The Rival

12.1K 275 3
                                    


Bola mata Kal menyorot kearah Rachel dari mata hingga ujung kaki. Kal memahami yang terjadi antara Dave dan wanita yang dicintainya itu dalam balutan selimut yang menutupi tubuh telanjangnya.

Dave dan Kal saling berpandang sinis.
Terlihat sudut emosi dari jemari kanan Kal yang mengepal dan seakan ingin menghajar sahabatnya itu. Terlebih ketika Dave dengan cuek nya meninggalkan mereka dan berusaha tidak peduli. Walaupun sebenarnya Dave sangat khawatir dengan Rachel dan tak ingin pergi begitu saja. Tapi dia tidak ingin maladeni Kal saat ini.

Rachel berusaha mencegah pertengkaran diantara mereka. Dengan cepat dia menggenggam kepalan tangan Kal dan mengalihkan pandangan Kal kearah dirinya.

"Buat apa kamu kesini?" tanya Rachel yang dengan air mata yang masih membasahi pipinya.

"Kenapa kamu bisa melakukan ini pada ku?"

"Melakukan apa? Seharusnya pertanyaan itu yang harus ku tanyakan padamu!"

"Shit!" lantang Kal dengan kesal sambil mengepalkan tangan nya meninju ke dinding.

Rachel terhentak melihat luapan amarah Kal.

"Jangan pernah temui aku lagi!" seru Rachel sambil membanting menutup pintu.

Rachel tersungkur dan menangis. Dia menyadari kesalahan nya semalam bersama Dave tetapi itu semua terjadi karena perasaan Rachel yang tersakiti.

Rachel mengingat semua kenangan dirinya bersama Kal. Lembaran demi lembaran yang membuat dirinya jatuh cinta dan tetap menerima Kal walaupun sudah memiliki tunangan.

Rachel tersadar jikalau selama ini dia sudah ikut dalam permainan Kal yang menyangkutkan hubungan yang lebih rumit karena melibatkan sahabatnya yang juga jatuh cinta dengan dirinya.

---

8.30 am

Drrrrrt....drrrrt....drrrt....

Dering panggilan dari handphone Rachel membangunkannya.
Dilihat nya ada telephone dari ibu nya tersayang.
Ternyata sudah ada 3 kali panggilan tidak terjawab.
Dia pun menelpon balik.

"Hello mam. Sorry aku baru bangun."

"Ya ampun Rachel. Anak perempuan jam segini baru bangun."

"Kan aku dah bilang ke Mami kalo hari ini libur. Jadi aku bebas dong bangun jam berapa.." sanggahnya sambil menggerakkan badan nya bangkit dari ranjang.

"Hmm iya bebas bangun jam berapa tapi gara-gara kamu mami nunggu sudah hampir 2 jam di bandara."

"Apa Mam? Di bandara?"

"Iya Mami sekarang di Bali."

"Mam. Kenapa gak bilang dari kemarin."

"Mami kan mau kasih surprise sama kamu.."

"Oh Mam... Iya tapi.. ya..ampun."

"Kenapa kamu gak bisa ya? Yaudah mami naik taxi aja ke kos kamu. Kasih alamat kos kamu ya."

"Gak usah mam. Aku aja yang jemput. Mami tunggu ya."

"Oke sayang..hati-hati kamu."

"Yes Mam." jawab Rachel sambil menutup handphone dan kemudian melihat ke cermin.

"Oh No....No...No..." seru Rachel sambil mengusap matanya.

Dia melihat mata nya yang sembab. Rachel tidak menyangka Mami nya akan datang dan akan mendapati keadaan anaknya yang sedang bersedih.
Sedangkan dia tidak ada waktu untuk mengompres kedua matanya tersebut.

THE LUSTWhere stories live. Discover now