Coriousity

18K 306 0
                                    

*Rachel POV*

Aku terbangun dari tidur ku dan mendapati diriku yang masih telanjang di balik bed cover. Aku coba memastikan diriku bahwa malam itu adalah mimpi. Tetapi saat aku melihat Kal yang berada disamping ku dan masih tertidur, aku yakin ini bukan mimpi.

Mataku pun terpana ketika bebasnya cahaya matahari masuk menembus kaca yang mengelilingi ruangan ini dan menunjukkan besarnya kamar ini. Aku pun bergegas mengambil kain yang biasa ku gunakan sebagai syal untuk menutupi auratku dan beranjak dari ranjang menuju balkon.

Begitu mengagumkannya kamar ini karena menawarkan private pool dengan pantai yang dapat dilihat bebas dari atas balkon ini.

Begitu mengagumkannya kamar ini karena menawarkan private pool dengan pantai yang dapat dilihat bebas dari atas balkon ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ku hirup udara pagi dan ku tajamkan indera pendengaran ku yang menikmati suara ombak dari pantai yang menyejukkan jiwaku. Rasanya aku seperti sedang menikmati honeymoon. Oh, honeymoon bersama pria asing. Ini sungguh tak masuk akalku.

Aku kembali kedalam kamar untuk melihat setiap sudut ruangan kamar yang memiliki living & dining area, guest bedroom, pantry.
Semalam aku tidak terlalu memperhatikan karena kami langsung "bermain" dalam suasana gelap dan fokus mata ku hanya pada Kal yang begitu memabukkan ku.

Aku mencoba mendekati meja kerja yang berada diujung untuk mencari petunjuk di hotel mana aku berada sekarang. Ku lihat table book dan ku dapati nama hotel tersebut.

Anantara Bali Uluwatu Resort

Ini bukan hotel yang murah dan ini adalah penthouse. Aku yakin pria yang tidur bersama ku semalam bukan dari kalangan biasa.
Ku lihat iPhone Kal yang tergeletak dimeja dan seketika antena stalker ku seakan ikut berbunyi untuk mencari tahu. Tetapi ku urungkan niatan itu, karena tentunya aku tidak akan berhubungan dengan Kal lagi.

Saat aku berganti arah meninggalkan meja tersebut untuk berjalan menuju toilet, kain ku menyeretkan beberapa dokumen milik Kal yang membuat terjatuh di bawah meja. Dengan panik aku rapikan segera. Aku takut Kal terbangun dan berpikir yang tidak-tidak.
Tetapi tiba-tiba aku mendapati suatu kartu nama yang terselip di dokumen tersebut.

George D. Heinecke
Branch Managing Director of Minor Corporation

Aku pun bertanya-tanya siapa orang yang memiliki kartu nama ini, ada apa hubungannya dengan Kal dan yang pasti jika Kal berkaitan dengan orang ini tentunya Kal bukan orang yang sembarangan.

Drrrrtt...drrrrtt...drrrttt...

Suara getaran iPhone Kal membuatku kelagapan untuk mengembalikan dokumen-dokumen yang terjatuh itu segera ke mejanya.
Kulihat iPhone yang berdering tersebut menandakan ada panggilan masuk dari seorang wanita bernama "Keinarra"

Kal masih tertidur dan aku ragu untuk membangunkannya.
Aku pun segera melarikan diri ke pintu kamar mandi untuk membersihkan seluruh tubuhku.

Sesaat aku berendam di bathub pikiranku masih terpojok dengan nama Keinarra.
Siapa dia?
Mungkinkah itu pacarnya?
Atau bahkan istrinya?
Atau bisa saja dia adalah teman atau partner kerja Kal.
Lalu kerja apa Kal?
Dimana dia tinggal? karena aku yakin dia kesini untuk berlibur.
Dan mengapa Kal bisa berbahasa Indonesia sedangkan wajahnya begitu terlihat seperti bule?

Pertanyaan demi pertanyaan seperti menyerangku dan menyadarkan ku atas kesalahan yang ku buat tadi malam.

"Damn the one night stand!" kesalku dalam hati.

Aku merasa teramat bodoh untuk melakukannya. Buat apa melakukan hal gila untuk kesenangan sesaat. Lebih baik sekalian menjajakan diri daripada seperti ini.
Inilah resiko nya bermain karena rasa suka. Ini sama saja bermain-main dengan hati dan aku akan kembali terluka.

---

"Kal kamu sudah bangun..." sapaku setelah selesai mandi dan melihat dia yang sedang duduk di sofa sambil memegang iPhone miliknya.

"Yes. Good morning Cantik!"

"Tadi ada panggilan masuk 2 kali, tapi aku takut bangunin kamu." Kucoba memberi info yang ku harap mendapatkan balasan info menarik tentang siapa Keinarra.

Aku yakin dia adalah seorang wanita keturunan Asia dan jika kembali aku mengingat, pertemuan pertama di bar Kal menggandeng seorang wanita berwajah oriental. Mungkin saja dia Keinarra.

"Ya ada beberapa call and message masuk." Jawabnya singkat dan membuatku ingin bertanya "Siapa Kal?"

Tentunya kalimat pertanyaan itu tak bisa terucap karena aku adalah orang asing untuk Kal dan lagipula ada apa denganku ini, seperti tersulut rasa cemburu.

"Rachel, aku ingin kamu jadi sarapan ku pagi ini tapi sial aku ada janji dengan Dave."

Dave? Kenapa dia harus berbohong. Jelas nama yang kulihat adalah Keinarra. Sejak kapan Keinarra itu menjadi transgender bernama Dave?! Oh come'on Rachel please don't stupid. He's a hot guy. Buat apa aku cemburu seperti ini. Aku yakin dia pasti sudah ada jadwal untuk menyantap wanita lain pagi ini.

"Never mind Babe" jawabku yang berusaha santai.

"Tapi nanti siang ini kamu bisa menemani ku lunch di Restoran hotel ini. Aku tunggu kamu jam 12. How?"

"Okay Kal."

"Oh My God. Kenapa aku harus menjawab Okay?! Harusnya kamu tolak Rachel, apalagi dia sudah bohongin kamu" seruku dalam hati yang tak bisa memungkiri bahwa aku telah dipenuhi oleh rasa penasaran untuk mengenal lebih dalam dirinya.

THE LUSTWhere stories live. Discover now