biarkan Taehyung, satu-satunya yang ia miliki ikut meninggalkannya.


.

.

.

sampai jumpa lagi Good reader...

Still Have Me (Complete.)Where stories live. Discover now