11.

2.8K 304 2
                                    

Sore itu Jimin mendapat omelan dari Yoongi hyungnya. Sebenarnya Jimin kurang paham kenapa dia dimarahin seperti itu. Namun karena terlalu malas untuk membela diri, akhirnya dia pasrah mendengarkan rapp hyungnya.

Taehyung yang mendengar keributan di ruang keluarga pun keluar dari kamarnya.  Menatap heran pada dua orang yang tengah mengomel dengan khitmad itu, garis bawahi karena hanya Yoongi yang mengomep tak jelas.

"Chimchim, Suga hyung kenapa seperti ibu-ibu penjual dipasar?"  Taehyung dengan polosnya bertanya sembari duduk disamping Jimin.

Yoongi sudah berlalu ke dapur entah melakukan apa. Masih betah dengan gerutunya, terdengar suara perang di dapur.

Bisa ditebak Yoongi tengah memasak. Bentar... Jimin kan sudah memasak.

"Hyung!..  Apa yang kau lakukan?! " Jimin berlari kearah dapur meninggalkan Taehyung yang melongo.

"Aku sudah memasak, kau tak lihat di meja??..  Aishh..  Matikan cepat..."  Jimin tak habis pikir dengan hyungnya itu.

"Ck..  Dasar" Yoongi pun mematikan kompornya. Tak jadi memasak.


...

*Tring

Sebuah pesan masuk ke ponsel Taehyung. Dia pun membacanya pelan. Perasaannya bercampur aduk setelah membaca pesan di ponselnya.

Segera Taehyung berlari kecil menghampiri Jimin dan Yoongi yang tengah menonton acara tv itu.

"Ada apa Tae? " tanpa menjawab ponsel itu diserahkan begitu saja pada Yoongi.

Yoongi menerimanya dengan senang hati dan membaca pesan yang jelas terpampang di layar. Jimin yang sedari tadi menonton tv pun ikut penasaran dan nimbruk membaca.

Taehyung masih terdiam dalam posisinya. Yoongi dan Jimin yang selesai membaca pesan itu pun saling pandang.

"Bagaimana hyung? " Jimin menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu. Bingung harus bagaimana juga.

Yoongi masih berpikir sembari melirik Taehyung yang masih menunduk diam itu. Ditariknya tangan Taehyung dan mengajaknya duduk disamping Jimin.

" Kau tak apa jika mereka datang? "

" Yoongi hyung" hela Jimin yang bertanya terlalu blak-blakan pada Taehyung itu. Takut menyakiti perasaannya karena perlu diingat Taehyung masih Taetae.

Taehyung menunduk sembari memelintir ujung bajunya. Dia bingung harus berkata apa sekarang.

"Tae?.. " panggil Jimin lirih. Taehyung memandang Jimin perlahan. Mata Taehyung sudah berkaca-kaca sekarang. Siap untuk mengeluarkan isinya. Jimin dan Yoongi masih menunggu jawaban Taehyung.

" Tak apa jika kau Taetae belum bisa menjawabnya, tak perlu dibalas dulu ya pesannya. " hela Yoongi yang dibalas gelengan oleh sang adik.

" Lalu mau bagaimana? " tanya Jimin

" Taetae..... Taetae mau... Tapi Chimchim sama Suga hyung harus sama Taetae " rengeknya

" Tapi Tae, Jimin dan Yoongi hyung tak bisa menemani di hari itu" ucap Jimin.

"Tapi...  Bagaimana jika.. Hiks.. "

Oke, Taehyung sudah menangis sekarang. Yoongi dan Jimin mulai panik. Mencoba menenangkan bayi besar mereka.

" Sudah ya nangisnya,  sekarang Taetae istirahat dulu. Taetae kan harus mengantarkan Taetae nya Hyung minggu depan. Taetae gak kasian dengan Taehyung hyung? " tenangnya Yoongi.

" Taetae kasian, hiks... Taetae juga ingin Taehyung hyung kembali. Tapi, Taetae takut... Hiks... Suga hyung!.... Hiks...  Hiks... "

Tangisan itu kembali pecah. Jimin seketika menutup telinganya karena kaget. Tangisan Taehyung benar-benar keras. Yoongi masih sibuk memeluk dan menenangkan bayi besarnya yang sesegukan itu.

Setelah hampir 15 menit Taehyung menangis. Akhirnya Taehyung tertidur pulas karena kelelahan. Yoongi pun mengendong Taehyung yang notabennya tak ringan itu.

Ditidurkannya Taehyung dengan pelan dan menyelimutinya sebatas dada. Jimin menyusul Yoongi hyungnya ke dalam kamar.

"Aku bingung Jim" Jimim memandang hyungnya yang sedikit kosong itu.

"Bagaimana kalau kita batalkan rencana kita dan menemani Taehyung? " pikirnya

" Tapi Hyung..  Kita sudah merencanakan jauh-jauh hari. Aku mencoba untuk tak menjadi egois disini tapi hyung... Ini kesempatan kita. Toh ini juga untuk kita dan Taehyung " jelasnya Jimin panjang lebar. Yoongi menghela nafas. Dia benar-benar dilema sekarang.

" Semua akan baik-baik saja hyung. Taehyung bisa mengatasinya. Kita harus percaya padanya" Yoongi mengangguk pelan.

"Kuharap begitu Jim."

.

.

.

.


Still Have Me (Complete.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang