Our Happiness

2K 59 19
                                    

Author PoV

Kegagahan Carlos dengan jas berwarna biru menyambut Rachel yang sedang berjalan menuju panggung ceremony untuk menghampirinya. Wanita yang berbalut gaun pengantin putih itu adalah wanita yang dicarinya selama ini.
Wanita yang mampu menahan egonya selama ini.
Wanita yang terlihat sederhana tapi mampu menerima kondisinya. Di titik terlemah kendisi kehidupannya. Ketika kehilangan semua kepercayaan dan bahkan harus berusaha dari titik terendahnya.

Begitu juga dengan Carlos pria yang cukup layak mendapatkan wanita hebat lainnya tapi ia dengan rendah hati menerima kesalahan besar Rachel. Hatinya sempat meragukan perjalanan cinta yang akan dijalani mereka ke depan, namun ia sadar ia membutuhkan sosok Rachel sebagai istrinya.

Pernikahan adalah bagaimana menerima seseorang dari kelemahannya. Rachel siap menghadapi apapun resiko yang kelak ia hadapi di kemudian hari. Begitu juga dengan Carlos. Kemantapan hati mereka terlihat saat prosesi penukaran cincin itu berlangsung. Rachel menitikkan air mata dan memberikan suatu votum perjanjian.

"Aku berjanji akan menemani mu disaat simpul wajahku tersenyum karena kita, menangis karena kita, dan disebagaimana waktu menguji cinta kita. Aku akan tetap bersama mu."

"Kelak semua akan menguji cinta kita dan aku berjanji akan menua bersamamu. Hingga uban mu sudah tak terhitung dan daya ingat mu sudah melebur mengingat nama ku tapi yakinlah bahwa aku selalu mencintai mu."

Kal mencium kening Rachel dan mereka berdua pun berciuman dan disambut tepuk tangan riuh dari semua hadirin yang menyaksikan momen berharga itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kal mencium kening Rachel dan mereka berdua pun berciuman dan disambut tepuk tangan riuh dari semua hadirin yang menyaksikan momen berharga itu. Rachel tersenyum melihat kearah mereka. Ia melempar serayaan kata "I love you" kepada orang tuanya yang berada di bangku depan. Ia juga memberi senyum sumringah dan sapa "thank you" dari stage kepada ayah Dave dan Kak Debby yang menjadi perwakilan dari keluarga Kal.

Kal dan Rachel diperbolehkan turun menuju publik dan melanjut sesi melepas merpati. Pesta pernikahan mereka yang sederhana itu tetap hangat dan diwarnai dari sahabat Rachel dan Kal. Serambi berjalan Rachel mencoba mencari seseorang namun ia tak menemukan dari apa yang terlihat dari keseluruhan pandangannya. Ia memahami bahwa Dave tentu tidak akan datang dan mungkin tak akan pernah dilihatnya lagi.

Prosesi simbol pelepasan merpati berlangsung berikut juga dengan pelepasan balon pengantin.

"HAPPY WEDDING!" teriak kak Debby dan semua terasa semakin riuh menyalami mereka.

Kal memeluk ayah Dave "Thank you Pa! I love you!" bisiknya yang sebenarnya mereka terikat  darah ayahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kal memeluk ayah Dave "Thank you Pa! I love you!" bisiknya yang sebenarnya mereka terikat darah ayahnya.

"Aku juga mencintai mu, Bro!" gurau ayahnya meganggapi dan ia mengambil sapu tangan sambil menghapus tetesan air mata kebahagiaan. Debby melihat keduanya berpelukan dan ia mendekati dan merangkul keduannya.

"Aku juga mencintai kalian."

Setelah itu Kal dan Rachel menghampiri para sahabatnya yang sudah menyempatkan waktu untuk datang.

Dengan berbalut bridesmaid dress warna merah Nadine terlihat memukau. Sampai-sampai ketika Rachel ingin menghampiri sahabatnya terhalang oleh seorang pria yang tiba-tiba mencoba untuk menyapa dan mengajak Nadine mengobrol.

Rachel pun tersenyum dan berbisik pada Kal "Kal lihatlah, mungkin dia menjadi next bride."

"Jeco. Cepat sekali dia bergerak" Kal tahu bahwa pria itu adalah sahabatnya di Bali.

"Tenang saja sayang. Aku kenal Jeco, dia pria yang baik. Cocok untuk Nadine." sahutnya lagi meyakinkan Rachel.

"Semoga ya sayang..."

---

4 Months after..

---

*Rachel POV*

Pagi ini Nadine ingin menemuiku. Semenjak pernikahan ku kami memang sudah lama tak bertemu karena kesibukan pekerjaannya di Jakarta.
Aku mengajaknya untuk bertemu di cafe milik Kal yang tak jauh dari rumah kami. Kafe yang baru dijalani Kal selama 6 bulan. Nadine mengirim pesan singkat agar aku tak mengajak Kal. Kedatangan nya kali ini seperti menyimpan sesuatu.

Ku berharap tidak ada sangkut pautnya dengan masa kelam ku. Untuk ku Dave sudah tidak ada dan aku berharap keadaan yang sudah ku jalani ini akan tetap seperti ini tanpa ada kehadirannya.

"Chel sebelum gue berangkat ke acara lo, Dave nemuin gue. Ini ada sesuatu buat lo." sahutnya sambil menyerahkan sepucuk surat padaku.

"Maaf ya gue enggak ngasih lo langsung karena gue enggak mau merusak suasana pernikahan kalian. Gue sendiri belum buka isinya apa. Lagian saat itu Dave juga cuma bilang Kasih ini ya sama Rachel."

"Thanks Din."

Tersayang Rachel,

Saat menulis ini aku sedang dalam perjalananku menuju bandara. Aku tahu seharusnya aku berada di pernikahan mu. Aku membayangkan betapa cantiknya dirimu dengan gaun putih dan rambut hitam mu yang berkibas dengan angin pantai saat kalian melakukan prosesi cincin. Aku membayangkan jari manismu yang ku sematkan cincin perjanjian suci untuk kita. Aku menatap matamu dan senyum kebahagiaan untuk kita bersami. Aku tahu semua itu hanya khayalanku saja. Bagaimana mungkin itu bisa terjadi kalau hatimu saja bukan untuk ku.

Tapi aku akan menunggu mu disini. Di lobby hotel persis di lokasi pelaksanaan pernikahanmu 3 jam nanti. Aku berharap jika ada sebuah keajaiban menggugah hatimu dan meruntuhkan keegoisanmu. Aku menunggu mu dan anak kita!

Kau tak perlu menyembunyikannya. Jikapun kau memang tak menghiraukan ini, suatu saat aku yang mengambil hati anakku. Mungkin kau bukan milikku tapi bayi di kandunganmu adalah milikku. Tunggulah waktunya.

Dave.

TAMAT===========================

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 22, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

THE LUSTWhere stories live. Discover now