Temptation

23.1K 344 2
                                    

(This is part for only adult readers!)

*Rachel POV*

Dia melepaskan heels ku dan mulai membiarkan lidahnya menyapu mulai dari jemari kaki ku. Aku mencoba menahan badannya karena perlahan dia seperti akan bergegas area yang paling sensitive ku. Namun dia semakin rakus dan membuatku terangsang. Sial, dia ternyata belum mencium ku hanya sampai pangkal paha dan menikmati tulang selangkaku. Kurasakan desiran cairan yang mulai membasahi area vaginaku. Rangsangan dari lidah yang dimainkan Bear saat itu sangat lihai.

Lidahnya pun menuju pusarku dan menepi di belahan payudaraku. Tangannya yang seakan mengunci ku dan membuat pasrah atas kenikmatan yang terjadi padaku. Lidahnya memutari areola payudaraku sebelah kanan dan membiarkan nipple ku tegang. Belum dia mencapai gugusan yang haus akan lumatannya, dia berpindah untuk mengitari areola payudaraku yang sebelahnya. Sesekali dia menatapku yang sedang memejamkan mataku. Dibasahinya seluruh payudaraku terkecuali putingku dengan lidahnya hingga ke leher.

"Basahi ini Babe...kulum dengan lidah kamu" pintaku sambil meremas putingku

"Sabar sayang...biarkan aku merasakan tiap inci tubuhmu yang lain"

Dia kembali menuju tulang selangka ku dan memutari area itu dengan lidahnya,tanpa memasuki lidah kedalam inti nya.

"You make me so wet! Tetapi aku butuh lidahmu membasahi bagian dalam nya... Babe. Please..Oh"

"Babe please.. Don't let my pussy"

Aku mengerang karena sudah tidak tahan karena kepandaiannya memainkan emosiku. Lidahnya sudah membasahi hampir seluruh tubuhku, tetapi dia seakan menahan untuk merasakan vagina dan putingku yang sangat ingin dilumatkan oleh bibirnya. Bahkan bibir ku saja belum disentuh olehnya dan berhenti untuk diam menatapku dengan tatapan yang tajam.

"Kenapa kamu diam?"

"Aku hanya ingin menatapmu sekarang."

"Please Kal aku sudah nggak tahan."

"Diam!" tolaknya.

Kata-kata itu seakan meruntuhkanku dan aku tidak bisa menyembunyikan bahwa menginginkan penis nya untuk menggagahi ku dan ini membuatku lebih terangsang lagi karena penolakan itu. Ku dorong tubuhnya dan kuambil bra ku untuk mengikat kedua tangannya. Kuarahkan telunjukku dari dahi, hingga menuju rahang tegasnya dan ku sentakkan dagu berbelahnya itu kearah tatapan mataku.

"Kamu tidak tahu siapa aku Bear!"

"Dan aku ingin kamu menunjukkan siapa dirimu!"

"Kamu menolakku dan kau pantas menerima...."

"Punishment?"

"Ya!"

"Do it Mistress!" Sahutnya sambil mengedipkan mata.

Ku jambak pelan rambutnya. Kutekan badan nya terlentang di atas cover bed yang berwarna maroon itu. Perlahan kucium bibirnya dengan lembut dan ku lumatkan lidahku bertemu dengan lidahnya. Aku hisap pelan lidah itu dan kumainkan seakan itu adalah penisnya.
Ku lihat raut wajahnya yang sudah benar tak dapat menahan rangsangan itu. Kemudian bibirku pun menjalar mencium lehernya dan menuju dadanya, sambil ku mainkan puting pria itu. Kucubit pelan dan aku mengatakan,

"Aku tidak akan melepaskanmu begitu saja tanpa memberiku kepuasan yang maksimal."

"I'm Sorry Mistress. Lakukan apa saja yang kamu suka"

Ku gigit putingnya itu dengan pelan dan perlahan agak mengeras hingga dia merasa turning on.

"Suck it yes. Yes Mistress!"

