Special Chapter

1.2K 133 7
                                    

Happy Reading, Good Reader^^

.

.

.

.

"Taehyung-ah, Yoongi hyung akan segera menikah."

Taehyung yang sedang fokus melukis tiba-tiba hilang konsentrasi dan membuat kuasnya keluar jalur. Taehyung mendengus pelan karena tangannya berbuat salah. Ia kemudian meletakkan kuasnya ke dalam toples berisi air.

"Kau tidak bercanda kan Jim?" tanya Taehyung yang masih tidak percaya.

"Apa wajahku tak menyakinkan bagimu?"

"Wajahmu seperti om-om yang suka menggoda gadis SMA, Jim." Ucap Taehyung asal.

"Sialan kau." Dengusan Jimin membuat Taehyung terkekeh puas.

"Jadi kapan Yoongi hyung menikah?" sekarang Taehyung benar-benar bertanya.

"Setelah tanaman tomatku berbuah apel." Jawab Jimin balas dendam.

"Yak! Aku serius.." ok, Taehyung mulai kesal dan hampir melempar Jimin dengan toples di sampingnya. Sedangkan Jimin tampak memasang wajah datar.

"Emang dari tadi aku tak serius? 3 bulan lagi. Ia ingin kau yang mendesain wedding party-nya dan Yoongi hyung sudah meminta ayah Kim untuk menjadi wali dipernikahannya besok." Jelas Jimin. Taehyung tampak berpikir sejenak.

"Secepat itu.. padahal Seokjin hyung masih belum menikah. Kenapa Yoongi hyung buru-buru sekali." Pikir Taehyung heran. Benar juga kata Taehyung, bahkan Seokjin yang tertua dari mereka saja belum menikah dan bahkan masih belum memiliki pacar.

"Seokjin hyung itu memacari wajah tampannya Tae."

"Jangan mulai lagi atau ku lukis wajahmu dengan arang, Jim." Taehyung benar-benar kesal dengan setiap ucapan dari sahabatnya itu.

"Terserah. Aku kemari hanya ingin menyampaikan itu dan jauh-jauh dari kafe karena titah Yoongi hyung. Sampai bertemu nanti saat makan malam. Aku kembali ke kafe sekarang." Jimin pergi begitu saja dengan tanpa dosa dan meninggalkan Taehyung yang masih bertanya-tanya.

Taehyung tak mempedulikan kepergian Jimin dan mengambil lagi kuasnya dan terendam di toples. Ia yang hendak menorehkan kuasnya lagi tapi baru sadar jika lukisannya sudah ternoda karena ulah Jimin.

"Aishh... Kau merusak rakunku, Min Jimin yang lebih pendek dari Yoongi hyung!" teriak Taehyung dan sukses membuat sang ayah yang baru pulang dari kantor terkejut.

.

.

Taehyung masih sama, Jimin pun juga, ah tidak. Mereka semua masih sama. Orang-orang terdekat Taehyung masih suka sekali bercanda dan berkumpul ketika memiliki waktu luang.

Sudah 3 tahun setelah kelulusannya dan suksesnya pameran yang ia kelar dengan tema yang begitu hangat. Taehyung menikmatinya. Semua perjalanan hidupnya, ia menikmatinya perlahan.

Meski pasti akan banyak yang berubah perlahan, tak apa. Baginya itu adalah sebuah proses kedewasaan dan menjadi seorang manusia. Taehyung menerimanya. Bahkan ketika ia mulai frustasi karena lukisan yang hampir jadi tapi tanpa sengaja terobek oleh anjing peliharaannya yang masuk tanpa ijin, ia tetap menikmatinya.

Ya, ia sebenarnya ingin sekali marah tapi salahnya juga karena lupa menutup ruang kerjanya saat ia keluar menjenguk Jimin yang sakit gigi di apartemen. Ia hanya bisa meratapi lukisan tanaman bonsainya yang harusnya selesai untuk kontes tapi berakhir terobek dengan tak etisnya.

Pada akhirnya ia terpaksa membuat lukisan seadaannya dan mengirimkan lukisan yang sudah jadi sore harinya. Ya, dia begadang hingga membuatnya overdosis kopi dan asam lambungnya kumat dan membuat Yoongi dan Jimin mengomelinya habis-habisan.

Setidaknya lukisan itu mendapat peringkat ke-tiga dari semua kontestan yang ikut berpartisipasi. Setidaknya kerja kerasnya begadang hingga tepar terbayarkan dengan peringkat itu. Mungkin jika saja lukisan bonsai itu jadi pasti peringkat pertama sudah ia raih, tapi sudahlah, itu hanya sebuah peringkat. Taehyung tak terlalu mempermasalahkannya.

Jimin masih sama, sibuk merintis kafenya yang sekarang sudah menjadi tiga cabang di daerah Seoul dan sekitarnya. Ia nampak begitu sibuk sampai tak punya waktu untuk mengurusi masalah percintaanya. Iya, Jimin masih jomblo sampai sekarang tapi dia menikmatinya untuk saat ini.

Kalau Yoongi, dia masih suka bekerja dan membuat musik bersama Namjoon. Dia memang workholic tapi siapa sangka bahwa dia ternyata sudah akan menikah dan membuat siapa saja yang mendengarnya akan terkejut. Ternyata si manusia dingin dan cuek juga bisa merasakan cinta, pikir Namjoon dulu.

Jangan tanyakan bagaimana keadaan ibu Taehyung. Karena beliau sudah bahagia dengan keluarga barunya. Sama halnya dengan sang ibu, Ayah Kim juga menikmati hidupnya bersama dengan Taehyung. Meski hanya hidup berdua, beliau menikmati kebersamaannya dengan sang putra. Ia mencurahkan semua perhatiannya hanya untuk Taehyung dan juga Min bersaudara yang sudah ia anggap seperti putranya sendiri.

Bahkan tak jarang beliau sering mengajak Taehyung untuk berlibur dan mencari inspirasi baru untuk putranya melukis. Beliau menikmatinya. Begitu juga dengan semua orang terdekatnya.

Taehyung bersyukur untuk kesekian kalinya karena diberikan orang-orang baik disekitarnya yang selalu mendukung dan mengulurkan tangannya bagaimana pun keadaan Taehyung sekarang.

"Rakunku hampir selesai, tapi karena ulah Jimin rakunku menjadi aneh sekarang. Awas kau Min Jimin."

.

.

.

.

Still Have Me (Complete.)Kde žijí příběhy. Začni objevovat