Des-ti-ny

5.6K 140 12
                                    

17.30. Senja sudah menunjukkan dirinya.

Rachel dan Kal berjanji bertemu untuk dinner bersama di restaurant saat pertama kali mereka masih dalam rasa asmara yang membara. Namun tidak kali ini, di meja itu Rachel terlihat membisu. Pandangan Rachel hanya tertuju pada makanan dan sampanye yang terhidang di meja tetapi tangan nya tidak meraih sendok atau garpu untuk menyiduk.

Begitu juga dengan Kal yang sengaja mendiamkan diri dan menunggu Rachel berbicara. Terdengar hembusan nafas nya yang mencoba menahan diri dari luapan emosi. Kal tetap menatap wanita yang di sayangi nya itu. Memang bukan tatapan teduh yang dirasakan nya melainkan siratan kebencian. Rachel menyadari bahwa pria di depan nya itu seperti akan membawa nya kedalam meja persidangan.

"Rachel. Aku tahu kamu rasa sayang mu untuk ku sudah hilang." sahut nya sambil membakar putung rokok yang di ambil dari kantong kemeja nya."

"Maksud mu?"

"Kamu nggak perlu pura-pura lagi chel. Semua sudah jelas. Kamu main hati dengan Dave."

Rachel terdiam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Rachel terdiam. Dia tak bisa menyanggah ataupun mengiyakan kebenaran yang dikatan Kal. Dia mencoba mengacuhkan wajah nya dari pandangan Kal menunjukkan ketidak seriusan nya untuk menanggapi pembicaraan Kal. Namun bibir Rachel yang menggigiti itu nampak jelas ada rasa ketakutan.

"Buat ku jatuh cinta dan patah hati sudah soal biasa. Sampai aku nggak pernah yakin bisa bertemu wanita yang tepat..."

"Tapi saat aku mengenal mu keyakinan ku untuk tidak akan menikah goyah. Aku pikir kamu wanita yang baik untuk menemani ku selamanya tapi kenyataan nya tidak. Kamu sama dengan mereka yang pernah ku temui sebelumnya, Chel. Aku benar - benar kecewa." lanjut Kal.

Rachel menatap ke arah mata Kal dengan sayu tetapi tak berlangsung lama. Dia menundukkan kepala nya dan mengatakan "Maafkan aku Kal". Air mata nya tak mampu di bendung lagi. Dia sangat menyadari kebimbangan hati nya yang sudah melukai hati Kal.

"Aku hanya bisa menerima kalau kamu ingin hubungan ini berakhir..." jawab Rachel sambil menghapus air mata nya dengan tisu yang tersedia di meja.

Tapi Rachel bohong.

Dia tidak ingin kehilangan Kal.

Tapi dia juga tidak tega untuk meninggalkan Dave yang jauh membuat merasa dirinya nyaman.

Cinta memang begitu egois.

Kal hanya tersenyum sengit seakan melecehkan omongan Rachel sambil mematikan putung rokok yang sedari tadi di hembuskan nya.

"Aku tidak pernah mengatakan hubungan ini berakhir. Kalau aku mundur, aku kalah. Itu bukan aku. Aku akan ingin pernikahan kita tetap berjalan." sahut Kal tegas.

Rachel menatap sendu Kal dan mencoba meraih satu tangan Kal yang tergeletak di meja.

"Aku masih ragu apakah aku menginginkan pernikahan ini berlanjut atau tidak. Satu sisi aku masih menyayangi mu, tapi aku nggak bisa bohong kalau..."

THE LUSTWhere stories live. Discover now