Kumainkan jemariku pada penisnya yang sudah haus untuk dibasahi oleh 'kerajaan ku'. Aku pun sudah tak sabar untuk merasakannya dan dengan perlahan ku awali bibir ini untuk mencium bagian inti tersebut. Setelah itu ku kulum hingga dalam sambil jemariku menyentuh bagian kedua bawahnya.

"Oh babe, you really make me crazy. I want to come inside your pussy right now"

"No. You should playing my nipple and my clitoris first, Baby!"

Lalu aku hadapkan payudaraku ke depan wajahnya. Dia pun langsung melahap putingku dan menggigitnya agak keras.

"Oh ini nikmat Babe... oh....hmmm"

"Give me your pussy. I want to lick it."

Aku membalikkan arah badanku. Ku arahkan vagina berhadapan dengan wajahnya dan dia melumatkan lidah nya kedalam inti singgasanaku.
Saat posisi enam sembilan kami sudah sangat tepat untuk ku mengulum bagian nya yang sudah mengeras.
Sampai pada akhirnya kami menempatkan dua organ inti tersebut ke tempat semestinya mereka terpasang.

"Ah... Let them to show how the beautiful tonight." Sahutnya.

Aku benar tergoda dengan pria yang didepan ku saat ini. Ini seperti mimpi dan membuat ku terbakar nafsu.
Dibasahi penisnya yang tebal itu dengan menggesek-gesek pussy ku yang sudah begitu basah. Lalu aku merasakan benda itu masuk ke dinding rahimku. Ini memang bukan pertama untukku tapi aku merasakan kesakitan karena ukuran yang tak biasanya.

"Babe, milikmu itu terlalu besar untukku. Aku agak sakit.."

"Come'on Bee...Aku benar-benar ingin melihat pinggul sexy mu memainkannya. Aku yakin kamu akan menikmati ini lebih..."

Ku coba sedikit untuk menaik-turunkan pinggulku. Walau terasa sedikit sakit karena jujur saja aku belum pernah merasakan batang lain selain mantanku dan itu tidak setebal ini. Aku yang biasa mendominasi, seperti ingin menyudahi semua ini.

Dia merasakan itu, tetapi dia tidak peduli padaku. Dia tak sabar dan ikatan bra ku yang mengikat tangannya di lepaskan nya. Kemudian membalikkan badanku. Seperti singa yang lapar, digoyangkan klitorisku dengan jemarinya dengan kasar.

Tubuhku pun diarahkan untuk membungkuk dikasur dengan pola doggy style dia masukkan batang nya dengan sergap.

"Baby milikmu sempit, tapi aku suka ini. Kamu harus tahan"

"Mmmh...sakit...ahhh" tapi aku sangat menikmatinya.

"Tahan Babe, sebentar lagi" dia pun menggerakkan penisnya naik turun dan lebih cepat sambil meremas payudaraku.

"Babe..." Teriak ku dengan jemari ku yang memegang kepalanya dan menikmati batang penisnya yang keluar masuk dengan cepat di dalam kerajaanku.

"Aaaaaah.. I want to cum Babe. Ah.."

"Yes..please, oh... I really adore you!"

*Writer POV*

Setelah saling menyelami bagian tubuh, merekapun saling mengungkapkan nama asli mereka dan pria itu bernama Carlos Heinstein dan Rachel memanggilnya Kal. Malam itu adalah malam yang paling gila untuk Rachel karena dia rela memberikan bagiannya pada seseorang yang tidak ia kenali dan itu sangat diluar dari prinsip sex Rachel. Namun malam itu adalah malam yang paling menyenangkan karena keluarnya sisi liar gadis manis berumur 24 tahun tersebut.

Kal membawa keliaran Rachel dan mulai masuk ke hati Rachel. Tetapi tidak mudah untuk Rachel karena ingin melawan perasaan itu. Dia belum siap memasuki babak baru setelah kandasnya hubungan yang pernah ia jalani selama 7 tahun.

---

Bagaimana kisah Rachel selanjutnya? So please follow, share and comment :)

Thanks!

THE LUSTWhere stories live. Discover now