Chapter 21 : HONESTY

168 22 0
                                    

Kim Jungkook dan Park Taehyung telah sampai di rumah Kim Jungkook. Disana Kim Namjoon dan Park Seokjin sedang duduk disofa ruang tamu. Bukannya mendekatkan diri ke Kim Namjoon, Kim Jungkook hanya bersender dilaci sambil mendengarkan musik menggunakan headset.

 Bukannya mendekatkan diri ke Kim Namjoon, Kim Jungkook hanya bersender dilaci sambil mendengarkan musik menggunakan headset

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Park Taehyung mencabut Headset yang dipakai Kim Jungkook.

“Dengarkanlah. Kakamu ingin bicara serius”

Kim Jungkook memandang kearah Kim Namjoon dan tak lama membuang pandangannya keponsel. Ketika Kim Jungkook ingin memasang kembali Headset ketelinganya. Kim Namjoon berkata “Aku minta maaf!”

Kim Namjoon menundukan kepalanya. Kim Jungkook tidak jadi memasang headset.

“Aku akan menceritakan dengan jujur kepadamu tentangku dan juga tentang ayah dan ibu sebelum meninggal!” Kim Namjoon sesekali menghapus air matanya.

Kim namjoon bercerita bahwa sebenarnya dia memiliki suatu kemampuan khusus yang entah didapat dari mana. Kim Namjoon berkata bahwa dia dapat merasakan suatu kejadian baik atau buruk dari mimpi yang dia alami. Kejadian itu dapat terjadi dalam waktu dekat atau dalam jangka panjang. Biasanya, mimpi itu akan selalu datang selama kejadian itu belum berlangsung.

Kim Namjoon pertama kali mengetahui kemampuannya ketika dia dibangku SMA, sebelum kakek dan nenek Kim Namjoon dan Kim Jungkook meninggal. Kim Namjoon sering sekali bermimpi kakek dan neneknya terbaring dirumah dalam keadaan tidak bernyawa. Namun, dia tidak tau penyebabnya apa. Itu semua hanya seperti mimpi buruk tanpa sebab yang pasti. Semenjak kejadian itu Kim Namjoon sangat ketakutan. Tapi, dia tidak bilang kepada siapapun kecuali kepada Park Seokjin dan teman kuliahnya Jimin.

Kim Namjoon bercerita bahwa Park Seokjin juga mengetahui kemampuan Kim Namjoon sebelum ibu Park Seokjin meninggal. Kim Namjoon selalu memberitahu tentang mimpinya jika mimpi itu terkait tentang ibu Park Seokjin kepada Park Seokjin. Itulah kenapa Park Seokjin tidak mau meninggalkan ibunya yang sedang sakit.

Setiap kali bermimpi mengenai kematian seseorang, Kim Namjoon merasakan sakit dihatinya. Selalu menangis dan merasa hilang akal. Sampai pada suatu hari Kim Namjoon mendapatkan mimpi mengenai kedua orangtuanya. Kim Namjoon sangat ketakutan, dia merasa kalau dia tidak akan bisa berbuat apa-apa. Kim Namjoon berfikir bahwa yang dapat dia lakukan hanya lah menyayangi dan menjaga orangtuanya selagi mereka masih hidup.

Kim Namjoon juga bercerita, sebenarnya dia selalu mengetahui jika Kim Jungkook merindukannya atau ketika Kim Jungkook ada masalah dengan ibu, itulah  kenapa ketika Kim Jungkook bertengar dengan ibu karena salah paham, Kim Namjoon langsung menelfon Kim Jungkook. Begitu juga dengan konser Seokjin. Sebenarnya itu bukanlah konser spesial, tapi Kim Namjoon hanya ingin membawa Park Taehyung dan Kim Jungkook menonton konser, karena Kim Namjoon tau bahwa Park Seokjin akan memenangkan konser tersebut.

Park Taehyung terkejut hebat “Wa~h apa-apaan ini semua?”

Kim Namjoon melanjutkan ceritanya. Selama dia memimpikan ayah dan ibu dalam kegelapan. Kim Namjoon tidak bisa menyembunyikan rasa sedihnya. Setiap kali memikirkan orangtuanya akan meninggal, Kim Namjoon merasa ingin sekali mengakhiri hidupnya. Namun, di dalam mimpi buruk yang selalu dia alami, Kim Namjoon mendapatkan bisikan ‘Jagalah adikmu~ kami akan selalu disisimu’. Kim Namjoon tidak tau siapa yang membisikan kata-kata itu.

YOU ARE THE BEST OF ME (√END) Where stories live. Discover now